Ceramah Master Cheng Yen: Menghargai Sumber Daya dan Menabur Kebajikan

“Level air seharusnya mencapai pohon-pohon itu. Seperti yang Anda lihat, persediaan air di waduk menurun drastis.”

“Penelitian menunjukkan bahwa Algarve dan Alentejo di wilayah selatan Portugal mengalami desertifikasi. Artinya, kekeringan semakin parah.”

“Ini adalah kekeringan yang sangat parah dan merupakan salah satu kekeringan terparah yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir,” ucap Jose Graziano da Silva, Direktur jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian

“Sebelumnya, yang kami tanam di atas lahan ini adalah jagung, bukan sorgum. Namun, sekarang jagung tidak bisa bertumbuh, kami hanya bisa meningkatkan hasil sorgum,” ucap salah satu petani di Kenya.

“Sejak bulan Agustus, curah hujan sangat sedikit. Karena itu, kini persediaan air di berbagai waduk terus menurun,” ucap Wang Yi-feng, Wakil kepala Water Resources Agency.

doc tzu chi

Melihat terjadinya krisis air, setiap orang harus meningkatkan kewaspadaan. Saya berharap ada air yang membasahi bumi dan setiap orang dapat menghargai air dalam kehidupan sehari-hari serta menjaga kebersihan sumber air. Kini tidak mudah untuk memperoleh air. Jika air tercemar, kita juga tidak bisa meminumnya dengan tenang. Air adalah sumber kehidupan manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa air. Selama puluhan tahun, saya terus mengingatkan orang-orang bahwa saat memiliki air, kita harus memikirkan kondisi saat kekurangan air. Jadi, kita harus menghemat air dalam kehidupan sehari-hari dan bersungguh-sungguh melakukan daur ulang.

Kita bisa melihat insan Tzu Chi bersumbangsih tanpa pamrih demi melindungi Bumi. Kita melihat seorang relawan yang merasa bahwa melakukan daur ulang adalah kewajibannya. Dia bisa menerima imbauan saya dan terus melakukan daur ulang dengan menggenggam dan menghargai setiap waktu yang ada. Berhubung saya berkata bahwa waktu kita sudah tidak cukup lagi, dia pun mengembangkan nilai hidupnya semaksimal mungkin dengan bersumbangsih hingga napas terakhir. Dia mendedikasikan diri untuk melakukan daur ulang. Dia memberi teladan dengan tindakan nyata sehingga menginspirasi relawan lain.

“Dahulu, Kakak Xiu-gan dan Kakak Bao-yu yang menggalakkan kegiatan daur ulang. Kantong plastik menimbulkan pencemaran serius karena jika tidak didaur ulang, pasti akan dibakar sehingga menghasilkan dioksin. Jika tidak dibakar, juga bisa menyumbat selokan. Karena itulah terjadi banyak bencana alam,” ucap Wei Jian-qing, Relawan daur ulang.

doc tzu chi

Para relawan daur ulang sangat bersungguh hati dan cermat. Kantong plastik yang mereka kumpulkan dari pasar ikan penuh dengan bau amis. Mereka lalu membawanya ke selokan dan mencucinya di sana dengan sepenuh hati.

“Kantong plastik seperti ini biasanya dibuang. Karena merasa sayang, kita pun mengumpulkannya. Jika tidak dikumpulkan dan didaur ulang, plastik-plastik ini akan menimbulkan pencemaran bagi udara dan lingkungan. Dahulu, saat makan makanan laut, saya tidak merasa bahwa aromanya tidak sedap. Sungguh, saya tumbuh besar di pantai dan sebelumnya sering makan makanan laut, tetapi tidak merasa aromanya tidak sedap. Namun, kini saya merasa bahwa aromanya tidak sedap,” ucap Wei Jian-qing, Relawan daur ulang.

“Kita sudah terbiasa. Dengan bau amis? Ya, kami sudah terbiasa menciumnya. Setelah dicuci, plastik ini akan harum,” ucap Lin Yue-jiao, Relawan daur ulang.

Ini sungguh sangat menyentuh. Setelah dicuci dan diantar ke posko daur ulang, plastik-plastik ini harus digantung satu per satu hingga kering dan bisa didaur ulang. Sesungguhnya, kantong plastik sangat murah dan tidak ada yang ingin mengumpulkannya. Namun, insan Tzu Chi mengumpulkannya bukan demi menghasilkan uang, melainkan demi melindungi bumi dan agar kantong plastik itu tidak dibakar. Pembakaran dapat menimbulkan polusi udara. Relawan daur ulang kita bertujuan untuk melindungi kesegaran udara dan melindungi bumi. Plastik yang tertimbun di dalam tanah tidak mudah terurai meski ribuan tahun berlalu. Berapa luas lahan yang kita milikiuntuk menimbun sampah plastik? Jika manusia terus menciptakan sampah plastik, maka bumi akan segera dipenuhi plastik. Lalu, bagaimana kita bertahan hidup? Di mana kita bisa menanam tanaman pangan? Karena itu, dibutuhkan lebih banyak orang yang rela bersumbangsih secara nyata demi membawa manfaat bagi semua makhluk.

doc tzu chi

Lihatlah, mereka bersumbangsih tanpa pamrih. Barang daur ulang yang mereka kumpulkan saja sudah begitu banyak. Di tempat yang tidak bisa mereka jangkau, masih ada banyak sampah yang tidak didaur ulang. Lewat tangan mereka, sampah-sampah berubah menjadi barang yang bersih dan dipilah sesuai jenisnya. Barang-barang yang tidak diinginkan orang lain juga dikumpulkan relawan kita karena mereka memiliki semangat misi. Semangat mereka tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Mereka mengasihi dan melindungi bumi serta menghargai sumber daya. Inilah kehidupan yang benar-benar bermakna. Jika setiap orang memiliki semangat seperti ini, maka kondisi udara di Bumi tidak akan seperti saat ini.

Saudara sekalian, kita harus menghargai sumber daya. Mengapa pemanasan global semakin serius? Mengapa? Kita bisa melihat di dunia ini, kebakaran hutan terus terjadi. Saya berharap setiap orang dapat menabur benih kebajikan di dalam hati agar terbentuk hutan Bodhi. Hanya dengan menyucikan hati manusia dan mengimbau orang-orang mengembangkan kekuatan keharmonisan dan cinta kasih, barulah bencana bisa berkurang. Pascagempa besar di Meksiko, relawan lokal mengikuti pelatihan untuk pertama kalinya. Setiap orang mempelajari semangat dan tata krama Tzu Chi. Semoga penyaluran bantuan bencana kali ini dapat menginspirasi benih kebajikan di Meksiko. Saya berharap jalinan jodoh baik ini dapat berakar di Meksiko. Hutan Bodhi bertumbuh dari akar yang sama. Tzu Chi berawal dari Taiwan. Saya juga ingin menyemangati kalian.

Melihat begitu banyak Bodhisatwa yang bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih, saya berharap kalian semua bisa lebih giat mengemban misi Tzu Chi. Kalian juga harus merekrut relawan baru, menyucikan hati manusia, dan membangkitkan cinta kasih setiap orang. Dengan demikian, barulah semangat Tzu Chi bisa tersebar ke seluruh dunia. Kita harus menjadi teladan, baru bisa menginspirasi kekuatan cinta kasih di seluruh dunia. Jadi, kalian harus senantiasa bersungguh hati.

Air merupakan sumber kehidupan manusia
Menghargai setiap tetes air bagaikan emas
Melakukan daur ulang untuk melindungi bumi
Menabur benih kebajikan agar bertumbuh menjadi hutan Bodhi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 Oktober 2017

Sumber: Lentera Kehidupan

DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 12 Oktober 2017

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -