Ceramah Master Cheng Yen: Menghibur dengan Welas Asih dan Kebijaksanaan serta Membawa Manfaat bagi Semua Makhluk
“Pada hari pertama kebakaran, yakni 7 Januari, saya kehilangan rumah saya. Ketika melihat situasi tersebut, tetangga kami mengendarai sepeda dan mengambil beberapa foto. Saya merasa sangat sedih. Namun, saya sangat bersyukur karena terus teringat dengan ajaran Master sehingga saya mengubah cara berpikir saya. Saya berharap bahwa dalam situasi seperti ini, saya lebih berani maju untuk melayani orang lain,” kata Wu Ru-zhen, relawan Tzu Chi.
“Jadi, hal yang pertama saya lakukan ialah meminta seorang relawan staf misi amal Tzu Chi untuk menyiapkan seragam Tzu Chi untuk saya. Saya pun berpartisipasi dalam pembagian makanan pada tanggal 11 Januari. Kemudian, saya juga terlibat di pusat layanan untuk para korban bencana. Di sana, saya menyaksikan begitu banyak kisah,” pungkas Wu Ru-zhen.
“Saat ini, banyak rumah orang yang hangus terbakar. Di satu sisi, mereka harus tetap membayar cicilan rumah; sementara di sisi lain, mereka juga harus menyewa tempat tinggal. Saat ini, mencari rumah sewa sangatlah sulit. Ada orang-orang yang pergi meninggalkan rumah pada tanggal 7 Januari dan hingga kini masih belum tahu seperti apa kondisi rumah mereka. Hati kami sangat sakit. Pada momen seperti ini, bukan soal seberapa kaya mereka sebelumnya, tetapi yang mereka butuhkan saat ini ialah penghiburan dan pelukan dari kita semua,” kata Zeng Ci Hui, Ketua Tzu Chi Amerika Serikat.
Saat ini adalah waktu untuk memberikan bantuan darurat, sebuah momen yang sangat mendesak. Di masa lalu, banyak dari mereka memiliki kehidupan yang cukup baik. Bencana ini menggambarkan ajaran Buddha yang menyebutkan bahwa "harta benda adalah kepunyaan 5 pihak". Bencana yang tiba-tiba terjadi seperti ini telah melenyapkan semua harta benda.
![](https://www.tzuchi.or.id/inliners/1737515491-1-edt.png)
![](https://www.tzuchi.or.id/inliners/1737515491-1-edt.png)
Ajaran Buddha berkata bahwa harta benda adalah kepunyaan 5 pihak. Semua yang dimiliki itu telah hilang dalam sekejap. Hendaknya kita menghimpun cinta kasih. Semua bergantung pada pikiran dan tindakan manusia. Saat ini, kita harus menggunakan hati yang tulus dan bersumbangsih secara aktif. Jadi, jika ada kebutuhan di tempat kalian, kalian dapat langsung membawa bantuan. Bantuan dapat dikirimkan dari Taiwan atau dibeli di daerah setempat. Dalam situasi seperti ini, diperlukan ketulusan manusia untuk dapat menyelamatkan banyak orang.
Kemudian, kita dapat menunjukkan pada para Buddha dan langit bahwa cinta kasih agung ada di dunia ini. Oleh karena itu, semua orang harus bersatu dan bersumbangsih dengan kebajikan agung, cinta kasih agung, dan ketulusan yang besar. Janganlah menunggu karena saat ini adalah momen darurat untuk segera bertindak membawa bantuan.
“Ketika bencana besar terjadi, kami sepenuhnya fokus pada upaya penyelamatan dan memberikan bantuan bagi para korban. Dengan tulus dan mawas diri, kami semua terus berdoa dan mencurahkan perhatian kepada pemadam kebakaran, polisi, dan tim medis. Saat ini, penyakit pernapasan dan masalah pada mata makin meningkat akibat polusi udara. Oleh karena itu, beberapa institusi medis membutuhkan masker N95. Kami akan segera memenuhi kebutuhan mereka,” kata Chen Jian, relawan Tzu Chi.
“Pada hari Sabtu dan Minggu lalu, kami mengetahui tentang bencana besar yang melanda California Selatan. Kami segera mengadakan rapat darurat dan langsung memutuskan untuk turun ke jalan guna menggalang dana sebagai dukungan bagi korban bencana di California Selatan,” kata Huan Qi-zhen, Ketua Tzu Chi California Utara, AS.
Tanggung jawab besar telah diberikan kepada manusia. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama mengemban tanggung jawab dan bersumbangsih. Peristiwa ini memberikan banyak pelajaran kepada kita. Kita perlu memikirkan bagaimana bantuan ini dapat diberikan dalam jangka panjang dan berkelanjutan. Saat ini, setiap momen yang kita catat adalah bagian dari proses pembelajaran. Oleh karena itu, hendaknya kita berdoa dengan tulus. Inilah waktu bagi kita untuk mengintrospeksi diri.
![](https://www.tzuchi.or.id/inliners/1737515510-3-edt.png)
![](https://www.tzuchi.or.id/inliners/1737515510-3-edt.png)
Manusia menciptakan karma buruk kolektif sehingga kita harus memanfaatkan waktu untuk mengedukasi banyak orang. Di saat hati mereka tidak tenang, selain memberikan barang bantuan, kita juga perlu memberikan cinta kasih demi memperpanjang jalinan kasih sayang dan mengajak mereka untuk bergabung dalam kekuatan cinta kasih ini. Dengan begitu, mereka dapat bangkit kembali dan memiliki kekuatan untuk memulihkan lingkungan tempat tinggal mereka. Kasih sayang yang terjalin ini membuat mereka akan tetap bersama dengan Tzu Chi.
Di dunia ini, kita harus senantiasa memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung. Inilah cara kita menyebarkan Dharma. Membimbing makhluk hidup memerlukan metode. Selain itu, tentu saja kita harus menggenggam jalinan jodoh. Meski ada metode, tanpa jalinan jodoh, hal itu tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, hendaknya kita menggenggam jalinan jodoh untuk memperpanjang jalinan kasih sayang dengan cinta kasih berkesadaran. Kita harus membantu mereka melewati masa-masa sulit ini dan mengajarkan tentang cinta kasih agung. Inilah metode yang harus kita gunakan.
Saat ini, hendaknya kita bersatu hati dan bergotong royong untuk membantu mereka yang membutuhkan. Meski daerah tersebut awalnya dihuni oleh banyak orang kaya, dalam situasi darurat seperti ini, kebutuhan seperti air minum, makanan, pakaian hangat, dan selimut menjadi sangat penting. Tanpa memandang miskin atau kaya, ketika bencana terjadi, segalanya akan menjadi hampa.
Terutama, bagi mereka yang sebelumnya hidup berkecukupan, kerugian yang dialami dan luka batin yang dirasakan sering kali lebih mendalam dibandingkan mereka yang sebelumnya tidak memiliki banyak harta. Oleh karena itu, kita harus benar-benar memikirkan ini dengan hati yang lapang dan penuh cinta kasih. Saat ini, mereka yang terkena dampak berada dalam kondisi yang disebut krisis. Kita harus segera bertindak untuk menghibur dan menenangkan mereka dengan cinta kasih.
Hendaknya kita membimbing semua orang. Inilah waktunya bagi para Bodhisatwa untuk membimbing makhluk hidup. Saya mendoakan kalian semua. Pastikan untuk menjaga diri sendiri dengan baik. Udara di sana sedang tidak baik, jadi selalu kenakan masker dengan benar. Jika perlu melakukan survei bencana, pastikan melakukannya dengan hati-hati dan aman. Dengan hati yang tulus, kita menenangkan hati para korban.
![](https://www.tzuchi.or.id/inliners/1737515530-4-edt.png)
![](https://www.tzuchi.or.id/inliners/1737515530-4-edt.png)
Tzu Chi telah berada di Amerika Serikat lebih dari 30 tahun, tetapi masih banyak yang belum mengenal Tzu Chi. Kita harus memberi tahu mereka melalui tindakan nyata. Ketika telah memahami Tzu Chi, mereka akan berjalan bersama dengan kita dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Jadi, hendaknya kalian memberikan perhatian kepada mereka. Setelah itu, perkenalkanlah semangat Tzu Chi. Inilah cara kita menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk.
Bodhisatwa sekalian, saya merasa sangat bersyukur. Di era teknologi ini, saya percaya bahwa ketika saya berbicara, insan Tzu Chi AS dapat langsung mendengar dan memahami apa yang saya katakan. Bukan mendengarkan melalui berita, melainkan mendengar langsung pembicaraan saya dengan sangat jelas. Hendaknya kita bersumbangsih bersama.
Harta benda tidak kekal dan merupakan kepunyaan 5 pihak
Menghimpun cinta kasih untuk bersumbangsih dan memperpanjang jalinan kasih sayang
Membawa bantuan darurat dengan kesatuan hati dan gotong royong
Menghibur dengan welas asih dan kebijaksanaan serta membawa manfaat bagi semua makhluk
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 18 Januari 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 20 Januari 2025