Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Potensi Kebajikan dengan Mengubah Pengetahuan menjadi Kebijaksanaan


“Jalinan jodoh saya dengan Tzu Chi bermula dari adik laki-laki saya yang terserang leukemia. Tahun lalu, adik laki-laki saya didiagnosis menderita leukemia limfoblastik akut dan metode pengobatan yang dilakukan ialah saya mendonorkan sel punca saya untuknya. Sayangnya, pada bulan Maret tahun ini, penyakitnya kambuh kembali yang berarti transplantasinya gagal. Dokter berkata bahwa kami perlu mencari donor yang lebih cocok dengannya, tetapi kami tidak dapat menemukan siapa pun. Pada bulan September tahun ini, dia mengalami komplikasi lebih lanjut dan tidak ada obat yang dapat mengobatinya. Saya sangat khawatir dan cemas,”
kata Chen Ying-jun Anggota Lions Clubs International 300A3.

“Di Lions Clubs, ada Kakak Zeng Mei-li yang merupakan relawan Tzu Chi. Saat melihat saya, dia sangat ingin membantu saya dan memberikan kekuatan. Dia mengundang saya untuk berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra. Di bagian tengah, ada menceritakan tentang bagaimana awalnya Tzu Chi mengumpulkan data donor sumsum tulang dengan sangat tidak mudah. Ini sungguh sebuah proyek besar. Ini sangatlah sulit. Saya juga melihat pertemuan antara donor dan resipien. Ini adalah bagian yang sangat menyentuh. Ini bagaikan penderita leukemia yang berada dalam kegelapan bertemu dengan Cahaya,” pungkas Chen Ying-jun.

Donor sumsum tulang juga mengandung Dharma, yaitu Dharma kehidupan. Misi donor sumsum tulang telah berjalan 30 tahun. Waktu berlalu begitu cepat. Saat itu, semua relawan turun ke jalan. Ada pula anggota komite Tzu Chi yang tidak mengenal huruf, tetapi tetap turun ke pasar dan berteriak dengan keras, "Datanglah untuk menolong orang lain." Orang-orang bertanya, "Siapa yang butuh pertolongan?” Semua orang datang dan bertanya, "Mengapa perlu ditolong?" Anggota komite itu berkata, "Ikutlah dengan saya. Mereka akan menjelaskan pada kalian."


Di sana, ada sekelompok relawan yang akan menjelaskan. Inilah awalnya. Semua yang Tzu Chi lakukan dimulai dengan cara yang sama, yaitu relawan berkumpul dan memberikan seruan agar orang-orang tahu tentang misi ini. Begitulah Tzu Chi dimulai dari nol, dari sederhana hingga saat ini. Segala sesuatu pada hakikatnya kosong, tetapi Dharma yang menakjubkan ada di mana-mana.

Hendaknya kita juga membuat kemajuan dan mengikuti kemajuan dunia yang ada sekarang. Dunia tidak dapat terlepas dari banyak hal yang harus dilakukan manusia. Kita juga dapat melihat bahwa semua orang memiliki potensi, tidak ada orang yang tidak berguna. Mengatasi kesulitan diri sendiri juga merupakan bagian dalam pementasan adaptasi Sutra.

“Pada latihan pertama, saya menyadari ada seorang anak muda, Zhe-xuan, yang beberapa gerakannya sedikit lebih lambat dari yang lain. Namun, Zhe-xuan bertekad untuk menantang dirinya sendiri dan saya membantunya. Saya akan memberi tahu kepadanya secara personal beberapa kunci gerakan dan Zhe-xuan akan mengulanginya beberapa kali. Pada awalnya, gerakannya mungkin tidak benar, tetapi setelah beberapa kali latihan, gerakannya mulai sesuai. Pada akhirnya, berkat kesungguhan hatinya, dia menjadi penolong bagi kami dengan memberi tahu semua orang gerakan selanjutnya,” kata Cao Jia-ming relawan Tzu Chi.

“Berkat jalinan jodoh yang baik, Zhe-xuan senantiasa berlatih dan semua relawan terus menyemangatinya. Hal ini memberi energi positif pada keluarga besar kami. Zhe-xuan menjadi lebih percaya diri. Berkat pementasan adaptasi Sutra ini, kami dapat berlatih bersama, berdiskusi, dan tampil bersama sehingga bahan pembicaraan kami menjadi banyak. Kepribadian Zhe-xuan menjadi lebih terbentuk dan dia dapat fokus dengan baik. Kekompakan keluarga kami menjadi lebih kuat,” kata Lin Mei-xiang relawan pementasan adaptasi Sutra.

“Amitabha. Saya adalah Zhang Zhe-xuan. Saya berterima kasih kepada semuanya yang pada saat latihan telah menjaga saya dan bertanya, ‘Apakah kamu sudah bisa?’ Mereka juga menyemangati saya untuk terus datang berlatih. Terima kasih, semuanya,” kata Zhang Zhe-xuan relawan pementasan adaptasi Sutra.


Saya telah sekelompok orang melakukan pementasan adaptasi Sutra. Setiap orang adalah permata. Kekurangan kecil dari setiap individu dapat menjadi suatu keindahan di panggung besar ini. Pementasan ini sangat sempurna dan agung. Kita dapat melihat formasi di panggung yang besar ini. Formasinya dapat dengan cepat berubah menjadi kotak, memanjang, dan melingkar. Sangat luar biasa.

Setiap orang memahami peran masing-masing dalam formasi. Semua orang memiliki perannya masing-masing. Selama setiap orang memiliki tekad, mereka akan menggunakan kebijaksanaan untuk bekerja sama satu sama lain. Tentu saja, untuk menghasilkan formasi seperti itu, kita membutuhkan orang yang kreatif dan dapat memandu. Bodhisatwa kita memiliki satu tekad yang sama. Ketika ada orang yang berinisiatif, semua orang akan bekerja sama dan bersedia mengambil bagian. Mereka juga perlu memberikan penanda di lantai, masuk ke dalam formasi, dan melaksanakan tugas lainnya.

Ketika mengunjungi Shuanghe, saya melihat tempat itu kosong. Saya mengunjungi tempat itu secara diam-diam dan melihat tempat latihan yang kosong. Saya melihat banyak tanda di lantai. Jika setiap relawan tidak mengenal tanda itu, dengan adanya begitu banyak orang, akan sulit menemukan titik berdiri masing-masing. Dengan begitu banyaknya orang dan banyaknya kaki yang akan menginjak tempat itu, bagaimana mereka bisa melihat tanda-tanda kecil di lantai? Semua ini menjadi mungkin berkat ketulusan semua orang.

Dengan ikrar yang kuat, semuanya berlatih dengan sepenuh hati di sana. Ketika melihat orang lain, mereka dapat langsung bekerja sama. Orang, peristiwa, dan benda berkumpul di satu tempat. Dengan adanya kegiatan dan orang-orang yang berhimpun bersama, terciptalah pertunjukan yang indah ini. Jadi, hal yang dibutuhkan oleh dunia ini ialah orang-orang yang bersatu dan harmonis.


Sesungguhnya, dahulu saya sangat khawatir. Namun, saya tidak perlu membicarakan kekhawatiran saya dalam beberapa hari ini. Hal yang membuat saya merasa tenang ialah melihat anak-anak muda membangun tekad dan ikrar. Hal ini membawa harapan untuk meneruskan jiwa kebijaksanaan. Saya berharap semua orang dapat mengembangkan kebijaksanaan dan tidak hanya mengandalkan pengetahuan. Pengetahuan hendaknya ditingkatakan menjadi kebijaksanaan. Pengetahuan berarti mengetahui sesuatu, tetapi belum tentu benar. Jadi, pengetahuan yang kita miliki juga harus benar. Ini disebut dengan kebijaksanaan. Saya berharap kita semua dapat mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan.

Pementasan adaptasi Sutra menunjukkan tentang eksistensi ajaib di balik kekosongan sejati dan kekosongan sejati di balik eksistensi ajaib. Lihatlah alam semesta. Tanpa ruang yang kosong, bagaimana bisa ada lautan luas dan gunung yang tinggi? Bagaimana bisa ada banyak orang, hal, dan benda? Semuanya ada dalam ruang kosong di alam semesta ini. Tanpa adanya ruang kosong, tidak akan ada gunung. Ketika mendaki gunung, setinggi apa pun kita mendaki, akan selalu ada langit di atas kita. Jadi, tidak ada titik tertinggi. Langit akan selalu lebih tinggi.

Ketika membahas tentang ajaran Buddha, akan selalu ada prinsip yang tingkatannya lebih tinggi. Dharma selalu memenuhi alam semesta. Ketika orang jatuh sakit, akan ada cara untuk mengobatinya. Tentu saja, hidup dan mati adalah hukum alam. Namun, dengan adanya teknologi yang maju dan jalinan jodoh, seseorang dapat diselamatkan. Untuk menyelamatkan orang lain, diperlukan metode. Oleh karena itu, para ahli terus meneliti bagaimana cara mengobati penyakit.

Saat ini, ada metode yang dinamakan dengan transplantasi sumsum tulang. Ini tak lepas dari jalinan jodoh. Saat ini, kita memiliki jalinan jodoh untuk melihat insan-insan berbakat di masyarakat. Mereka juga telah bertemu dengan Tzu Chi. Saya berharap orang lain juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi dan memahami Tzu Chi lebih dalam hingga akhirnya bergabung. Dengan bersatu, kita akan menciptakan kekuatan yang besar. 

Menyelamatkan nyawa dengan donor sumsum tulang
Niat baik memenuhi alam semesta
Saling mendukung dalam mengembangkan jiwa kebijaksanaan
Mengembangkan potensi kebajikan dengan mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 24 Desember 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 26 Desember 2023
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -