Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Makna Kehidupan

“Wilayah yang terkena dampak terbesar dari penyebaran penyakit menular akibat pencemaran air adalah Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Dengan berkurangnya air bersih, terjangan satu demi satu topan di seluruh dunia. Baik Asia maupun Amerika, semuanya terus diterjang topan. Beberapa hari belakangan ini, pengaruh Topan Malou dan Topan Lionrock juga mengakibatkan banjir di Tainan dan tanah longsor di Baihe.

Tanah longsor kali ini cukup parah sehingga beberapa keluarga harus dievakuasi. Setelah menerima kabar ini, insan Tzu Chi segera menyurvei lokasi bencana dan mencurahkan perhatian. Hari ini tanggal 8 September. Kalian pasti masih ingat dua bulan yang lalu, tepatnya tanggal 8 Juli, Topan Nepartak menerjang Taitung dan mendatangkan bencana besar.

Berhubung warga telah kehilangan segalanya, seperti pakaian dan selimut yang dapat menghangatkan tubuh, maka kita mulai bersiap-siap untuk membagikan barang bantuan pada musim gugur ini. Saat kembali menyurvei lokasi bencana, relawan kita melihat bahwa ada orang.

Istrinya jatuh sakit dan kondisi kesehatan putranya juga tidak baik. Kesehatannya juga tidak begitu baik. Selain itu, rumah mereka juga runtuh. Karena itu, dia kehilangan harapan.

Biasanya, “Nenek masih ingat pada kami? Kami organisasi Tzu Chi dari Taiwan.” Sebelumnya, seorang relawan berkata bahwa “Anda harus menganggap kami bagai anak sendiri. Ingat?”

“Ingat, ingat. Saya bisa mengenali kalian.”

Kehangatan para Bodhisat

Jadi, dengan adanya Bodhisat

Karena menderita skoliosis,saya sulit bernapas.Setiap kali tiba di rumah,saya merasa sesak napas.Saat tidur, saya sulit membalikkan badan.Punggung saya juga sering terasa nyeri,” petikan wawancara Rejean M. Ligue (21), penderita skoliosis.

Tanpa diketahui penyebabnya, dia menderita skoliosis serius sejak kecil. Namun, dia tidak bisa berobat.

“Pernahkah kamu berobat atau meminta bantuan seorang dokter?” tanya seorang warga.

“Tidak,” kata Rejean M. Ligue.

“Mengapa?” tanya seorang warga.

“Karena Nenek tak mampu menanggung biayanya,” jawab kata Rejean M. Ligue.

“Dia berkata bahwa dia tidak berobat karena tahu bahwa keluarganya tak mampu menanggung biaya pengobatannya,” ungkap seorang warga.

Dia sudah pasrah dan tidak menaruh harapan apa pun. Namun, jalinan jodoh selalu tidak terduga. Empat tahun yang lalu, Pulau Bohol diguncang gempa besar. Selama ini, insan Tzu Chi Filipina mencurahkan perhatian dalam jangka panjang. Selama lebih dari