Ceramah Master Cheng Yen: Menggalakkan Pola Makan Vegetaris dan Melindungi Kehidupan

“Saat itu Kakak Tang meminta saya untuk menjahit pakaian isolasi. Saya menggenggam jalinan jodoh dan langsung menyanggupinya. Saya merancang tiga area produksi dan enam lini produksi. Di setiap lini produksi terdapat 10 mesin jahit yang dapat menghasilkan satu helai pakaian dalam sekali jalan. Semua orang sangat antusias. Dalam tiga hari, terkumpul lebih dari 70 mesin jahit dan mesin jahit tepi. Banyak relawan yang mendaftar untuk membantu. Agar semua orang berkesempatan untuk berpartisipasi, kita membagi mereka ke dalam tiga shift. Jadi, kecepatan produksi kita meningkat pesat. Kita dapat memproduksi hampir 2.000 helai per hari,” kata Zhang Wu-mei, relawan Tzu Chi.

“Saat itu, pikiran saya sangat sederhana. Dengan menjahit pakaian isolasi, kita bisa melindungi tenaga medis agar mereka tidak tertular dan bisa menyelamatkan pasien. Dengan pikiran yang sederhana ini, saya berpartisipasi dari awal hingga akhir,” kata Zheng Li-hua, relawan Tzu Chi lainnya.

“Meski saya bertugas mengawasi dan melengkapi bahan yang kurang, tetapi asalkan ada orang yang bangun, saya akan segera duduk di tempatnya untuk menggantikannya menjahit. Kalian bisa membayangkan betapa mendesaknya kondisi saat itu. Saat melihat siaran berita di televisi, saya sungguh sangat panik. Kita terus melangkah hingga kini. Master Cheng Yen tidak perlu khawatir. Tekad pelatihan kami tidak akan mundur karena kamilah yang mendatangi Tzu Chi. Terima kasih, Master,” kata Liang Yu-yun, relawan Tzu Chi bertekad.

 

Kita sungguh harus mengingat sejarah Tzu Chi. Jika tidak saling berbagi kisah, kita akan melupakannya. Kunjungan saya juga kembali mendekatkan hubungan kalian. Kalian berusaha untuk mencari relawan yang mungkin hampir terlupakan. Kedekatan kalian bagaikan jarum dan benang. Dengan mengumpulkan relawan bersama, kalian dapat kembali mendekatkan hubungan kalian.

Sejarah-sejarah kita pantas untuk dikenang. Saat terjadi bencana yang menggemparkan, kita hendaknya sadar dan memetik hikmah darinya. Penyebaran SARS terjadi 16 tahun yang lalu. Dengan berusaha lebih keras untuk mengenang sejarah 16 tahun lalu ini, kita bisa mengingatnya dengan lebih jelas. Kita bisa melihat foto-foto saat SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) mewabah. Kita menggunakan hampir 80 mesin jahit untuk menjahit pakaian isolasi dan menjadikan kantor lama di Kaohsiung sebagai pabrik pakaian sementara. Kita mengumpulkan banyak mesin jahit dan kain dalam waktu singkat. Ini sangat menakjubkan. Topi, pakaian, dan lain-lain diproduksi dalam jumlah besar.

Di tengah kondisi seperti itu, para relawan Tzu Chi berkumpul untuk belajar menjahit pakaian isolasi dan mengumpulkan mesin jahit dan bahan. Banyak Bodhisatwa dunia yang muncul dan melakukan banyak hal untuk menangani masalah besar bagi dunia medis dan masyarakat ini.

Dalam periode mewabahnya SARS, seluruh warga Taiwan mengenakan masker. Semua orang di jalan mengenakan masker. Fenomena ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Tentu saja, kondisi di Taipei lebih tegang. Insan Tzu Chi Taipei juga mengemban tanggung jawab untuk memberi perhatian. Saat itu, orang-orang yang pernah pergi ke rumah sakit yang muncul kasus SARS atau membesuk teman yang terjangkit SARS, semuanya akan dikarantina dan tidak boleh pergi keluar. Selama periode itu, insan Tzu Chi mengantarkan makanan bagi mereka.

 

Saat saya berkunjung ke Taipei kali ini, para relawan kita juga berbagi tentang hal ini. Sungguh, begitu berbagi sejarah Tzu Chi, kita bisa membangkitkan kenangan banyak orang.

Bagi dunia medis, penyebaran SARS tidak bisa diremehkan. Jika pencegahan dilakukan dengan baik, orang-orang akan sehat dan selamat. Namun, jika pencegahan tidak dilakukan atau tidak dilakukan dengan baik, konsekuensinya akan sangat menakutkan. Intinya, saya sangat bersyukur. Karena mewabahnya SARS, banyak relawan yang bergerak untuk memberikan bantuan.

Lebih dari 3.700 relawan bergerak untuk menjahit pakaian isolasi. Dengan adanya data statistik, kita bisa memahami sejarah Tzu Chi dengan lebih baik. Kelak, saat mengikuti acara PBB, kita juga hendaknya menyuguhkan data statistik yang berkaitan dengan sejarah Tzu Chi.

“Pada tanggal 30 April 2003, kita mendirikan pusat koordinasi. Saat itu, saya bertugas mengumpulkan orang. Dari tanggal 23 Mei hingga 8 Juni, kita menjahit 12.841 helai pakaian isolasi, 12.753 buah topi isolasi, dan 1.081 setel pakaian operasi. Relawan yang bergerak berjumlah 4.369 orang. Untuk Kaohsiung Chang Gung Memorial Hospital, Chung-ho Memorial Hospital, RS Umum Veteran Kaohsiung, RS Umum Angkatan Bersenjata Kaohsiung, RS Umum Angkatan Bersenjata Kaohsiung, RS Min-sheng, dan RS Penghu, kita menyediakan 31.163 kotak makanan vegetaris,” kata Su You-yi, relawan Tzu Chi.

Saya bersyukur pada relawan kita yang menggalakkan pola makan vegetaris. Dahulu, kita mengimbau orang-orang untuk bervegetaris. Kini, kita berusaha keras untuk menggalakkan pola makan vegetaris. Demi memenuhi nafsu makan manusia, hewan yang dikonsumsi mencapai lebih dari 200 juta ekor per hari. Dengan kata lain, setiap detik, lebih dari 2.000 ekor hewan yang dikonsumsi.


Ini sangat menakutkan. Udara yang kita embuskan ialah karbon dioksida, tetapi kita perlu menghirup udara yang segar dan mengandung oksigen. Begitu pula dengan hewan. Hewan juga membutuhkan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida.

Bayangkanlah, setiap hari, lebih dari 200 juta nyawa dikorbankan demi memenuhi nafsu makan manusia. Ini merupakan siklus yang buruk yang terus menciptakan karma buruk. Karena itu, kita harus sungguh-sungguh menggalakkan pola makan vegetaris.

Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-bangsa, pencemaran juga ditimbulkan oleh peternakan. Selain plastik, peternakan juga merupakan sumber pencemaran. Saya berharap setiap orang dapat paham. Dengan peningkatan populasi manusia yang pesat, pencemaran di Bumi akan semakin banyak. Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Perubahan iklim yang ekstrem ditimbulkan oleh karma buruk kolektif semua makhluk akibat membunuh.

Dalam ajaran Buddha, membunuh merupakan karma buruk yang sangat berat dan bisa mendatangkan akibat serius. Karena itu, kita hendaknya berbagi tentang manfaat bervegetaris. Kita harus bersungguh-sungguh menggalakkan pola makan vegetaris, bukan sekadar mengimbau orang-orang untuk bervegetaris.

Terima kasih. Dengan menyediakan lebih dari 30.000 kotak makanan vegetaris, kalian telah menyelamatkan nyawa banyak hewan. Terima kasih. Saya mendoakan kalian.

Mengenang sejarah jejak langkah Bodhisatwa
Saat terjadi bencana yang menggemparkan, hendaknya sadar dan memetik hikmah darinya
Nafsu makan manusia terhadap daging menimbulkan pencemaran
Giat menggalakkan pola makan vegetaris dan melindungi kehidupan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Juli 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina
Ditayangkan tanggal 20 Juli 2019

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -