Ceramah Master Cheng Yen: Menggerakkan Cinta Kasih dan Kebajikan
“Saya di sini untuk menyampaikan bahwa Tzu Chi telah menjalankan karya luar biasa di dunia. Ajaran Master telah tersebar ke berbagai negara. Di tengah banyaknya bencana di dunia, saya rasa kita membutuhkan sosok seperti Master Cheng Yen,” ucap Jose Alonso, Polisi Queensland, Australia.
Seorang polisi dari Australia ini tahun lalu juga pernah datang ke Taiwan bersama wali Kota Ipswich dan menyatakan berguru. Tahun ini beliau datang mengikuti ritual namaskara dan juga membawa sebuah celengan. Celengan ini adalah hasil sumbangsih seluruh anggota keluarganya. Berhubung beliau adalah murid Jing Si, maka beliau juga mengajak keluarganya untuk menyisihkan uang di celengan. Beliau juga berbagi dengan para anggota kepolisian di Taiwan tentang bagaimana beliau mengajak para polisi di Australia untuk mengembangkan kebajikan dan turut bersumbangsih.
“Kehadiran insan Tzu Chi bagaikan malaikat. Jika tidak, saya mungkin bersikap sinis dan negatif. Jadi, saya mencoba untuk mengatasi emosi ini dan berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi,” ucap Jose Alonso, Polisi Queensland, Australia.
Sebelum beliau datang ke Taiwan, sesungguhnya Australia diterjang badai tropis yang menyebabkan banjir. Beliau berkata bahwa sepulangnya ke Australia, beliau sudah berjanji dengan Relawan Zhao-feng untuk tetap menjalankan kegiatan Tzu Chi. Beliau akan meninjau lokasi bencana bersama Zhao-feng. Saya berkata, "Jika begitu akan merepotkan Anda." Beliau berkata, "Saya memang tinggal di Australia dan merupakan murid Master, maka sudah seharusnya menjalankan misi Tzu Chi." Ini juga sangat menyentuh.
Kali ini beliau juga mengikuti ritual namaskara. Inilah tujuan kedatangannya kali ini. Sebelum datang ke Taiwan, beliau bertanya dapatkah beliau mengajak keluarganya untuk datang bersama-sama. Saya menjawab, "Di sini juga rumah Anda." Beliau sangat gembira dan berkata bahwa istrinya ingin menyatakan berguru. Beliau juga bertanya apakah putrinya boleh sekalian berguru. Beliau sangat tulus. Selain itu ada pula seseorang lain yang juga membuat saya terharu. Beliau juga menyatakan berguru tahun lalu.
Beliau adalah Bapak Bruce Knotts. Beliau adalah ketua komite eksekutif Departemen Informasi Publik PBB untuk organisasi non pemerintah. Beliau juga pernah datang tahun lalu. Beliau juga menyatakan berguru dengan tulus. Tahun ini beliau datang kembali dan sudah mengunjungi lapas kemarin untuk berinteraksi dan berbagi dengan para penghuni lembaga pemasyarakatan. Dia juga sangat penuh perhatian. Hari ini mereka akan pergi ke rumah sakit untuk menjadi relawan. Begitulah orang-orang di seluruh dunia menyebarkan semangat cinta kasih Tzu Chi. Ini juga termasuk misi menyebarkan Dharma dan memberi manfaat bagi semua makhluk. Mereka dapat menggerakkan kekuatan besar di dunia internasional.
Kita
juga melihat di Thailand terdapat pengungsi dari puluhan negara. Bagaimana kita
dapat membantu mereka? Insan Tzu Chi di Thailand amat bersungguh hati. Mereka
mengadakan baksos kesehatan sekali dalam sebulan. Setiap kalinya, pasien yang
datang mencapai lebih dari tujuh ratus orang. Untuk melayani tujuh ratus orang
ini, kita juga perlu menggerakkan lebih dari tiga ratus relawan dan puluhan
tenaga medis. Selain itu, dengan adanya kendala bahasa, bagaimana agar pasien dapat
berkomunikasi dengan dokter? Jadi, kita menggerakkan lebih dari 90 relawan local
untuk membantu dalam penerjemahan. Jadi, para relawan di Thailand menjalankan
semua ini dengan sepenuh hati.
Bagaimana
agar dapat memperkuat kemampuan agar baksos seperti itu bisa lebih besar dan
sering? Inilah topik bahasan rapat kemarin. Kita berharap frekuensi baksos itu
bisa ditambah menjadi empat kali dalam sebulan dan skala baksos juga dapat
diperbesar sehingga juga dapat melayani warga lokal Thailand. Inilah rencana
yang kemarin kita bahas bersama para relawan dari Thailand bagi para pengungsi
dan warga kurang mampu.
Seorang dokter kemarin datang secara khusus. Beliau berkata bahwa jika saya berniat untuk memperpanjang waktu baksos, maka beliau bersedia membantu secara penuh. Agar saya dapat merasa tenang, beliau akan memikul tanggung jawab ini. Ya, jika beliau memikul tanggung jawab ini, saya tentu akan sangat tenang. Di kantor Tzu Chi setempat, mereka dapat memperbanyak frekuensi baksos sehingga tidak hanya para pengungsi, tetapi warga Thailand yang kurang mampu juga dapat memperoleh pelayanan kesehatan.
Beberapa
hari ini, kita telah melihat bahwa bencana semakin banyak terjadi di dunia ini.
Bagaimana cara kita hidup damai dengan alam? Lihatlah, di masa kini, dibutuhkan
hati Bodhisatwa untuk menghadapi bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Bodhisatwa
mendengar penderitaan para korban bencana. Selain mendengar, mereka juga
melihatnya. Mereka juga selalu mengulurkan tangan untuk menolong orang yang
menderita. Mereka semua mengulurkan tangan untuk menghibur dan membantu dengan
cinta kasih agar setiap orang dapat bebas dari penderitaan. Namun, penderitaan
sungguh terlalu banyak.
Bencana alam, bencana akibat ulah manusia, dan kelaparan sungguh memprihatinkan. Banyak anak menjadi lemah tak berdaya dan memasuki masa kritis karena kekeringan berkepanjangan membuat tanaman pangan tak dapat tumbuh. Kekeringan menyebabkan kurangnya pangan dan air yang membawa kehidupan ke masa kritis dan sulit bertahan. Anak-anak yang masih kecil, di masa seperti ini juga secara tragis dimanfaatkan sebagai senjata. Kita sungguh tak sampai hati melihatnya.
Kehidupan mereka begitu sulit. Permintaan mereka juga tidak banyak, hanya berharap dapat makan kenyang. Namun, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal saja mereka kesulitan. Jadi, jika orang-orang yang hidup berkecukupan dapat sedikit berhemat, tidak membuang-buang makanan, dan dapat mengalihkan sedikit porsi makan kita untuk membantu mereka yang menderita, maka kita akan bisa membantu banyak orang dan menolong banyak nyawa.
Bodhisatwa sekalian, bisakah kita mengerahkan sedikit kemampuan kita? Belakangan ini, kita di Taiwan juga menggalang dana untuk bantuan bencana internasional. Semua orang amat bersedia untuk bersumbangsih. Saya juga sangat bersyukur karena semua orang di wilayah utara, selatan, dan tengah telah bersungguh hati menyukseskan konser amal yang diadakan. Ini adalah cara untuk membimbing yang mampu untuk menolong yang kurang mampu. Kita membuat orang-orang yang hidup tenteram dapat melihat orang-orang yang menderita sehingga mereka membangkitkan niat baik dan dapat membantu orang-orang yang membutuhkan.
Mengajak warga setempat untuk membangkitkan kebajikan
Bekerja sama menjalankan baksos kesehatan di Thailand
Konser amal diadakan demi membantu warga yang kelaparan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 April 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina