Ceramah Master Cheng Yen: Menghargai Jalinan Jodoh untuk Membimbing Makhluk Hidup


Para relawan Tzu Chi di seluruh dunia bersumbangsih dengan cinta kasih untuk meringankan penderitaan orang-orang. Selama ada relawan Tzu Chi di negara tetangga dan bisa menjangkau orang-orang yang membutuhkan, kita pasti akan menolong mereka. Namun, kita tidak berjodoh dengan beberapa negara. Kita tidak memiliki akses untuk masuk ke negara-negara tersebut. Meski kita ingin memberikan bantuan kepada mereka, tetapi tidak ada orang yang membantu menyalurkannya. Ini semua karena tidak memiliki jalinan jodoh. Jadi, untuk merekrut Bodhisatwa, kita harus menjalin jodoh dengan banyak orang.

Kita harus bertekad dan berikrar untuk melakukannya dengan berbagi cerita kepada teman dan orang-orang di komunitas mengenai hal-hal yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi. Dengan adanya tim relawan Tzu Chi, banyak orang yang membutuhkan dapat terbantu. Kita tidak hanya membantu orang miskin, tetapi juga berusaha untuk melenyapkan noda dan kegelapan batin mereka.

Ada pula orang yang tidak berinteraksi dengan Tzu Chi secara langsung, tetapi ketika mereka mendengar teman mereka berbagi tentang semangat dan nilai-nilai Tzu Chi, mereka pun membuka pintu hati untuk bergabung dengan Tzu Chi dan mengubah kehidupan mereka. Jalinan jodoh sungguh menakjubkan.


Banyak orang telah terinspirasi untuk bergabung dengan Tzu Chi. Jadi, kita harus menggenggam waktu untuk menjalin jodoh baik dengan orang lain dan menginspirasi mereka menjadi relawan. Kita semua harus terus membentangkan jalan Tzu Chi dan memperluasnya dari generasi ke generasi. Makin banyak relawan Tzu Chi, makin besar kekuatan cinta kasih yang terhimpun dan makin jauh kasih sayang Tzu Chi tersebar.

Kita berusaha membangkitkan cinta kasih berkesadaran orang-orang. Untuk itu, kita harus memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih dari generasi ke generasi serta terus menyebarkannya dari 1 orang ke 5 orang, 50 orang, 500 orang, dan seterusnya.

Pada zaman Buddha, berapa jumlah populasi dunia? Jumlahnya tidak banyak. Di zaman itu, transportasi juga tidak praktis. Tanpa populasi yang besar dan transportasi yang praktis, ajaran Buddha tidak dapat tersebar luas. Meski ajaran Buddha sudah ada, tetapi jalinan jodoh belum matang. Namun, asalkan dipegang dengan teguh, ajaran Buddha dapat tersebar luas ketika jalinan jodohnya sudah matang. Contohnya, benih Bodhi. Asalkan jalinan jodohnya sudah matang, benih ini akan bertunas dan bertumbuh menjadi semai Bodhi.

Benih itu dapat bertunas dan bertumbuh berkat kondisi pendukung yang baik, seperti tanah yang lembap dan subur. Dengan kondisi pendukung yang baik, seperti cuaca, sinar matahari, dan udara, benih akan tumbuh menjadi semai dan kemudian menjadi pohon yang terus menumbuhkan cabang dan daun.


Sekarang, kita memiliki banyak komite Tzu Chi dan anggota Tzu Cheng. Mereka bukan bagaikan beberapa batang pohon, melainkan bagaikan hutan. Kita dapat melihat mereka di ladang pelatihan kita. Kita bagai melihat hutan di Griya Jing Si ketika para relawan Tzu Chi berkumpul bersama.

Relawan kita telah mengembangkan jiwa kebijaksanaan. Ketika mereka datang ke Griya Jing Si, suasana pelatihan di sini membuat mereka dipenuhi sukacita. Mereka juga dapat menyerap Dharma lebih dalam. Jadi, dengan tekad yang teguh, mereka berbagi dengan orang lain mengenai apa yang telah mereka lakukan di Tzu Chi dan menginspirasi masyarakat luas untuk bergabung. Dengan himpunan kekuatan setiap orang, lebih banyak orang terinspirasi untuk menjadi relawan.

Kita harus menyebarkan kasih sayang hingga selamanya. Inilah yang disebut memperpanjang jalinan kasih sayang. Contohnya, saya sendiri. Saya telah memperpanjang jalinan kasih sayang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Saya juga selalu ingat bahwa Buddha datang ke dunia ini dengan satu tujuan mulia.

Zaman Buddha sudah berlalu sangat lama, yaitu lebih dari 2.500 tahun. Tentu saja, juga dibutuhkan waktu yang lama untuk menyebarkan ajaran Buddha dan membangkitkan cinta kasih berkesadaran orang-orang. Jadi, saya terus menyemangati orang-orang di seluruh dunia yang memiliki cinta kasih berkesadaran untuk memperpanjang jalinan kasih sayang dengan membabarkan ajaran Buddha secara terus-menerus.


Mungkin ada yang akan mengatakan, "Master, Anda kembali mengulas ajaran yang sama hari ini." Sesungguhnya, saya harus mengulasnya setiap hari agar semua orang dapat lebih tekun melatih diri. Jika saya tidak melakukannya setiap hari, orang-orang tidak akan ingat untuk tekun melatih diri. Ajaran Buddha akan terputus jika tidak diwariskan.  Jadi, saya membabarkannya setiap hari.

Saya melihat kalian semua telah mendengar Dharma, menyerapnya ke dalam hati, dan mempraktikkannya. Dengan demikian, cinta kasih berkesadaran dan silsilah Dharma ini tidak akan terputus. Jadi, untuk memperpanjang jalinan kasih sayang, kita harus giat mempraktikkan jalan kebenaran dan membuka jalan Tzu Chi di seluruh dunia dengan bersumbangsih di tengah masyarakat. Jadi, betapa pentingnya jalinan jodoh.

Kita harus menggenggam kesempatan untuk menginspirasi orang-orang melakukan hal yang benar. Kita harus mulai melangkah untuk mencapai segala sesuatu. Jalan Bodhisatwa harus dimulai dari tataran awam.

Kini, kita semua adalah makhluk awam. Berhubung kita memiliki jalinan jodoh untuk mempelajari cinta kasih berkesadaran, kita harus mulai mempraktikkannya. Kalau tidak, kita tidak akan bisa menapaki Jalan Bodhisatwa. Singkat kata, cinta kasih berkesadaran sangatlah penting. Kita harus menghimpun kekuatan cinta kasih semua orang.  

Bersumbangsih bagi dunia saat jalinan jodoh matang
Meringankan penderitaan dan melenyapkan kegelapan batin
Membimbing masyarakat luas untuk menyebarkan cinta kasih
Menabur dan menumbuhkan benih Bodhi di dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 22 Juni 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 24 Juni 2023
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -