Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cahaya Cemerlang dengan Tekun dan Bersemangat


Bodhisatwa sekalian, apa kabar semuanya? Selamat Tahun Baru.

Hendaklah kita mengucap syukur setiap saat. Kehidupan kita setiap detiknya tidak luput dari hubungan antarmanusia dan dunia ini. Kita datang ke dunia karena adanya jalinan jodoh. Berapa banyak waktu yang kita miliki dalam kehidupan ini? Dalam periode waktu ini, situasi dan orang-orang seperti apa yang akan kita temui? Akankah kita bertemu dengan penyelamat kita atau orang yang memberi kita sukacita dan bantuan? Itu semua bergantung pada jalinan jodoh baik yang kita miliki. Contohnya saya pribadi.

Setiap orang yang saya temui dalam hidup ini ialah orang-orang baik yang melakukan kebajikan untuk menciptakan berkah bagi masyarakat. Ketika setiap orang melakukan kebajikan dan semua berkah terhimpun, maka terwujudlah ketenteraman masyarakat dan dunia. Jadi, untuk mewujudkan ketenteraman masyarakat dan dunia, kita harus menciptakan berkah.

Dengan adanya berkah, kita dapat menjalani hidup yang aman dan tenteram. Dengan adanya ketenteraman, kehidupan kita dapat menjadi makmur, hati dan pikiran kita pun dapat memetik banyak pelajaran. Itu semua membutuhkan waktu. Karena itu, kita harus menggenggam waktu yang ada. Berkat jalinan jodoh, kita dapat berhimpun bersama. Mari kita saling menghormati satu sama lain.

Semua insan Tzu Chi yang hadir di sini duduk dengan tegak dan tertib untuk menemui saya dan mendengarkan ceramah saya. Saya hendak mengungkapkan rasa syukur saya. Saya bersyukur atas timbulnya sebersit niat untuk mendirikan Tzu Chi pada lebih dari 50 tahun lalu meski saya tidak memiliki apa-apa saat itu.


Saat itu, ada sekelompok ibu rumah tangga yang berharap saya bisa menetap di Hualien. Saya hanya meminta satu hal. Jika mereka bisa mewujudkannya, saya selamanya akan tinggal di Hualien. Apa yang ingin saya lakukan?

Saya ingin menolong orang yang membutuhkan dengan mendirikan badan amal. Jika mereka bisa mendukung saya, saya akan menetap di Hualien. Bagaimana mereka memberi saya dukungan? Dengan menyisihkan 50 sen per hari dari uang belanja mereka ke dalam celengan bambu yang saya berikan.

Lalu, mereka berkata kepada saya, "Master, kalau begitu, kami mendonasikan 15 dolar NT per bulan saja." Saya menjawab, "Tidak, saya hendak kalian menyisihkan 50 sen setiap hari." Mereka berkata lagi, "Lima puluh sen per hari sama dengan 15 dolar NT per bulan." Saya menjelaskan, "Saya tahu, tetapi saya hendak kalian membangkitkan niat baik untuk berbuat baik setiap hari dengan menyisihkan 50 sen secara sukarela dari uang belanja kalian."

Demikianlah mereka mewujudkan niat baik dengan sukacita dan keseimbangan batin. Keluarga yang menghimpun kebajikan pasti akan memiliki berkah yang berlimpah. Semua ini berawal dari sebersit niat yang dibarengi praktik nyata.

Lebih dari 50 tahun yang lalu, saya membangkitkan sebersit niat untuk menolong orang yang membutuhkan dengan mengimbau orang-orang menyisihkan 50 sen setiap hari dan semua orang menyambut imbauan saya. Karena itulah, Tzu Chi bisa seperti sekarang.


Sudah hampir 56 tahun kita menjalankan Tzu Chi. Selama berpuluh-puluh tahun mendedikasikan diri di Tzu Chi, insan Tzu Chi telah banyak berkontribusi bagi komunitas dan masyarakat. Kini, mari kita menginventarisasi kehidupan kita. Segelintir orang saja tidak dapat memberikan bantuan secara luas. Ini membutuhkan kekuatan banyak orang.

Tanpa memengaruhi kehidupan diri sendiri, kita dapat bersumbangsih untuk menolong banyak orang yang membutuhkan. Demikianlah kita membawa manfaat bagi dunia dengan kebijaksanaan kita. Jadi, nilai kehidupan kita bergantung pada apakah kita tahu untuk melakukan kebajikan, menjaga kedamaian dan ketenteraman dunia.

Mengembangkan nilai kehidupan dengan bersumbangsih bagi dunia, itulah tujuan terbesar kita datang ke dunia ini. Karena itu, hendaklah kalian menggenggam waktu untuk mendengarkan ceramah saya dengan sungguh-sungguh.

Mari kita menghargai waktu untuk menjadi orang yang bajik. Ingatkanlah diri kalian sendiri untuk menjadi orang yang bajik, menghargai kehidupan, serta senantiasa melakukan kebajikan dan bertutur kata baik. Dengan demikian, kita tidak menyia-nyiakan waktu dan dapat mengembangkan nilai kehidupan kita.


Kalian semua adalah murid-murid saya dan hati kita bersatu. Menginventarisasi apa yang telah saya lakukan, saya merasa telah menuju ke arah yang benar. Setelah menentukan arah yang benar, saya terus maju selangkah demi selangkah. Jadi, ikuti saja langkah saya.

Saya sering mendengar murid-murid berkata, "Kami hendak mengikuti langkah Master." Saya pun menjawab, "Ikutilah saya dari kehidupan ke kehidupan." Sesungguhnya, jika di kehidupan lampau kalian tidak mengikuti langkah saya, pada kehidupan kali ini pun kalian tidak mungkin akan berkata, "Kami bersukacita melihat Master. Kami setuju dengan apa yang Master katakan dan kami akan melakukannya bersama Master." Ini menunjukkan bahwa saya dan murid-murid saya memiliki jalinan jodoh di kehidupan lampau.

Di depan dada kalian yang baru dilantik tersemat sebuah pita bertuliskan "hati Buddha, tekad Guru". Hendaklah kalian menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri dan tekad Guru sebagai tekad sendiri. Dahulu, kita masing-masing memiliki arah dan pemikiran yang berbeda-beda. Namun, kini kita telah menuju ke arah yang sama, yaitu tekun dan bersemangat melatih diri. Jalan ini pasti benar.

Setiap orang memiliki sebuah pelita di hatinya yang memancarkan cahaya samar-samar bagaikan kunang-kunang. Meskipun cahayanya samar-samar, asalkan kita menghimpun kekuatan bersama, kita pasti bisa memancarkan cahaya yang cemerlang. Untuk itu, hendaklah kita lebih bersungguh hati.

Menjalankan Tzu Chi dengan keseimbangan batin
Kesatuan tekad orang banyak membawa manfaat bagi dunia
Menginventarisasi kehidupan dan menuju ke arah yang benar
Menghimpun cahaya cemerlang dengan tekun dan bersemangat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 Januari 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 08 Januari 2022
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -