Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Kebijaksanaan dengan Memilih Jalan yang Benar


Dunia ini tidaklah kekal dan penuh penderitaan. Kita lihat, ada sebuah gedung terbakar di Kaohsiung. Relawan Tzu Chi di Kaohsiung menerima kabar tersebut setelah pukul 3 dini hari. Setelah kabar itu disebarkan, sekelompok relawan tiba di lokasi. Melihat petugas damkar, sukarelawan damkar, dan personel polisi di sana, pagi-pagi relawan Tzu Chi segera menyiapkan minuman dan sarapan bagi mereka.

Relawan mulai mencurahkan perhatian kepada para pahlawan damkar serta anggota keluarga korban kebakaran yang datang ke lokasi setelah menerima kabar. Beberapa penghuni gedung ketakutan. Mereka kabur ke luar dengan tergesa-gesa tanpa membawa apa-apa. Kita bisa membayangkan ketakutan dan kepanikan mereka yang berjuang untuk menyelamatkan diri. Karena itu, relawan Tzu Chi segera tiba untuk memberi penghiburan dan dukungan serta menyediakan bantuan yang mereka butuhkan.

Di pagi hari, relawan mengunjungi korban kebakaran yang telah mengungsi di suatu tempat serta memberikan penghiburan dan bantuan kepada mereka. Melihat ini, saya sungguh sangat terharu. Sungguh, para relawan merupakan Bodhisatwa dunia. Ini juga mengingatkan kita akan ketidakkekalan hidup.


Kebakaran ini menyebabkan kepanikan dan kecemasan pada banyak orang. Sungguh, sangat memilukan. Banyak orang yang tinggal di gedung itu. Jadi, setelah terjadi kebakaran, banyak orang saling menyalahkan dan tidak bisa memaafkan pihak yang dianggap bertanggung jawab. Mereka yang disalahkan akan merasakan kepahitan dalam batin.

Intinya, dalam hubungan antarmanusia, terdapat semacam noda batin yang rumit, yang memicu kegelapan batin dan membuat orang tidak dapat berpikir jernih. Sungguh, kesedihan mereka sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ini juga merupakan pelajaran besar, hendaklah kita siap menerimanya setiap saat. Buddha mengajarkan kepada kita untuk melenyapkan ketamakan, kebencian, kebodohan, dan keraguan.

Bagaimana kita menyebarkan Dharma secara luas di dunia? Batin manusia bagaikan sebidang tanah yang kering, apa yang bisa kita lakukan agar air Dharma dapat membasahinya kembali, sehingga akar kebajikan dapat bertumbuh? Dengan adanya benih kebajikan yang ditabur di sebidang tanah ini, kita dapat menciptakan berkah bagi dunia.


Bagaimana kita dapat membimbing semua orang ke tujuan ini? Saya sering mengatakan bahwa manusia pada dasarnya baik. Hendaklah kita yakin bahwa manusia pada dasarnya baik dan memiliki hakikat kebuddhaan. Hendaklah kita juga memiliki keyakinan. Keyakinan adalah ibu dari semua pahala. Selama ada keyakinan, kita dapat kembali ke jalan yang seharusnya kita tempuh.

Jalan ini haruslah ditapaki. Jalan yang harus kita tempuh ini harus kita tapaki dengan benar. Ketika kita telah berjalan di jalan yang benar dan mencapai ujungnya, kita akan menjadi Bodhisatwa. Dengan menjadi Bodhisatwa, kita kembali ke dunia untuk memahami lebih dalam tentang penderitaan.

Meski kembali ke dunia berulang kali, kita tidak akan tersesat karena tetap menjaga tekad awal. Dengan kebaikan hati ini, kita rela mendedikasikan diri bagi dunia dengan berjalan di Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan hingga selamanya.


Selama dua hari terakhir ini, saya pergi ke Aula Jing Si Hualien karena ada kamp pelatihan bagi mereka yang akan dilantik menjadi relawan Tzu Chi. Mereka perlu memahami aktivitas Tzu Chi, berpartisipasi langsung, menaati sepuluh sila Tzu Chi, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang. Semua orang harus meningkatkan kewaspadaan agar tidak melakukan kesalahan.

Dengan demikian, pikiran kalian akan menjadi damai dan tenteram tanpa kekhawatiran dan noda batin. Ini semua dimulai dengan menaati sila. Berkat jalinan jodoh, kalian semua dapat berhimpun bersama dan menjadi teman baik. Ada pepatah kuno mengatakan, "Dalam kelompok bertiga, kita pasti menemukan guru; belajarlah dari sisi baiknya, ambillah pelajaran dari sisi buruknya." Kalian bisa memilih siapa saja yang akan menjadi teman kalian.

Di Tzu Chi, kalian telah memilih berhimpun bersama orang-orang yang baik untuk melakukan kebajikan bagi dunia. Selain itu, kalian juga harus berperilaku sesuai dengan etika dan tata krama. Karena itu, kalian perlu mengikuti pelatihan untuk belajar menyadari berkah setelah melihat penderitaan, mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta memahami keburukan apa yang harus diubah. Jika pernah melakukan kesalahan di masa lalu, sekaranglah saatnya kalian bertobat. Ini adalah jalan yang benar.


Bodhisatwa sekalian, saya menyebut kalian semua Bodhisatwa. Di dalam hati saya, saya sudah menganggap kalian sebagai Bodhisatwa. Saya sendiri juga berharap menjadi seorang Bodhisatwa. Saya ingin memiliki cinta kasih berkesadaran dan pikiran yang jernih. Saya ingin mengikuti jejak Buddha. Untuk mengikuti jejak Buddha, kita harus mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Untuk itu, kita perlu memiliki pikiran yang jernih dan tidak melakukan kesalahan.

Mari kita saling menyerukan satu sama lain untuk berjalan di Jalan Bodhisatwa bersama-sama. Inilah dua hal yang perlu kita lakukan pada saat bergabung bersama Tzu Chi. Salah satunya ialah untuk mengenali keburukan dan tahu untuk tidak melakukannya serta senantiasa meningkatkan kewaspadaan.

Kedua, kita harus bertobat atas kesalahan masa lalu. Dengan memiliki hati yang bertobat, kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Singkat kata, hendaklah kita mempraktikkan pertobatan senantiasa. Marilah kita memandang dengan lebih luas.

Dunia ini penuh dengan orang-orang yang menderita. Mari kita menyadari ketidakkekalan hidup, menggenggam waktu, memanfaatkan kehidupan dengan baik, dan banyak berbuat kebajikan bagi dunia. Inilah nilai sesungguhnya dari kehidupan kita.

Relawan Tzu Chi selalu siap siaga kapan pun bencana terjadi
Relawan Tzu Chi memberi penghiburan dan barang bantuan kepada korban bencana
Menghentikan keburukan dan mengembangkan kebijaksanaan dengan memilih jalan yang benar
Menjaga tekad awal dan cinta kasih berkesadaran hingga selamanya

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Oktober 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 20 Oktober 2021
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -