Ceramah Master Cheng Yen: Menghibur Semua Makhluk dan Menciptakan Berkah


“Pada hari pertama pagi-pagi sekali, para relawan Tzu Chi membagikan sarapan. Pada tanggal 25, terdapat 88 jalur untuk kami melakukan kunjungan. Bingkisan berkah telah dibagikan kepada lebih dari 2 ribu keluarga,”
kata salah seorang relawan Tzu Chi.

“Dalam waktu 1 bulan, telah ada lebih dari 5 ribu partisipasi relawan di daerah bencana untuk membantu perbaikan rumah yang rusak. Namun, apa makna terbesarnya? Menyembuhkan hati para korban,” kata Zhang Wen-lang, relawan Tzu Chi.

Saya sangat tersentuh melihat para Bodhisatwa benar-benar menunjukkan kasih sayang mereka. Ketika ada makhluk yang mengalami penderitaan, Bodhisatwa akan segera bergerak dan memberikan penghiburan. Bukan hanya melalui sentuhan fisik, tetapi juga menyentuh hati mereka. Saya merasa sangat tersentuh. Bodhisatwa bukan hanya sebuah istilah, melainkan benar-benar hadir di dunia.

Dalam beberapa waktu terakhir ini, kalian saling berbagi tentang bantuan bencana. Saya yakin bahwa semuanya memahami dengan jelas bahwa perjalanan kita ke depan masih panjang dan membutuhkan kesatuan hati. Ketika ada yang terkena bencana, kita akan segera membawa bantuan dan penghiburan, tetapi bagaimana dengan masa depan mereka? Kapan mereka bisa kembali hidup dengan aman dan tenang?

Ada orang yang berkata, "Master, beberapa dari mereka bukan berasal dari keluarga yang tidak mampu." Saya selalu berkata, "Bantuan darurat tidak mengenal kaya atau miskin. Kita harus segera menggenggam jalinan jodoh untuk bersumbangsih. Kita harus berusaha agar mereka dapat hidup tenang." Dengan begitu, nama Tzu Chi akan tertanam di hati mereka. Terlebih lagi, kita berharap bahwa jalinan jodoh ini dapat membuat mereka terinspirasi untuk bergabung dengan Tzu Chi dan turut menjadi Bodhisatwa yang melindungi orang lain. Inilah yang disebut dengan menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis. Ini adalah misi yang abadi, bukan hanya saat ini. Hendaknya kita dapat mewariskan semangat ini dari generasi ke generasi.


Dunia yang penuh cinta kasih bukan hanya tugas kita, melainkan juga harus diwariskan kepada anak cucu kita. Tentu saja, kita juga berharap dapat menginspirasi semua orang di dunia dengan cinta kasih. Oleh karena itu, ketika bertemu donatur dan lainnya, hendaknya kita terus menceritakan Tzu Chi agar mereka mengetahui bahwa ketika terjadi bencana di daerah selatan, terutama Tainan, insan Tzu Chi benar-benar bergerak.

Di saat yang sama, Tzu Chi juga menenangkan raga, hati, dan kehidupan para korban. Melalui jalinan jodoh ini, kita ingin semua orang memahami apa yang Tzu Chi lakukan. Jika jalinan jodoh ini makin erat, kita dapat menginspirasi mereka untuk turut bergabung dengan kita. Begitulah cara Bodhisatwa menginspirasi semua makhluk.

“Saat ini, kami telah menginspirasi tiga warga yang terdampak bencana untuk bergabung di Depo Daur Ulang Yujing sebagai relawan pelayanan dan konsumsi. Setelah itu, mereka datang ke kelas bimbingan belajar untuk menyiapkan makanan bagi mahasiswa dan anak-anak sekolah dasar. Awalnya, mereka tidak tahu bahwa Tzu Chi begitu peduli terhadap anak-anak di daerah terpencil, bahkan menyediakan bimbingan belajar pribadi. Mereka sangat tersentuh. Mereka berkata bahwa ingin terus datang ke Tzu Chi dan bertekad bergabung sebagai relawan rumah sakit,” kata Lai Xiu-luan, relawan Tzu Chi.

Pada bencana kali ini, kita memiliki kesempatan untuk menciptakan berkah bagi dunia. Oleh karena itu, kita harus sepenuh hati dan tulus. Saya selalu berkata tentang ketulusan. Ketika melantunkan "Gatha Pendupaan", ada penggalan berbunyi, "Berkat ketulusan yang mendalam, para Buddha menampakkan diri-Nya." Hati kita adalah hati Buddha. Ketulusan kita adalah hakikat kebuddhaan yang kita miliki. Hendaknya kalian penuh ketulusan dan kesungguhan hati.


Bodhisatwa harus menghampiri makhluk yang menderita. Ketika bersumbangsih dan menciptakan berkah, sesungguhnya kita sendiri juga memperoleh berkah. Meski tubuh kita mungkin lelah, hati kita tidak akan merasa lelah. Hati kita akan merasa tenang dan bahagia. Ketika kita bersumbangsih, sebuah keluarga dapat kembali hidup tenang. Ketenteraman mereka membawa ketenangan bagi kita. Membawa kedamaian bagi setiap keluarga menciptakan kebahagiaan dalam hati kita. Begitulah kita menapaki Jalan Bodhisatwa.

“Saat survei bencana, relawan dari Taoyuan, Kakak Jiang, berkata, ‘Sekarang kalian harus berkembang lebih jauh hingga bisa memperkirakan kebutuhan material.’ Bagi relawan survei, ini merupakan tantangan yang sangat besar. Namun, dia berkata, ‘Tidak apa-apa, saya akan membantu kalian untuk mengenal berbagai jenis material.’ Dengan demikian, kami mulai memahami satu per satu dan membawa data ini ke lokasi,” kata Lai Xiu-luan, relawan Tzu Chi.

“Ada 3 formulir yang harus kami siapkan, yaitu formulir persetujuan perbaikan, formulir kondisi keluarga, dan formulir perincian kerusakan rumah serta bagian yang perlu diperbaiki. Semua ini harus didokumentasikan dan dicatat. Aplikasi ini sangat ramah pengguna. Bahkan, bagi kami yang sudah berusia lanjut, cukup sekali membuka dan mencoba, kami langsung bisa menggunakannya,” pungkas Lai Xiu-luan.

“Menurut saya, baik saat kunjungan ke rumah maupun terlibat dalam pekerjaan kecil seperti mengebor dinding atau pergi ke lokasi untuk membantu berbagai urusan administrasi, semua data bisa dikerjakan dengan komputer. Saya berharap setelah kembali, para relawan tidak perlu lagi merapikan data secara manual,” kata Qiu Bo-yi, relawan Tzu Chi.


Bodhisatwa bersumbangsih tanpa pamrih dan kalian telah melakukannya. Kekuatan yang kalian himpun telah membantu para korban untuk bangkit kembali. Kalian telah menciptakan berkah bagi masyarakat. Jadi, Jalan Bodhisatwa harus dilanjutkan. Berhubung kita memiliki jalinan jodoh dengan para korban, hendaknya kita mewariskan cinta kasih ini kepada mereka. Kita berharap bahwa mereka dapat menjadi insan Tzu Chi. Biarkan mereka belajar memperpanjang jalinan kasih sayang dan menapaki Jalan Bodhisatwa.

Kita harus membentangkan jalan dengan memperpanjang jalinan kasih dan memperluas cinta kasih. Kita harus memperpanjang jalinan kasih sayang dan membentangkan jalan. Meski kita bersumbangsih tanpa pamrih, kita tetap perlu meneruskan jalinan kasih sayang ini dan memperluas cinta kasih agung. Saat ini, di wilayah Tainan, kalian harus terus memperluas cinta kasih agung dan memperpanjang jalinan kasih sayang.

Tentu saja, saya sangat berterima kasih kepada para Bodhisatwa dari berbagai daerah. Saya akan secara khusus mengucapkan terima kasih kepada semuanya karena telah mewakili saya melakukan banyak hal dan membuat hati saya merasa tenang. Melihat bagaimana semuanya berkumpul di Tainan, saya merasa sangat bersyukur dan tersentuh. Ingatlah untuk mewakili saya merawat semua orang. Dalam merawat orang lain, kita juga harus bisa merawat diri sendiri. Dengan menjaga diri dan sesama, kita dapat bersama-sama melindungi setiap daerah.

Bodhisatwa muncul di saat makhluk menderita
Menghibur dengan cinta kasih berkesadaran
Menggenggam jalinan jodoh untuk mewariskan kebajikan dan cinta kasih
Bersumbangsih dengan tulus dan menciptakan berkah

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 14 Maret 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 16 Maret 2025
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -