Ceramah Master Cheng Yen: Menggenggam Waktu untuk Memberi Manfaat bagi Semua Orang


Bodhisatwa sekalian, waktu terus bergulir. Mari kita menggenggam waktu yang ada. Di masa kini dan juga di masa yang akan datang, mari kita bertekad dan berikrar untuk bersumbangsih.

Masa lalu, masa kini, dan masa depan, inilah yang disebut dalam ajaran Buddha sebagai "tiga masa". Tiga masa bukan hanya tentang kehidupan lampau, kehidupan sekarang, dan kehidupan mendatang. Masa lalu dalam tiga masa ini juga mencakup kejadian yang sudah berlalu, seperti saya yang berjalan masuk ke sini tadi.

Ketika saya berjalan menuruni tangga selangkah demi selangkah, waktu berlalu detik demi detik. Hingga saya duduk di sini, beberapa menit pun telah berlalu. Waktu yang telah berlalu disebut masa lalu. Jadi, masa lalu terdiri atas periode waktu yang panjang dan singkat. Selain ada periode waktu yang singkat, ada pula periode waktu yang sangat panjang yang disebut "kalpa".

Saya sering mengulas tentang kalpa dalam ceramah saya. Satu kalpa adalah waktu yang sangat panjang. Ada banyak istilah dalam ajaran Buddha yang maknanya sangat halus dan mendalam serta membutuhkan banyak penjelasan, tetapi sangat sulit untuk menjelaskannya. Namun, yang terpenting ialah mempraktikkannya.


Meski dahulu dan sekarang kita tidak berjalan menyimpang, kita tetap harus tekun bersumbangsih. Dengan tidak melakukan perbuatan keliru, berarti kita telah membawa manfaat bagi masyarakat dan dunia. Tidak keliru berarti benar. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Dengan melakukan hal yang benar setiap hari, kita memberi manfaat bagi semua orang setiap hari.

Saat karier kita tidak menyimpang, berarti kita melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Selain menjaga sikap dalam menghadapi semua orang dan segala hal, kita juga harus memilih karier yang tepat. Jika karier itu membuat kita tenang, kita dapat terus mengembangkannya. Jika tidak, kita harus segera melakukan penyesuaian. Sama halnya dalam menjalankan misi Tzu Chi. Kita membangun tekad dan ikrar untuk menapaki jalan kebenaran di dunia. Kita telah menuju ke arah yang benar di dunia ini.

Sudah lebih dari 20 hari sejak saya meninggalkan Hualien. Saya memulai perjalanan dari wilayah Taiwan Utara ke Taiwan tengah. Saya bersyukur, di sepanjang perjalanan ini, saya telah melihat banyak insan Tzu Chi yang berbaik hati dan melakukan kebaikan. Mereka bersumbangsih tanpa pamrih. Semua orang membuka pintu hati, memahami ajaran saya, dan dipenuhi sukacita setiap hari.

Saat berkunjung ke suatu tempat dan berkumpul bersama para relawan kita, saya akan memberikan ceramah. Mereka lalu memberikan kesaksian dengan berkata, "Kami telah melakukan seperti yang Master katakan. Kami sangat bersukacita karena kami telah membuka pintu hati dan memahami ajaran Master."


Kemarin dan hari ini, saya bertemu dengan sekelompok relawan dokumentasi kita. Sejak misi bantuan bencana untuk Gempa 21 September di Taiwan lebih dari 20 tahun yang lalu, mereka tidak pernah berhenti untuk mendokumentasikan aktivitas Tzu Chi. Setiap kejadian dan setiap orang yang bersumbangsih telah didokumentasikan melalui teks, video, ataupun foto. Inilah relawan dokumentasi kita.

Ada begitu banyak relawan dokumentasi kita. Berkat lebih dari empat ribu relawan dokumentasi di seluruh dunia, kita dapat mengetahui bencana yang terjadi di seluruh dunia dan kisah-kisah yang menyentuh hati. Baik waktu, tempat, maupun orang-orang yang terlibat, semuanya didokumentasikan secara langsung.

Saya sering berkata bahwa Tzu Chi sudah memasuki usia ke-56 tahun. Kita telah melewati 55 tahun dan kini kita tengah memasuki tahun ke-56. Jadi, di mana pun ada orang yang dilanda penderitaan di seluruh dunia, insan Tzu Chi siap menyalurkan bantuan ke sana. Bahkan bencana yang terjadi di luar Taiwan pun, kita juga siap memberikan bantuan.

Ada orang yang bertanya, "Mengapa Tzu Chi menjalankan misi bantuan bencana internasional?" Ini menunjukkan bahwa kehidupan kita aman dan tenteram. Orang-orang di Taiwan menyebutnya berkah. Untuk memperoleh berkah, kita harus menciptakannya sendiri dengan hati yang penuh cinta kasih.


“Berhubung kondisi pandemi tahun ini makin parah, Kakek Guru mengimbau orang-orang berdonasi untuk mendukung pengadaan vaksin. Karena itu, saya turut mendonasikan kupon bantuan tunai saya,”
kata Cui Shu-qing relawan.

Saya bersedia mendonasikan gaji sebulan saya kepada Master agar Master dapat menolong lebih banyak orang,” kata Su You-wei relawan.

“Nama saya Zheng Yong-Xin. Tahun ini saya berusia empat tahun. Selama masa pandemi Covid-19, saya tidak bisa keluar untuk menjadi relawan cilik. Bulan ini, saya turut berpartisipasi dalam pembuatan video oleh Da Ai TV yang berjudul ‘Serigala Vegetarian’. Saya ingin mendonasikan upah yang saya dapatkan untuk mendukung Kakek Guru membeli vaksin,” kata Zheng Yong-xin relawan.

“Kami adalah kunang-kunang kecil Kakek Guru yang menyinari sudut-sudut kegelapan dan menolong orang-orang yang membutuhkan.”

Kita hendaknya berusaha untuk menolong orang lain. Jadi, yang sehat menolong yang sakit, yang hidup aman dan tenteram menolong yang dilanda penderitaan, serta yang kaya menolong yang miskin.

Saya berharap kita semua dapat menjadi orang yang sehat, hidup aman dan tenteram, serta berada agar kita dapat menolong lebih banyak orang. Mari kita membangun tekad dan ikrar dalam kesatuan hati agar sebersit niat kita dapat menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan dunia yang aman dan tenteram.


Saya bersyukur hari ini bisa hadir di acara Pemberkahan Akhir Tahun untuk membagikan angpau berkah dan kebijaksanaan. Dalam angpau ini, terdapat gambar Yang Mahasadar, yaitu Buddha. Buddha memperhatikan dan mengasihi Bumi serta mewariskan cinta kasih kepada semua makhluk. Buddha mengajari kita bahwa berkah harus diciptakan sendiri.

Buddha datang ke dunia ini demi menunjukkan arah pada kita, yakni menciptakan berkah dengan berbuat baik. Kita hendaknya sungguh-sungguh memupuk berkah agar dipenuhi berkah. Jadi, sebagai orang yang dipenuhi berkah, kita hendaklah bersumbangsih dengan cinta kasih bagi dunia ini agar dunia ini aman dan tenteram.

Saya tulus mendoakan kalian semua. Semoga setiap keluarga senantiasa hidup tenteram, dipenuhi berkah, serta membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Terima kasih.  

Senantiasa menjalankan ikrar dengan teguh
Menggenggam waktu untuk memberi manfaat bagi semua orang
Para relawan mendokumentasikan sejarah dan kisah-kisah Tzu Chi yang mengharukan
Mewujudkan ketenteraman dengan memupuk kebajikan dan menciptakan berkah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 November 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 02 Desember 2021
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -