Ceramah Master Cheng Yen: Mengendalikan Nafsu Keinginan, Berpuas Diri, dan Menjalin Jodoh Baik

“Yang kami cari adalah perunggu, perak, dan emas. Kami datang ke sini karena tidak punya pekerjaan. Kami harus menemukan sesuatu, baru bisa makan”. di sungai yang penuh kotoran dan limbah industri, setiap hari ada orang yang memulung.

“Air sungai itu penuh dengan kotoran yang berasal dari toilet rumah warga. Bayangkanlah, mereka setiap hari berendam di air yang penuh kotoran,” kata seorang warga.

“Saya sudah berhari-hari tidak tidur karena putri saya tidak bisa meminum obat anti-penolakan agar organ tubuhnya berfungsi normal,” kata keluarga pasien.

“Kami hanya menunggu ajal. Tanpa menjalani cuci darah, kami tidak bisa bertahan hidup. Kami akan mengalami edema paru. Pada akhirnya, semua organ tubuh akan dipenuhi cairan sehingga kami tidak bisa bernapas,” kata seorang pasien.

doc tzu chi indonesia

Di Venezuela, warga hidup dalam kondisi sulit. Ada sebagian warga mengungsi ke negara lain. Beberapa hari lalu, kita juga mengulas tentang keluarga yang mengungsi ke Cile. Mereka juga mengungsi ke negara lain karena sulit bertahan hidup di Venezuela. Jadi, keluarga ini meninggalkan kampung halaman mereka. Beruntung, mereka bertemu orang baik yang menyewakan rumah pada mereka. Dia juga melaporkan kondisi keluarga itu pada Tzu Chi.

Setelah mengetahui bahwa di dalam rumah mereka tidak ada apa-apa, relawan kita segera mengantarkan perabot dan barang kebutuhan lainnya bagi mereka. Mereka bertemu dengan orang baik yang bagaikan Bodhisatwa. Dalam waktu singkat, mereka mendapat banyak barang bantuan dan kehidupan mereka pun berubah.

Di negara yang terjadi pergolakan, banyak orang yang hidup menderita. Meski sebagian warga bisa mengungsi, tetapi mereka tetap menderita. Berhubung bertemu dengan orang baik, mereka yang dilanda penderitaan dapat memperoleh kehangatan kasih sayang. Selain kasih sayang penuh kehangatan, mereka juga mendapat barang bantuan. Demikianlah kita menenangkan fisik dan batin mereka serta menjadi sandaran mereka. Inilah kehangatan di dunia ini.

Namun, kita juga bisa melihat banyak bencana alam akibat ketidakselarasan unsur alam. Sumber daya alam juga mulai menipis. Banyak negara yang dilanda krisis air. Contohnya di Vietnam, kini insan Tzu Chi bukan hanya memberikan bantuan berupa beras, tetapi juga mengatasi masalah krisis air yang dialami warga. Kita bisa melihat mereka mengantarkan tangki air. Mereka memilih tangki air dengan bahan berkualitas, yakni baja nirkarat. Selain itu, tangki air itu juga dirancang agar bisa menyaring air hujan menjadi air bersih. Inilah wujud ketulusan insan Tzu Chi.

doc tzu chi indonesia

Demikianlah relawan kita bersumbangsih bagi sesama manusia. Saat bencana alam terjadi, relawan kita menggunakan berbagai cara untuk memberikan bantuan yang paling dibutuhkan. Namun, saya sering berkata bahwa ada banyak bencana yang terjadi akibat aktivitas manusia. Sungguh, kita harus berpola hidup hemat dan mengendalikan nafsu keinginan. Sesungguhnya, yang kita butuhkan tidak banyak. Mengapa kita harus memboroskan sumber daya alam? Baik air, minyak, maupun sumber daya alam lainnya, semuanya harus kita hargai dan lindungi.

Sumber daya air telah menipis. Eksploitasi air tanah dan penebangan hutan yang berlebihan telah merusak konservasi air dan tanah. Karena itu, saat turun hujan deras, tanah tidak bisa menyerap air hujan sehingga terjadi bencana banjir. Begitu banjir surut, terjadilah kekeringan. Terjadi kekeringan dan banjir di berbagai tempat akibat ketidakselarasan unsur alam. Ini ditimbulkan oleh aktivitas manusia. Jadi, kita hendaknya membina cinta kasih. Kita bisa melihat di Tainan, ada sebuah SD yang murid-muridnya menanam wortel. Saat ini adalah masa panen mereka.

“Anak-anak merasa bahwa Hualian terkena dampak bencana serius. Jadi, setelah berdiskusi dengan sekolah, kami memutuskan untuk menyumbangkan 5.000 dolar NT dari hasil panen tahun ini bagi korban gempa Hualien,” kata Xu De-wen, Kepala SD Ouwang.

“Semoga mereka bisa bangkit kembali,” kata seorang murid.

“Semoga korban gempa Hualien bisa mempunyai tempat tinggal,” seru murid lainnya.

“Semoga rumah mereka bisa dibangun kembali,” kata murid-murid yang lain.

“Berkat kerja keras anak-anak dan cinta kasih orang banyak, kami bisa berdonasi bagi korban gempa Hualien,” kata Dai Yu-de Guru SD Ouwang.

Anak-anak penuh dengan cinta kasih. Tetes demi tetes cinta kasih masyarakat kita bagaikan aliran jernih yang memabasahi bumi. Ini merupakan hal yang baik. Saya sangat bersyukur dan tersentuh melihatnya. Sungguh, dengan membangkitkan sebersit niat baik, kita bisa membawa manfaat bagi banyak orang. Di manakah kita pertama kali membangun Perumahan Cinta Kasih? Di Desa Cuiluan, Nantou, Taiwan. Saat itu, terjangan Topan Doug merusak wilayah pegunungan. Bupati pada saat itu, Bapak Lin, berharap Tzu Chi dapat membantu warga yang terkena dampak bencana.

doc tzu chi indonesia

Berhubung itu adalah pegunungan yang tinggi, maka pembangunannya sangatlah sulit. Demi warga suku asli di sana, saat itu saya meminta bantuan bupati untuk mencari lahan di dataran rendah. Namun, sulit menemukan lahan yang cocok. Meski demikian, melihat mereka kehilangan tempat tinggal, kita pun setuju untuk membantu desa tersebut.

Kita mulai menjalankan proyek untuk membangun kembali desa itu. Pembangunan memakan waktu 2 tahun lebih karena sulitnya akses jalan menghambat proses pembangunan. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut baja beton dan semen pernah terbalik beberapa kali. Beruntung, semua orang selamat. Ini terjadi beberapa kali. Karena itu, saya sangat khawatir jika ada pembangunan di pegunungan. Itu sungguh sangat berbahaya. Meski demikian, setelah bersusah payah selama dua tahun lebih, pembangunan itu akhirnya rampung.

Pada tanggal 9 Maret 1997, Perumahan Cinta Kasih itu diresmikan. Di antara begitu banyak Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di seluruh dunia, itulah yang pertama kali dibangun. Saat terjadi gempa 21 September 1999, saya sangat mengkhawatirkan warga di sana. Saya segera bertanya dan mendapat kabar bahwa mereka baik-baik saja. Saya pun merasa tenang.

Singkat kata, inilah kekuatan cinta kasih. Asalkan ada cinta kasih, maka tiada hal yang sulit. Suatu hal terasa sulit karena enggan dilakukan. Suatu perjalanan terasa jauh karena enggan ditempuh. Benar. Bukankah ini yang diajarkan oleh Kata Renungan Jing Si? Jadi, kita harus mengatasi kesulitan. Namun, dalam melakukan segala sesuatu, kita harus bekerja sama dengan harmonis. Semua orang harus bekerja sama dengan harmonis, baru bisa mengatasi kesulitan. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Saya bersyukur kepada banyak orang.

Banyak orang hidup dalam kondisi sulit dan menderita penyakit
Mengendalikan nafsu keinginan, berpuas diri, dan menjalin jodoh baik
Berdonasi bagi korban gempa Hualien
Mengatasi segala kesulitan untuk membangun kembali Desa Cuiluan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 9 Maret 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 11 Maret 2018
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -