Ceramah Master Cheng Yen: Menghargai Setiap Menit dan Detik dalam Kehidupan


“Meski rumah saya juga rusak, asalkan saya selamat, saya tetap ingin turut membantu,”
kata Zhang Wen-shi relawan Tzu Chi.

“Meski rumah saya rusak, saya tetap bersedia untuk turut membantu,” kata Liao Wen-cong relawan Tzu Chi.

“Saat melihat bencana gempa, saya segera mengenakan seragam relawan. Master selalu mengajarkan kepada kita untuk membangkitkan cinta kasih agung. Sesungguhnya, di dalam rumah, kita hanya memberikan cinta kasih yang kecil. Hendaknya kita bersumbangsih dan membawa manfaat bagi semua makhluk,” kata Pan Xian-cong relawan Tzu Chi.

Menit dan detik terus berlalu. Insan Tzu Chi terus menjalankan misi Tzu Chi. Seiring berjalannya waktu, kita terus menciptakan sejarah Tzu Chi. Kitab sejarah Tzu Chi sangatlah benar, jujur, dan penuh dengan ketulusan. Hendaknya kita mencatat sejarah yang benar ini ke dalam tulisan dan menjadikannya sebuah kitab. Sutra menunjukkan jalan dan jalan harus dipraktikkan. Setiap hari, kita melangkah dengan mantap untuk bersumbangsih bagi dunia ini.

“Penghubung Yayasan Tzu Chi di sini adalah Kakak Huang Yu-qi. Berkat pengaturannya yang cepat, sebelum pukul 12 siang hari itu, kami dapat menyelesaikan pendirian penampungan, termasuk tempat tidur lipat dan partisi,” kata Xiao Zi-wei Kepala Unit Sosial dan Ketenagakerjaan Hualien

“Jika dikaitkan ke sebelah, partisi ini bisa dibuat menjadi lebih kokoh. Pengait ini bisa dikaitkan ke partisi di sebelah sehingga menjadi lebih stabil,” kata Huang Yu-qi Anggota Tim Penanggulangan Bencana Tzu Chi.

“Saat evakuasi, kami melihat banyak masalah. Beberapa orang merasa tidak tenang saat tidur, terutama perempuan. Merujuk pada negara lain, semuanya menggunakan partisi yang serupa. Namun, kali ini kami menyesuaikan dengan kebutuhan warga Taiwan dan karakteristik mereka,” pungkas Huang Yu-qi. 


Tim Jing Si Pureland telah mengembangkan banyak barang yang ramah lingkungan agar bisa digunakan oleh semua orang dengan tahan lama dan tetap bersih. Begitulah manusia, tidak terlepas dari benda. Dalam memanfaatkan benda dan sumber daya alam, manusia tetap harus hidup berdampingan dengan alam. Hidup di dunia ini, hendaknya kita mengikuti prinsip yang benar. Dalam hal ini, kita harus menciptakan barang-barang yang bersih, tidak membawa pencemaran, dan berkelanjutan.

Di dunia ini, ada sangat banyak prinsip yang dapat kita terapkan untuk menghindari pemborosan. Kita dapat mulai dengan mengumpulkan dan memanfaatkan daun pisang. Apa yang tumbuh dari tanah, buahnya dapat kita konsumsi, begitu pula daunnya dapat kita manfaatkan menjadi sesuatu yang berguna. Masih ada banyak ajaran dan prinsip yang dapat kita pelajari untuk mengubah suatu benda menjadi hal yang dapat digunakan banyak orang.

Waktu telah berjalan seiring perkembangan zaman. Mulai dari kehidupan yang sederhana pada masa lampau, manusia terus meningkatkan keinginan hingga menyebabkan krisis. Pada era ini, bagaimana cara kita menghentikan krisis dan menurunkan nafsu keinginan setiap orang? Tentu saja, ini semua membutuhkan waktu.

Seiring waktu, benih kebajikan dalam batin manusia telah berubah menjadi tercemar dan pencemaran batin ini meluas ke dunia luar. Lingkungan hidup pun makin memburuk. Saat ini, hendaknya kita berusaha untuk menyucikan hati manusia.


“Kami ingin menghimpun kekuatan untuk membantu warga yang terkena dampak bencana gempa 3 April. Saya merasa bahwa ini adalah hal yang baik. Kita dapat mengajak semua orang untuk turut mempraktikkan kebajikan,”
kata Wen Jia-xin relawan Tzu Chi.

“Semua orang masih merasa ketakutan. Kami berharap bahwa pada kesempatan kali ini, kami dapat membagikan kekuatan kebajikan kepada warga masyarakat,” kata Zheng Chun-yu relawan Tzu Chi.

Langit memberikan tugas besar kepada manusia, termasuk Anda, dia, dan saya. Hendaknya kita bersedia untuk memikul tanggung jawab ini. Selama semua orang memiliki hati dan tekad, pasti akan ada kekuatan. Jika kita memiliki kekuatan dan tidak menggunakannya, kehidupan kita kan berlalu dengan sia-sia dan kita hanya akan menghimpun karma buruk karena kita hidup di dunia hanya untuk menghabiskan sumber daya.

Jumlah penduduk dunia sangatlah banyak dan kebutuhan akan tanaman pangan manusia juga banyak. Jika kita tidak bersumbangsih bagi dunia, kehidupan kita hanya akan menambah pemborosan serta mencemari tanah dan udara. Nafas dan tubuh kita tidaklah bersih. Begitulah manusia. Ajaran Buddha berkata bahwa tubuh manusia tidaklah bersih. Kita semua harus mengerti untuk mengamati tubuh yang tidak bersih dan perasaan yang membawa derita. Memang benar, setiap hari, kita hidup dalam ketidakmurnian dan terus merasakan penderitaan.


Lihatlah Tino Chu, relawan Tzu Chi di Zimbabwe, yang tetap menjalankan misi Tzu Chi saat sakit. Dia telah memimpin sekelompok relawan untuk menggali lebih dari seribu sumur di sana. Inilah kebajikan. Tanpa kebajikan, dia tidak akan memiliki jalinan jodoh ini. Berkat jalinan jodoh, dia dapat memiliki kekuatan untuk mengajak banyak orang berhimpun.

Lihatlah, belasan tahun yang lalu, saya pernah melihat anak-anak yang berbaris panjang di sana. Dia memangkas rambut anak-anak di sana satu per satu. Anak-anak itu memiliki ketombe yang sangat tebal di kepala mereka. Namun, hal ini tidak menghalangi Relawan Chu. Begitulah Bodhisatwa dunia. Saudara sekalian, Bodhisatwa dunia akan muncul ketika melihat adanya penderitaan. Bodhisatwa sekalian, hendaknya kita menyatukan hati dan pikiran.

Hendaknya kita menggenggam waktu dan tidak menyia-nyiakannya. Memanfaatkan waktu berarti menambah nilai kehidupan kita. Menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan kehidupan kita. Segala sesuatu terakumulasi seiring setiap menit dan detik. Masih banyak hal yang harus kita lakukan, tetapi waktu terus berlalu begitu saja. Hendaknya kita menggenggam setiap menit dan detik. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Saya mendoakan kalian semua. Saya berharap semuanya dapat mengukir sejarah kehidupan masing-masing dan menjadikannya bagian dari sejarah besar Tzu Chi. 

Mempraktikkan Sutra dengan ketulusan dan kebenaran
Mengembangkan benda bermanfaat sesuai Dharma
Memanfaatkan kehidupan tanpa menyia-nyiakannya
Menghimpun jalinan jodoh berkah dengan kebajikan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 12 April 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 14 April 2024
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -