Ceramah Master Cheng Yen: Mengembangkan Potensi Kebajikan untuk Menolong Semua Makhluk

Lewat siaran berita, kita bisa melihat ketidakkekalan hidup. Sungguh, hidup manusia tidaklah kekal. Selain itu, ada sebagian orang yang tidak tahu untuk menghargai hidup mereka. Sebersit pikiran yang menyimpang membuat mereka kehilangan kebebasan dalam hidup mereka. Untuk kembali ke jalan yang benar, mereka harus mengerahkan daya upaya dan menghabiskan banyak waktu.

Contohnya seorang laki-laki di Amerika Serikat. Insan Tzu Chi mendampingi mantan narapidana ini selama 10 tahun untuk membantunya memulai hidup baru. Saat itu, dia baru bebas bersyarat. Memulai hidup baru tidaklah mudah. Namun, dia memiliki jalinan jodoh dengan insan Tzu Chi.

“Dia selalu membuat semua orang tersenyum. Dia adalah seorang dokter gigi yang “gila”, tetapi dari sisi yang positif. Kamu punya suatu semangat yang sangat baik meski saya juga tidak tahu apa itu. Saya belum pernah mengatakan ini kepada siapa pun. Saat dia bertanya pada saya, saya berlinang air mata. Saya merasakan sebuah kekuatan yang besar. Jika bukan karena kamu, saya hanya akan menjalani hidup seperti sebelumnya,” kata Paul Sanguesa seorang Pasien.

Ceramah Master Cheng Yen

Dia bertekad untuk berhenti mengonsumsi narkoba dan bersekolah untuk meningkatkan pendidikannya meski telah berusia 50-an tahun. Akhirnya, pada bulan Oktober, dia dipekerjakan oleh pemerintah dan memiliki gaji tetap. Dia juga telah memiliki asuransi. Di Amerika Serikat, asuransi sangatlah penting.

 Inilah hasil dari pendampingan jangka panjang. Setiap kali dia keluar masuk penjara, relawan kita selalu berpengertian dan berlapang dada terhadapnya. Kita pergi ke lembaga pemasyarakatan untuk memperhatikannya dan mendampinginya saat dia keluar. Kita tidak menyerah padanya sehingga dia bisa memperbaiki diri dan memulai hidup baru. Ini sungguh membuat orang tersentuh.

Di San Mateo, Filipina, relawan kita menggelar baksos kesehatan bagi 10.000 orang. Secara keseluruhan, ada dokter dari 7 departemen dan lebih dari 500 relawan yang berpartisipasi. Banyak warga kurang mampu di Filipina yang tidak mampu pergi ke rumah sakit. Meski mampu pergi ke rumah sakit, mereka juga tidak mampu membeli obat. Karena itu, insan Tzu Chi memberikan pelayanan medis sekaligus obat-obatan.

Para relawan di Filipina sangat perhatian. Kekuatan cinta kasih bukan hanya berasal dari relawan di Filipina, bahkan relawan dari luar negeri juga turut berpartisipasi sehingga bisa membawa manfaat bagi banyak orang dalam baksos kesehatan tersebut. Inilah kekuatan cinta kasih.

Tentu saja, di seluruh Taiwan, baik wilayah utara, tengah, selatan, maupun timur, staf medis rumah sakit kita selalu memberikan pelayanan medis ke wilayah terpencil begitu ada hari libur tanpa takut bekerja keras. Tidak peduli betapa sulitnya perjalanan menuju wilayah pegunungan dan pedesaan, mereka tetap menjangkaunya. Inilah yang dilakukan oleh staf medis dari setiap rumah sakit kita selama ini.

Jika pasien tidak bisa pergi berobat, maka kitalah yang akan menjangkau mereka. Hal yang saya syukuri sungguh sangat banyak. Lansia membutuhkan curahan cinta kasih dari kita. Dalam perjalanan saya kali ini, saya melihat banyak lansia yang luar biasa. Di Lukang, Changhua, saya melihat “enam kembang” yang terindah.

“Mari kita sambut Kakak Shi Lü Xiu-feng yang berusia 92 tahun, Kakak Shi Chen Feng yang berusia 79 tahun, Kakak Zhang Min yang berusia 78 tahun, Kakak Wu Bao-zhu yang berusia 82 tahun, Kakak Shi Mei yang berusia 83 tahun, dan Kakak Yang Jin-ying yang berusia 83 tahun,” kata Relawan.

Jika dijumlahkan, usia “enam kembang” ini hampir mencapai 500 tahun. Mereka sungguh menggemaskan. Mereka bisa berkomunikasi dengan baik. Salah satu di antara mereka berkata bahwa dirinya menderita diabetes dan harus suntik insulin setiap hari. Meski harus suntik insulin setiap hari, dia merasa bahwa kondisinya cukup baik sehingga dia memutuskan untuk melakukan daur ulang dan mulai berkontribusi di posko daur ulang kita.

Ceramah Master Cheng Yen

Putranya juga sangat mendukungnya. Dia telah berusia 92 tahun, tetapi masih sangat cekatan. Dalam sedetik, dia bisa menggunting cincin dari leher botol. Satu detik satu botol, dia sangat cekatan. Enam relawan lansia ini memiliki kisahnya masing-masing. Mereka sungguh menggemaskan.

Ada yang berusia 92 tahun, ada pula yang berusia 80-an tahun. Yang paling muda berusia 79 tahun. Namun, mereka tidak menyebutnya berusia 79 tahun, melainkan hampir 80 tahun. Jadi, jika dijumlahkan, usia mereka berenam hampir mencapai 500 tahun. Mereka sangat menggemaskan. Kisah yang mereka bagikan membuat semua orang merasa gembira.

Tentu, tubuh mereka tidak terhindar dari penyakit, tetapi batin mereka sangat sehat. Mereka sangat terampil. Mereka melepaskan kain pada payung bekas dan mengolahnya menjadi jas hujan. Mereka melubangi bagian tengah pada kain dan membuat kerah sehingga bisa dipakai untuk melindungi diri dari air hujan. Hasilnya juga terlihat indah. Selain itu, mereka juga bisa mengolahnya menjadi celemek. Mereka sungguh terampil.

Bagaimana mungkin lansia seperti ini menjadi masalah bagi masyarakat? Mereka merasa bahwa hidup mereka sangat bernilai dan bermanfaat. Mereka masih bisa memanfaatkan hidup mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dalam perjalanan kali ini, para relawan lansia sungguh membuat saya dipenuhi sukacita. Mereka berkata, “Mengumpulkan barang daur ulang bagaikan berolahraga.”

Salah satu di antara mereka selalu mendorong kursi roda untuk mengumpulkan barang daur ulang yang ditemuinya di sepanjang jalan. Dia berkata bahwa itu lebih baik daripada duduk di kursi roda dan didorong oleh orang lain. Dia lebih memilih mendorong kursi roda daripada duduk di kursi roda dan didorong oleh orang lain. Jadi, dia mendorong kursi roda untuk mengumpulkan barang daur ulang di sepanjang jalan dan membawanya ke posko daur ulang untuk dipilah.

Mereka memiliki filosofi sendiri. Mereka juga memiliki pandangan benar. Hidup mereka penuh dengan cinta kasih.

Memasuki jalan yang salah karena sebersit pikiran yang menyimpang

Memulai hidup baru dan kembali ke jalan yang benar

Memberikan pelayanan medis dan obat-obatan kepada pasien kurang mampu

Relawan daur ulang mengembangkan potensi kebajikan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 1 Desember 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 3 Desember 2016

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -