Ceramah Master Cheng Yen: Menggalakkan Pola Makan Vegetaris dan Memperhatikan Pengungsi

“Sejak bulan November tahun lalu, sudah ada hampir 40 negara yang melaporkan penyebaran virus flu burung dengan tingkat penyebaran tinggi yang menyerang unggas dan burung liar,” ucap Margaret Chan, Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia.

“Virus terdapat dalam kotoran unggas. Setelah kotoran mengering, virus akan menular pada unggas lain atau manusia lewat udara. Jika virus ini tidak segera ditangani, maka begitu menyebar, dampak yang ditimbulkan akan sangat parah,” ucap Lai Shiow-suey, Dosen jurusan kedokteran hewan NTU Di Taiwan, kita harus sangat waspada terhadap flu burung. Kita bisa melihat di Hualien, telah muncul kasus flu burung.

“Dalam radius 3 km ditemukannya anak angsa, semua peternakan akan diinspeksi. Sebelum tanggal 21 Februari, seluruh unggas air, yakni itik dan angsa, tidak boleh dikirimkan ke luar Hualien,” ucap Shih Tai-hwa, Wakil kepala lembaga inspeksi dan karantina.

“Terhadap 168 orang yang terdiri atas petugas di peternakan dan pejagalan dalam radius 3 km dan petugas yang menemukan anak angsa itu, pusat pengendalian penyakit akan terus memperhatikan suhu tubuh dan kondisi pernapasan merekahingga tanggal 12 Februari,” ucap Luo Yi-jun, Wakil kepala pusat pengendalian penyakit.

Ceramah Master Cheng Yen

Intinya, kita harus  bersungguh-sungguh menggalakkan pola makan vegetaris. Kita bisa melihat seorang relawan di Sichuan yang sangat bersungguh hati menggalakkan pola makan vegetaris. Dia memiliki perusahaan makanan. Dia memulai jalinan jodoh dengan Tzu Chi saat relawan di Sichuan mengadakan kegiatan. Saat itu, kita memesan camilan dari perusahaannya. Saat mengantarkan pesanan ke lokasi kegiatan dan melihat kegiatan yang diadakan oleh insan Tzu Chi, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak duduk dan ikut mendengarkan. Apa yang didengarnya membuatnya sangat tersentuh sehingga dia memutuskan untuk bergabung dengan Tzu Chi. Setelah mengikuti kamp pengusaha di Taiwan, dia semakin memahami Tzu Chi. Dia bertekad dan berikrar untuk mengikuti pelatihan relawan. Pada bulan November tahun lalu, dia dilantik. Dia mendengar saya berkata bahwa pengusaha harus lebih banyak bersumbangsih bagi dunia ini. Selain menolong orang yang menderita dengan cinta kasih dan barang bantuan, kita juga harus melindungi bumi.

“Master berharap pola makan vegetaris dapat diterapkan dalam perusahaan. Master berkata bahwa kita harus mengimbau orang-orang bervegetaris sepenuhnya. Dengan begitu, barulah orang-orang bisa mengasihi dan melindungi Bumi. Setelah mendengar ucapan Master, saya merasa memiliki kekuatan. Awalnya, saya khawatir karyawan saya akan menolak pola makan vegetaris atau meninggalkan perusahaan. Namun, setelah mendengar ucapan Master, saya tiba-tiba merasa penuh kekuatan. Saya lalu berdiskusi dengan staf administrasi tentang penerapan pola makan vegetaris. Saat itu, saya berjanji bahwa saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyiapkan makanan vegetaris yang lezat dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi karyawan. Meski demikian, jika sungguh ada karyawan yang meninggalkan perusahaan karena ini, saya akan merasa sangat sayang,” ucap Ji Yahong, Relawan Tzu Chi.

Dia memulainya dari satu hari, lalu dua hari. Dia membimbing secara perlahan agar karyawannya dapat sepenuhnya bervegetaris. Kini, dia menyediakan makanan vegetaris secara gratis dan menaikkan gaji karyawan.

Ceramah Master Cheng Yen

“Saya memberikan tunjangan makan sebesar 200 yuan setiap bulan per orang. Namun, mereka bisa makan secara gratis di kantin,” ucap Ji Yahong, Relawan Tzu Chi.

Ini membuat karyawannya sangat gembira. Selain itu, makanan yang disiapkan juga sangat lezat, bersih, dan menyehatkan. Karyawan juga dapat memahami manfaat bervegetaris.

“Saya dengan tulus menjelaskan kepada mereka mengapa harus bervegetaris. Pola makan vegetaris harus dipertahankan. Saya juga setiap hari pergi ke kantin untuk makan bersama para karyawan. Saat makan, saya juga menanyakan pendapat mereka tentang rasa masakan yang dihidangkan,” ucap Ji Yahong, Relawan Tzu Chi.

Dia sangat bersungguh hati. Dia terlebih dahulu menerapkan pola makan vegetaris. Dia memperlakukan karyawannya dengan baik sehingga mereka dapat semakin memahami Tzu Chi dan budaya humanis Tzu Chi dapat diterapkan di perusahaannya. Karena itu, para karyawannya bisa berinteraksi dengan harmonis dan mendedikasikan diri bagi perusahaannya dengan sukarela. Ini berkat kesungguhan hati dan cinta kasih. Benih cinta kasih bukan hanya bisa ditabur di Taiwan, tetapi di berbagai negara di seluruh dunia agar orang-orang terinspirasi dan bergerak untuk membawa manfaat bagi bumi dengan menghemat energi dan mengurangi emisi karbon. Agar bisa melakukannya, kita harus memulainya dengan membangkitkan sebersit niat. Contohnya para relawan di Serbia. Selama beberapa hari ini, insan Tzu Chi dari Eropa terus membagikan barang bantuan yang dibutuhkan pengungsi. Untuk menjaga kebersihan tubuh pengungsi, relawan kita juga membagikan pakaian dalam. Sejak tahun lalu, para pengungsi meminta kita untuk memagari kamp pengungsi demi keselamatan mereka.

Ceramah Master Cheng Yen

“Perbatasan ada di sebelah sana. Di sana ada sebuah jalan besar. Karena khawatir anak-anak akan berlari di jalan, mereka meminta kita untuk mendirikan pagar.

Saat jatuh sakit, pengungsi juga perlu berobat. Karena itu, ketua dewan pengungsi setempat berharap kita dapat menyediakan kendaraan untuk mengantar para pengungsi berobat atau keperluan darurat lainnya. Karena itu, kita menyumbangkan sebuah minibus.

“Di sini dibutuhkan minibus karena tidak ada rute bus dari perkotaan ke sini. Tanpa bus, para pengungsi tidak bisa pergi ke RS, bank, dan tempat-tempat lainnya. Jadi, minibus ini sangat berguna,” ucap Chen Wu-you, Relawan Tzu Chi Jerman.

Inilah kekuatan cinta kasih. Relawan dari Jerman, Perancis, Inggris, dan berbagai negara berkumpul bersama di Serbia yang diselimuti salju. Akibat kondisi kebersihan yang buruk, para pengungsi mulai diserang kutu. Karena itu, kali ini kita akan membantu mereka menangani masalah kebersihan tubuh. Saya sangat berterima kasih kepada wakil manajer umum dari perusahaan Bapak Anthoni Salim dari Indonesia yang bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan insan Tzu Chi. Mereka bukan hanya menyediakan makanan, tetapi juga air panas dan lain-lain. Mereka bersedia bekerja sama dengan kita untuk menolong para pengungsi. Dalam hidup ini, asalkan kita bertekad untuk menabur benih, maka akan terbentuk hutan Bodhi. Berkat kekuatan cinta kasih ini, anak-anak bisa terbebas dari gigitan kutu. Kini, kebersihan lingkungan tempat tinggal dan tubuh para pengungsi terjaga. Mereka juga terbebas dari kelaparan. Jika ada perusahaan setempat yang bisa bekerja sama dengan Tzu Chi, maka kita bisa lebih leluasa menjalankan misi. Saya sangat bersyukur kekuatan cinta kasih tidak dibatasi oleh perbatasan negara. Dengan menginspirasi cinta kasih orang banyak, maka kesempatan orang-orang yang menderita untuk terselamatkan akan meningkat. Saya sungguh sangat bersyukur.

Virus flu burung mulai merebak

Menyerap Dharma ke dalam hati sekaligus bervegetaris

Memperhatikan para pengungs idan tidak takut bersumbangsih

Berdoa semoga semua kebutuhan pengungsi terpenuhi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 9 Februari 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 11 Februari 2017

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -