Ceramah Master Cheng Yen: Menggalang Cinta Kasih untuk Menghimpun Kekuatan


Berkat kemajuan teknologi saat ini, kita bisa melihat apa pun yang terjadi di tempat yang jauh lewat telekonferensi. Kita dapat mengetahui bahwa kemajuan teknologi telah membawa banyak kerusakan pada Bumi. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh kemampuan menciptakan teknologi baru? Bagaimana pula cara menggunakannya? Penggunaan teknologi telah menyebabkan kerusakan dan terjadinya bencana di dunia. Itulah bencana akibat ulah manusia.

Saya memikirkan dari hal-hal kecil hingga bencana besar. Ketika teringat akan perang antarnegara yang telah membawa banyak kehancuran, sungguh sulit bagi saya untuk mendeskripsikannya dengan kata-kata. Saya hanya dapat mengatakan bahwa saya merasakan tekanan batin. Sesungguhnya, tekanan apakah yang membuat saya seakan-akan sulit untuk bernapas?

Ketika teringat akan ketidakselarasan pikiran manusia, bencana akibat ulah manusia, dan penderitaan orang-orang yang tidak bersalah, saya merasa tak sampai hati dan tak berdaya. Apakah mereka sangat menderita? Ya. Bagaimana agar pikiran kita bisa rileks?

Saat mencapai pencerahan, Buddha memperoleh kebijaksanaan agung sehingga Beliau bisa mengetahui bahwa lebih dari 2.500 tahun kemudian, manusia akan saling melukai, bertikai, dan memusnahkan satu sama lain. Semua itu membuat orang-orang makin khawatir.

Kini, kita telah memasuki era kemunduran Dharma. Kita melihat bagaimana di tengah perang ini, serangan udara dapat dikendalikan dari jauh di darat dan membawa kehancuran yang luasnya tidak terkira. Karena itu, saya hanya bisa bertanya-tanya mengapa belakangan ini kita terus melihat tayangan seperti ini. Apakah kita berpikir bahwa perang yang terjadi jauh dari kita dan tidak ada hubungannya dengan kita?


Kita harus memiliki rasa empati terhadap mereka. Kita juga harus tulus menyucikan hati manusia. Orang yang memiliki kedudukan tinggi di masyarakat ataupun orang terkemuka, apakah mereka semua bisa sungguh-sungguh berempati terhadap apa dirasakan oleh rakyat kecil, keluarga, ataupun masyarakat pada umumnya?

Kita melihat bagaimana relawan kita dari berbagai negara berhimpun di Polandia untuk menyalurkan bantuan kepada para pengungsi dari Ukraina. Bagaimana kita bisa membantu para pengungsi? Kita harus bekerja sama untuk mengimbau semua orang di seluruh dunia dapat membangkitkan cinta kasih dan bersumbangsih sedikit demi sedikit semampu mereka.

Organisasi amal bukan sekadar menggalang dana ataupun barang bantuan untuk disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Yang terpenting ialah menggalang cinta kasih dari semua orang, menyadarkan pikiran mereka yang tersesat, dan membangkitkan cinta kasih mereka.

Kata-kata yang tertera di atas karung beras ini sangat bagus. Ketika memasak, saya dapat mengingatkan diri sendiri untuk tidak menyimpang dari jalan benar. Saya juga akan membantu orang yang membutuhkan seperti yang dilakukan oleh para relawan Tzu Chi,” kata Sok Nhong warga.

“Himpunan donasi kami dapat digunakan untuk membantu orang yang membutuhkan. Akibat perang yang terjadi di Ukraina akhir-akhir ini, para pengungsi tidak mendapatkan bahan pangan dan barang kebutuhan yang cukup. Jika Tzu Chi dapat menyalurkan bantuan, cinta kasih kami pun dapat tercurah bagi mereka,” kata Peak Sreypov warga.


Relawan kita di seluruh dunia telah menghimpun kekuatan bersama demi orang-orang yang membutuhkan. Saya mengucap syukur setiap hari. Ketika melihat ada begitu banyak orang yang menderita di dunia, saya teringat akan begitu banyak Bodhisatwa yang penuh cinta kasih di seluruh dunia. Itulah yang ada di pikiran saya setiap hari.

Bodhisatwa sekalian, janganlah meremehkan kekuatan diri sendiri. Jangan pula kita meremehkan tetes-tetes donasi kita karena himpunan tetes-tetes donasi tersebut dapat digunakan untuk menolong orang yang membutuhkan. Mari kita menyebarkannya dari mulut ke mulut kepada semua teman ataupun kerabat kita.

Meskipun di tengah malam di negara yang berbeda, kita tetap dapat mengirim pesan kepada mereka lewat ponsel. Ketika terbangun keesokan harinya, mereka dapat mengetahui bahwa kita telah mendorong mereka untuk turut mencurahkan cinta kasih. Mereka pun terinspirasi untuk melakukan hal yang sama dan donasi tersebut dapat digunakan untuk membantu orang yang membutuhkan. Demikianlah kita membangkitkan cinta kasih. Jadi, yang harus kita lakukan segera ialah menginspirasi semua orang untuk mencurahkan cinta kasih yang tulus. Dengan demikian, keharmonisan dan ketenteraman dunia pun dapat terwujud.


Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih sesungguhnya terhimpun dari tetes-tetes cinta kasih yang kita curahkan. Hanya dengan tetes-tetes cinta kasih saja, kita dapat mewujudkan ketenteraman dunia. Mari kita mewariskan cinta kasih dari generasi ke generasi. Mari kita juga mengubah pengetahuan kita menjadi kebijaksanaan.

Saya telah membagikan pengetahuan saya kepada kalian semua agar kalian dapat melihat dan memahaminya. Kita harus mengubah pengetahuan kita menjadi kebijaksanaan dan menggunakan berbagai cara untuk membagikan apa yang kita ketahui kepada kerabat dan teman-teman kita agar mereka juga turut bersumbangsih semampu mereka. Demikianlah cara kita menggalang cinta kasih.

Hanya manusialah yang dapat saling menyebarkan Dharma. Ada banyak cara untuk mewujudkannya. Namun, cara-cara itu tidak akan bergerak sendiri, kitalah yang membagikannya kepada semua orang.

Semoga kalian semua dapat mengubah pengetahuan menjadi Dharma dan menyebarkannya kepada kerabat ataupun teman kalian agar dapat membentuk kekuatan besar untuk menolong orang yang membutuhkan. Itu sangatlah penting. Jadi, Bodhisatwa sekalian, sekali lagi, saya hendak mengimbau kalian untuk membangkitkan cinta kasih semua orang dan senantiasa bersungguh hati.  

Kemajuan teknologi dapat memberi dampak baik dan buruk
Membimbing dan memberi manfaat kepada sesama dengan kebijaksanaan
Menghimpun kekuatan berlandaskan belas kasih terhadap sesama
Menggalang hati dan mewariskan cinta kasih

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 Mei 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 08 Mei 2022
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -