Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Pendidikan Cinta Kasih
Kemarin, di Griya Jing Si, diadakan upacara serah terima jabatan kepala
Sekolah Menengah Tzu Chi Hualien yang penuh kehangatan. Saya sangat bersyukur
atas kesungguhan hati Kepala Sekolah Lee. Selama belasan tahun ini, dia
berkontribusi dengan sepenuh hati dan membina insan berbakat dengan penuh
kelembutan.
Dia membimbing para guru kita untuk memberikan pendidikan
berbudaya humanis dan dengan sabar membina insan berbakat. Jika guru bersungguh
hati, maka secara alami, murid-murid kita akan tekun belajar dan kita bisa
melihat prestasi mereka. Kita bisa melihat murid-murid kita memiliki pola hidup
yang teratur karena tradisi sekolah kita.
Sekolah dasar kita mulai dibangun pada tahun 1999. Namun, pada
tahun 1999, terjadi gempa bumi di wilayah tengah Taiwan. Akibatnya, banyak
gedung sekolah yang runtuh. Dampak bencana yang ditimbulkan sangat serius. Saat
itu, insan Tzu Chi segera bergerak untuk memberikan bantuan darurat guna
menjaga kelangsungan hidup korban bencana.
Pada saat yang sama, kita juga merencanakan pembangunan kembali lebih
dari 30 gedung sekolah di Nantou dan beberapa gedung sekolah di wilayah tengah yang
semuanya berjumlah 50 gedung sekolah. Selain itu, kita juga mulai merencanakan pembangunan
ruang kelas sementara. Seluruh proses ini membutuhkan kerja keras serta sangat
rumit dan padat.
Saat itu, kita bukan hanya membangun sekolah, tetapi juga mendirikan
rumah sementara sebagai tempat bernaung para korban bencana. Meski hanya rumah
sementara, tetapi kita menyediakan lingkungan yang nyaman sehingga korban
bencana bisa hidup tenang dan merencanakan pembangunan kembali rumah mereka.
Pascagempa 21 September 1999, seluruh relawan kita bersumbangsih dan
membangun kembali gedung sekolah. Karena itulah, kita menghentikan pembangunan
SD Tzu Chi dan berfokus membantu pembangunan kembali sekolah-sekolah yang
mengalami kerusakan. Begitu pula dengan RS Tzu Chi Taipei. Kita juga
menghentikan pembangunan RS Tzu Chi Taipei.
Kita mengerahkan seluruh kekuatan untuk membangun kembali sekolah-sekolah
di wilayah tengah Taiwan. Jadi, kita menunda pembangunan SD Tzu Chi. Namun,
kita harus memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun 2000 sesuai yang kita
ajukan kepada Kementerian Pendidikan. Saat itu, kepala SD pertama kita, Yang
Yue-feng, yang merencanakan segalanya.
Karena pembangunan tertunda, dia pun meminjam ruang kelas
Universitas Tzu Chi agar kegiatan belajar mengajar bisa dimulai tepat waktu. Karena
itulah, saya berkata bahwa murid-murid SD belajar di universitas. Perlahan-lahan,
pembangunan sekolah menengah rampung. Karena itu, sekolah dasar kita meminjam
ruang kelas sekolah menengah kita.
Perlahan-lahan, pembangunan SD kita rampung. Lalu, sekolah dasar
dan menengah kita disatukan dan dipindahkan ke lokasi sekarang. Kepala Sekolah
Yang telah mendedikasikan diri sebelum sekolah kita berdiri. Meski lokasi
sekolah kita terus berpindah, tetapi dia tetap bisa mempertahankan ketertiban
dan tradisi sekolah.
Sekolah kita terus berpindah setiap tahun hingga segalanya stabil.
Untuk sekolah menengah kita, kita juga membutuhkan kepala sekolah. Kepala
Sekolah Ou adalah seorang kepala sekolah di salah satu sekolah di Nantou yang pembangunannya
dibantu oleh Tzu Chi. Setelah mengenal Tzu Chi, dia sangat tersentuh dan
berharap bisa mendedikasikan diri di Tzu Chi.
Kebetulan, kita sedang mencari seorang kepala sekolah menengah yang
bisa sekaligus menjabat sebagai kepala sekolah dasar. Kepala Sekolah Ou sangat
bersedia datang ke Hualien. Dia juga memiliki semangat Tzu Chi. Perlahan-lahan,
dia menentukan arah bagi sekolah dasar dan menengah kita dan terus-menerus meningkatkan
kualitas pendidikan kita.
Akan tetapi, hidup manusia tidaklah kekal. Kepala Sekolah Ou tiba-tiba
terkena serangan jantung dan meninggal dunia. Setelah itu, Ibu Lee Ke-nan menjabat
sebagai kepala sekolah. Selama 17 tahun Sekolah Dasar dan Menengah Tzu Chi
berdiri, dia telah berkontribusi selama 11 tahun. Dalam masa jabatannya selama
11 tahun ini, dia mendedikasikan diri untuk membimbing para guru dan membentuk
tradisi sekolah agar sekolah kita bisa melangkah maju dengan mantap.
Meski masa jabatannya sudah berakhir, tetapi Kepala Sekolah Lee yang
juga merupakan relawan Tzu Chi telah membangun tekad dan ikrar. Dia tidak
merasa bahwa dia akan meninggalkan sekolah atau pensiun. Dia akan sering
kembali ke sekolah kita.
“Terhadap
pensiun atau meninggalkan sekolah, saya tak merasa bahwa saya benar-benar
pensiun atau meninggalkan sekolah. Karena saya sudah berjanji pada murid-murid
TK kita bahwa saya akan kembali dan menceritakan dongeng pada mereka. Kelak,
mereka akan memanggil saya “Nenek Dongeng”. Tentu saja, saya juga akan
berpartisipasi dalam kegiatan lainnya dengan senang hati,” kata Lee Ke-nan,
Kepala sekolah kelima.
Kepala sekolah baru kita adalah Kepala Sekolah Lee Ling-hui. Dia
juga seorang kepala sekolah yang luar biasa. Saat bertugas di sekolah di
Taipei, dia juga sangat sukses. Dia telah bergabung dengan Asosiasi Guru Tzu
Chi selama 20 tahun. Kali ini, dia menjabat sebagai kepala sekolah kita. Dia
adalah seorang kepala sekolah yang ramah. Baiklah, kita bersyukur atas masa
lalu dan menaruh harapan pada masa depan.
“Saya berterima kasih kepada kalian yang memberi saya kesempatan
untuk membentangkan jalan cinta kasih ke
Hualien. Saya berikrar untuk tidak melupakan hati Buddha dan tekad guru serta
memberikan pendidikan dengan cinta kasih universal,” ujar Lee Ling-hui, Kepala sekolah keenam.
Saya berharap di masa mendatang, fondasi sekolah dasar dan
menengah kita yang didirikan oleh mantan kepala sekolah kita, yakni Kepala
Sekolah Lee, Kepala Sekolah Ou, dan Kepala Sekolah Yang bisa terus dilindungi
dan dipertahankan. Saya juga berharap di masa mendatang, pendidikan cinta kasih
bisa terus berkembang seiring perkembangan zaman.
Mengadakan upacara serah terima
jabatan dengan penuh kehangatan
Mengenang perjalanan Sekolah Dasar
dan Menengah Tzu Chi Hualien
Memberikan pendidikan cinta kasih dan
terus mengembangkannya
Melindungi
fondasi pendidikan dan membina insan berbakat
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 5 Agustus 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 7 Agustus 2017