Ceramah Master Cheng Yen: Mengendalikan Nafsu Keinginan dan Mempraktikkan Kebajikan


Dibandingkan dengan Bumi yang begitu luas dan alam semesta yang tak terbatas, manusia sangatlah kecil. Namun, akibat kegelapan batin, terjadilah konflik antarmanusia yang menyebabkan perbatasan di berbagai negara ditutup, penerbangan ditangguhkan, dan sebagainya. Ini semua akibat kegelapan batin manusia. Jika tidak, mengapa ada begitu banyak masalah di dunia yang luas ini?

Kegelapan batin telah menyebabkan perubahan iklim dan ketidakselarasan empat unsur alam. Lihatlah, dunia penuh dengan orang yang menderita dan tidak berdaya. Kita juga sering menyaksikan berita tentang konflik antarnegara. Intinya, semua masalah di dunia terjadi akibat ulah manusia.

Bencana akibat ulah manusia dapat menjadi lebih buruk daripada bencana alam. Ketika terjadi bencana alam, kita dapat mengimbau semua orang untuk bersatu hati dan bergotong royong guna membantu memulihkan sendi kehidupan korban, membangun kembali rumah mereka, atau membagikan paket sembako. Ini semua bisa dilakukan dengan semangat kemanusiaan.


Bencana alam tidaklah menakutkan. Selama kita memiliki cinta kasih, setelah bencana berlalu, kita dapat menghimpun kekuatan dengan semangat kemanusiaan untuk memberikan bantuan tepat waktu. Namun, ketika terjadi bencana akibat ulah manusia, bahkan jika jaraknya sangat dekat dan hanya dipisahkan oleh satu perbatasan negara, kita tidak dapat menjangkau mereka. Inilah rintangan yang dibuat oleh manusia. Ini sungguh menyedihkan.

Kegelapan batin manusia dapat membawa bencana. Ini sungguh memprihatinkan. Jadi, di dunia ini, dibutuhkan orang yang tercerahkan untuk membimbing makhluk awam ke jalan yang lapang dan cemerlang. Buddha datang ke dunia demi satu tujuan ini. Buddha berulang kali kembali ke dunia ini untuk menginspirasi setiap orang membangkitkan hakikat kebuddhaan yang ada dalam lubuk hati terdalam. Hakikat kebuddhaan kita telah diselimuti oleh noda dan kegelapan batin. Bagaimana kita dapat melenyapkan noda dan kegelapan batin? Kita harus membina pikiran yang baik dan penuh cinta kasih untuk membantu orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga harus menghargai sumber daya dan mengasihi semua makhluk. Tanpa mengonsumsi hewan, kita dapat memiliki tubuh yang sehat. Lihatlah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Meski sangat kecil, virus ini dapat membuat seseorang sangat menderita dan dapat terus menyebar secara luas sehingga membuat semua orang takut dan cemas.


Belakangan ini, saya sering mengatakan bahwa inilah pelajaran besar. Pandemi Covid-19 kali ini mengingatkan semua orang untuk menerima pelajaran besar dalam hidup dan selalu mawas diri. Janganlah kita sombong dan terus mengumbar nafsu keinginan. Hendaklah kita mengendalikan nafsu keinginan kita. Kita harus mencegah penularan virus. Namun, bagaimana cara mencegah penularan virus yang tidak bisa dilihat dan diraba ini?

Lihatlah hewan-hewan ini. Dalam hidup ini, manusia sungguh mementingkan kebersihan. Namun, lihatlah lingkungan tempat ternak dibesarkan. Lingkungan mereka jauh dari kata bersih. Orang-orang menggunakan berbagai cara untuk membiakkan lebih banyak ternak sehingga mereka tidak bisa hidup secara alami. Inilah manusia.

Manusia memelihara hewan, membunuhnya, dan mengonsumsinya. Hanya demi memenuhi nafsu makan, manusia telah menciptakan berbagai jenis karma buruk. Saat ini, semuanya membicarakan tentang polusi udara. Ya, bagaimana mungkin peternakan tidak menimbulkan polusi udara? Hendaklah kita hidup dengan bersih dan sehat.


Kita harus mengembangkan kebijaksanaan untuk menciptakan berkah bagi dunia. Ini bukanlah hal yang tidak mungkin. Manusia dapat menciptakan surga dan neraka di dunia. Dengan melatih diri dan menciptakan berkah, kita dapat menciptakan surga bagi diri sendiri. Inilah yang disebut dengan hukum karma. Mereka yang berbuat baik akan terlahir di alam surga dan yang berbuat jahat akan jatuh ke 3 alam rendah, yakni alam binatang, setan kelaparan, dan neraka.

Dengan berbuat baik, kita dapat terlahir di alam surga dan dengan menapaki Jalan Bodhisatwa, kita dapat mencapai kebuddhaan. Inilah jalan kebajikan. Jadi, di dunia ini, manusialah yang dapat membawa manfaat bagi dunia dan menciptakan berkah bagi masyarakat; manusia jugalah yang dapat mendatangkan bencana dengan menimbulkan polusi udara dan kerusakan Bumi. Semua ini bergantung pada manusia. 

Alam semesta tak terbatas dan Bumi begitu luas
Kegelapan batin mendatangkan bencana yang sulit diredam
Mengendalikan nafsu keinginan dan mempraktikkan kebajikan
Menghargai sumber daya, mengasihi kehidupan, dan melindungi Bumi 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Januari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 21 Januari 2023
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -