Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Berkah untuk Menyucikan Hati Semua Orang
Dunia ini penuh dengan noda batin. Untuk menciptakan dunia yang
damai, semua makhluk harus menciptakan berkah. Namun, kini pikiran manusia dipenuhi
oleh noda batin. Pikiran manusia bergejolak serta dipenuhi noda dan kegelapan
batin.
Sebelum mencapai kebuddhaan, Buddha harus mengalahkan Mara. Mara bukan
berasal dari luar, melainkan dari batin kita. Jika kita tidak bisa mengalahkan Mara,
maka kita akan dikendalikan oleh Mara. Jadi, dengan kebijaksanaan, konsentrasi,
dan keuletan, Buddha bisa menggunakan Dharma untuk mengalahkan Mara.
Mengalahkan Mara membutuhkan welas asih, kebijaksanaan, pikiran
baik, ketenangan pikiran, dan konsentrasi. Dengan kekuatan seperti ini, kita
baru bisa membedakan yang salah dan yang benar serta mengendalikan dan
melenyapkan berbagai noda batin. Singkat kata, ajaran Buddha mengandung banyak
prinsip kebenaran.
Bagaimana kita mempraktikkannya di dunia ini? Untuk mempraktikkan
ajaran Mahayana, kita harus mendengar Dharma. Dengan mendengar Dharma, kita
baru bisa memahami kebenaran dan tersadarkan. Jika tidak paham, kita harus
bertanya. Dengan bertanya, kita baru bisa memiliki keyakinan yang mendalam.
Dengan keyakinan yang mendalam, kita baru bisa menerapkan ajaran
Buddha dalam kehidupan sehari-hari saat menghadapi segala hal, materi, dan
manusia. Untuk melenyapkan noda batin, kita harus menggunakan kebenaran. Tidak
ada peralatan atau penemuan apa pun yang bisa mengobati atau melenyapkan sesuatu
yang tidak berwujud seperti noda batin. Tidak ada.
Hanya dengan mempelajari Dharma, kita baru bisa mengalahkan Mara. Karena
itu, kita harus bersungguh hati menciptakan berkah di dunia ini. Kita harus
terus-menerus mengakumulasi kekuatan cinta kasih dalam jangka panjang, baru
bisa menyucikan hati semua orang. Saat semua orang menciptakan berkah, maka dunia
ini akan damai dan tenteram. Karena itu, kita harus terus mengakumulasi kekuatan
cinta kasih.
Berkah tidak bisa diberikan kepada orang lain. Berkah tidak bisa
dipinjamkan atau diberikan kepada orang lain. Berkah harus diciptakan sendiri. Bisa
hidup di negara dan masyarakat yang dipenuhi berkah, kita harus memiliki hati
penuh rasa syukur dalam menjalani setiap hari. Kita harus menghargai berkah dan
kembali menciptakan berkah.
Dengan menyerap Dharma ke dalam hati, kita baru bisa menerapkannya
saat berinteraksi dengan sesama manusia. Kita harus berusaha untuk menghimpun
lebih banyak berkah dari kehidupan ke kehidupan. Kita berharap bisa menciptakan
dunia yang tenteram dan bahagia. Empat unsur alam selaras dan hati manusia
tersucikan, inilah harapan kita yang sedang berusaha kita wujudkan.
Selama tiga hari yang lalu, insan Tzu Chi pergi ke Tacloban untuk
menggelar baksos kesehatan. Beberapa tahun yang lalu, relawan kita menyalurkan
bantuan bencana dan terus memberikan pendampingan kepada warga Tacloban. Kini,
berkat adanya jalinan jodoh dan cinta kasih universal, para dokter, perawat,
dan relawan kita dari tiga negara yang berjumlah lebih dari 600 orang bisa
menggelar baksos kesehatan di Tacloban.
Relawan kita membangun sebuah klinik sementara di sebuah sekolah. Dalam
waktu singkat, relawan kita membersihkan tempat itu sehingga bisa digunakan
untuk menggelar baksos.
“Saya
sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang menggelar baksos kesehatan di
Tacloban. Saya datang karena tangan saya terasa kebas. Pengobatan hari ini
sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih,” kata Teresita, seorang pasien.
“Saya
pernah berpikir untuk memeriksakan diri ke dokter, tetapi saat tidak terasa
sakit, saya pun melupakannya,” kata Primitivo telah mengganggunya selama 22 tahun
(Kamu pernah berpikir untuk menjalani operasi?)
“Pernah, tetapi saya tidak punya uang,” jawabnya.
(Dia menggunakan pisau cukur untuk memotongnya.)
“Setelah beberapa waktu terkena infeksi, dia pun menutupi lukanya. Beberapa tahun kemudian, lukanya menjadi kista,” ujar Alfredo Li, Relawan Tzu Chi.
Baksos kesehatan ini memberikan pelayanan dalam tujuh poli. Ada pengobatan tradisional Tiongkok, ada pula pengobatan Barat. Baksos ini telah membawa manfaat bagi lebih dari 6.240 orang. Kita melihat seorang pasien yang terkena stroke dan mengalami keterbatasan gerak. Setelah dr. Wu memberikan terapi akupunktur padanya, dalam sekejap, dia sudah bisa berdiri dan berjalan.
Tentu saja, dia harus terus menjalani terapi. Namun, pertama kali menjalani terapi, dia sudah bisa berjalan. Mereka merasa sangat kagum karena itu untuk pertama kalinya mereka menerima pengobatan tradisional Tiongkok. Kekuatan cinta kasih yang dibawa ke sana telah membawa manfaat bagi banyak orang.
Di Taiwan, kita juga terus mengakumulasi kekuatan cinta kasih. Contohnya di Gongliao, selama bertahun-tahun, tidak peduli cuaca cerah ataupun hujan, kita memberikan pelayanan medis secara rutin.
“Sesungguhnya, mengobrol dengan lansia akan membuat mereka merasa penuh kehangatan. Terkadang, saya tidak bisa menghilangkan ketidaknyamanan yang mereka rasakan karena bertambahnya usia mereka, tetapi saat mereka menunjukkan gejala penyakit, saya bisa menangani mereka,” kata dr. Ye Tai-yuan, anggota TIMA.
“Saat para kakek dan nenek melihat kami, mereka seperti melihat anak atau cucu mereka pulang. Mereka seperti melihat keluarga, sangat gembira,” kata dr. Wu Chang-jie, anggota TIMA.
“Saya selalu berusaha untuk datang. Saya merasa seperti ada janji dengan mereka. Saya tidak boleh mengingkari janji,” ujar Huang Su-ying, perawat TIMA.
“Sesungguhnya, selain mengobati penyakit, yang terpenting adalah mengobati hati. Para lansia yang hidup sebatang kara sangat kesepian. Menurut saya, memberi pendampingan dan perhatian kepada mereka sangat penting,” dr. Xie Fu-de, anggota TIMA.
Para relawan kita memiliki kesatuan tekad. Tidak peduli jauh ataupun dekat, kita bisa mengakumulasi kekuatan cinta kasih untuk menolong orang yang membutuhkan. Anggota TIMA di Taiwan sering menggelar baksos di komunitas, pegunungan, dan pedesaan. Kisah yang menyentuh sangatlah banyak. Dalam keseharian, kita harus menghimpun berkah dengan mengembangkan kekuatan cinta kasih.
Untuk melenyapkan noda dan kegelapan batin, kita harus mengembangkan kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih bagi dunia. Kita harus mengembangkan nilai hidup kita dengan menghimpun lebih banyak berkah. Waktu bisa mengakumulasi segalanya. Tidak peduli membutuhkan waktu berapa lama, kita tetap harus berusaha untuk menciptakan dunia yang tenteram dan membebaskan manusia dari penyakit, rasa sakit, noda batin, dan konflik.
Untuk menciptakan dunia yang sehat seperti ini, kita harus menyelaraskan pikiran manusia. Dengan begitu, tidak akan tercipta kerisauan dan penderitaan di dunia ini. Kita harus bersungguh hati melatih diri dan bersumbangsih bagi sesama. Asalkan bersedia bersumbangsih, maka tidak akan ada kesulitan.
Menenangkan
pikiran untuk mengalahkan Mara
Menyerap ajaran
kebenaran untuk melenyapkan kegelapan batin
Menghimpun
berkah untuk menyucikan hati semua orang
Menggelar baksos kesehatan untuk mengobati
fisik dan batin pasien
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 Mei 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 31 Mei 2017