Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cinta Kasih Berkesadaran

Mendengar laporan insan Tzu Chi luar negeri, saya sangat tersentuh. Mereka bersumbangsih dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin yang diajarkan oleh Buddha ialah yang terpenting dalam menapaki Jalan Bodhisatwa. Setiap orang hendaknya membangun ikrar agung untuk melenyapkan penderitaan semua makhluk.

Insan Tzu Chi menapaki Jalan Bodhisatwa dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin karena tidak tega melihat penderitaan orang-orang. Membangun ikrar sangatlah penting. Yang lebih penting lagi, kita harus bertindak secara nyata. Insan Tzu Chi telah melakukannya.

Saat menjalankan Empat Misi Tzu Chi di AS, relawan kita harus melakukan banyak hal. Karena itu, relawan kita memberikan laporan selama beberapa hari. Setelah itu, juga ada rapat tahunan komisaris Tzu Chi Selandia Baru dan Australia. Ada relawan yang berkata kepada saya, “Master, kehidupan manusia telah terancam oleh perubahan iklim yang ekstrem. Kekeringan yang terjadi sangat serius.”

Dalam rapat selama beberapa hari ini, saya berkata, “Dari tahun ke tahun, bencana yang kalian laporkan semakin beragam, dari kekeringan, banjir, badai, hingga gempa bumi. Ini karena empat unsur alam tidak selaras.” Awalnya, Selandia Baru dan Australia bagaikan surga. Sesungguhnya, di negara mana pun, jika orang-orang bisa bersikap tulus dan tidak bertikai, maka itulah berkah terbesar.

Tempat yang masyarakatnya harmonis dan kondisi iklimnya bersahabat merupakan surga di dunia ini. Jadi, ini bergantung pada pikiran kita. Kita bisa melihat para anggota Sangha mengikuti latihan pemandian rupang Buddha dengan khidmat. Saya menantikan tibanya Hari Waisak yang sekaligus merupakan Hari Ibu dan Hari Tzu Chi Sedunia. Kita sekaligus memperingati 3 hari besar. Para anggota Sangha juga bersungguh hati mengikuti latihan pemandian rupang Buddha untuk memperingati Hari Waisak yang agung.

“Kami memperhatikan pakaian dan gerakan kami. Kami yakin lewat latihan ini, upacara pemandian rupang Buddha bisa berjalan lancar dan menginspirasi banyak orang,” ujar Master Ru You.

“Semoga upacara pemandian rupang Buddha dapat menghimpun lebih banyak niat baik dan tersebar ke seluruh dunia agar Hari Waisak dapat diperingati oleh orang-orang di seluruh dunia, seperti Hari Natal,” kata Master Ming Guang.

Selain itu, juga ada sekelompok polisi dan penjaga pantai yang mengikuti latihan dengan khidmat.

“Saya sangat menyukai upacara seperti ini. Musik atau lagu Buddhis di tengah upacara sangat saya sukai. Saya suka memperbaiki tabiat saya dengan cara seperti ini,” kata Ji Shu-zhen, seorang polisi.

Dengan kekhidmatan dan sukacita, kita bisa menyerap Dharma ke dalam hati dan dipenuhi sukacita dalam Dharma. Upacara pemandian rupang Buddha yang agung akan segera dimulai. Di Hualien juga diadakan latihan. Saya berkata bahwa yang terpenting ialah sederhana dan agung. Ketertiban, kesederhanaan, dan keagungan menunjukkan ketulusan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita hendaknya menunjukkan ketulusan.

Saya sangat tersentuh melihat kepala RS dan para wakil kepala RS Tzu Chi Taipei menggantikan saya mengunjungi para relawan senior yang sudah lansia. Sejak saya mendirikan Tzu Chi, mereka sudah mengikuti langkah saya. Para relawan senior ini sangat tulus mendedikasikan diri di Tzu Chi. Saya bersyukur kepada para relawan senior yang terus mewariskan semangat Tzu Chi dan mendampingi relawan baru. Mereka juga menggalang dana dan memberikan dukungan besar pada saya.

Misi kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis kita bisa berdiri berkat dedikasi mereka, termasuk setiap sak semen dan setiap potong bata untuk pembangunan. Mereka terjun ke tengah masyarakat sepanjang hari dan berbagi tentang Tzu Chi dengan setiap orang yang ditemui. Mereka mendampingi setiap orang yang terinspirasi oleh mereka untuk mengunjungi saya dan berikrar di hadapan saya. Setiap relawan senior berbuat demikian.

Kini mereka semakin jarang mengunjungi saya karena mereka jarang keluar rumah. Kepala RS dan wakil kepala RS kita akan mencari relawan senior dan berkunjung ke rumah mereka. Para anggota komite dan Tzu Cheng senior sangat tersentuh. Singkat kata, ini merupakan dukungan terbaik bagi saya. Kita juga melihat para staf medis kita bekerja sama dengan harmonis.

Keharmonisan merupakan persembahan terbaik bagi saya. Mereka tengah menumbuhkan jiwa kebijaksanaan dan mengembangkan nilai hidup. Intinya, saya sangat bersyukur mereka dapat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Melihat mereka menyebarluaskan mazhab Tzu Chi, saya merasa sangat tenang. Semuanya bergantung pada upaya kita. Jadi, kita harus bekerja sama dengan harmonis dan menginspirasi cinta kasih orang lain dengan cinta kasih berkesadaran.

Dengan cinta kasih berkesadaran, kita mengasihi semua orang di seluruh dunia bagai satu keluarga. Terlebih di Tzu Chi, baik dalam membantu pembangunan RS maupun peningkatan kualitas pelayanan medis, semua orang menggunakan cinta kasih. Saya berharap kita dapat menghargainya.

Saya pernah berkata pada kalian bahwa kalian tidak akan menyesal bergabung dengan Tzu Chi. Kita telah mewujudkan Empat Misi Tzu Chi. Saya bersyukur kepada para pimpinan Empat Badan Misi Tzu Chi, yakni kepala RS, kepala sekolah, serta ketua misi budaya humanis dan misi amal yang menghimpun cinta kasih orang-orang. Yang terpenting, saya bersyukur kepada para anggota Tzu Cheng dan komite yang membuat masyarakat semakin harmonis. Semoga kita dapat selamanya berpegang pada semangat dan filosofi Tzu Chi.

 

Membangun ikrar agung untuk menapaki Jalan Bodhisatwa

Sikap tulus tanpa pertikaian mendatangkan berkah terbesar

Bekerja sama dengan harmonis dan penuh semangat Dharma

Menghimpun cinta kasih berkesadaran

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 9 Mei 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 11 Mei 2019

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -