Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cinta Kasih dan Berkah dengan Mempraktikkan Kebajikan


Tahun baru akan segera tiba. Sebelum tahun baru, saya pasti akan datang untuk mendoakan kalian dan berterima kasih kepada semuanya. Satu tahun lagi akan berlalu. Seiring berjalannya waktu, usia kita juga berkurang. Bodhisatwa sekalian, saat ini kita dapat menikmati banyak hal dan dapat melakukan apa yang kita inginkan. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Semua orang berkata, "Master, jika kami bisa memilih, kami ingin memilih dunia yang damai, negara yang damai, dan keluarga yang damai." Saya tahu ini adalah keinginan semua orang. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, orang-orang lupa bagaimana seharusnya membuat pilihan.

Saat ini, semua orang tahu bagaimana memilih dan berharap, tetapi kita juga harus tahu cara memilih yang kita perbuat. Anda sudah tahu pilihan dan harapan yang ingin Anda buat, tetapi tahukah Anda jika kita bisa memilih apa yang ingin kita lakukan untuk mewujudkan harapan kita? Dibutuhkan semua orang untuk menciptakan berkah dengan cinta kasih. Untuk memperoleh berkah dan keharmonisan, kita perlu menciptakan berkah. Dengan demikan, kita dapat merasakan kedamaian di dalam masyarakat dan negara. Ini semua harus dimulai dari hati. Jika setiap orang menciptakan berkah, secara alami kita telah menghimpun berkah dan menciptakan kekuatan.

Bodhisatwa sekalian, inilah yang kita inginkan, yaitu suasana yang penuh keharmonisan. Hendaknya semua orang dapat merasakan, menghargai, dan menjaga suasana ini dengan tidak membangkitkan ketamakan. Ketika warga masyarakat tidak membangkitkan ketamakan, dunia ini akan damai dan harmonis. Begitu pula, semua orang akan bahagia.


Bodhisatwa sekalian, hendaknya kita bersyukur atas masa lalu. Saat ini, hendaknya kita berdoa dengan tulus untuk masa depan. Semua umat beragama, apa pun keyakinannya, hendaknya menyemangati satu sama lain. Cara Anda berdoa dan cara saya berdoa mungkin berbeda karena setiap orang memiliki agama masing-masing. Namun, semuanya memiliki semangat doa yang sama, yaitu berdoa dengan cinta kasih. Saya berdoa semoga semua orang memiliki cinta kasih di dalam hati mereka.

Saya sering mengatakan bahwa ketika menyerukan tentang praktik kebajikan, kita bukan meminta orang lain untuk menyumbangkan uang, melainkan membagikan prinsip kebenaran. Menyumbang atau tidak, tidak menjadi sebuah masalah. Kita harus berusaha bertutur kata baik agar orang lain dapat mendengarkan kita. Dengan demikian, orang lain dapat mengubah pola pikir, berhenti berbuat jahat, dan mempraktikkan kebajikan. Demikianlah, ini juga merupakan pahala ketika orang lain dapat mengubah pola pikir mereka.

Beberapa orang berkata, “Saya baik hati. Saya tidak pernah menyakiti orang lain.” Ya, mereka adalah orang baik, tetapi mereka kekurangan satu hal, yaitu bersukacita atas perbuatan baik orang lain. Mereka mungkin juga tidak berdana, tetapi itu bukan suatu masalah. Mereka dapat berkata, "Anda orang yang baik. Anda sangat memahami cara berbuat baik." Kalimat seperti ini juga disebut berdana dan telah menciptakan berkah karena turut berbahagia atas kebajikan orang lain. Ketika melihat orang lain menciptakan berkah, hendaknya kita menyemangati dan memuji mereka. Inilah juga merupakan pahala.


Bodhisatwa sekalian, apa yang saya katakan ini juga merupakan Dharma. Ini adalah Dharma agung. Ini adalah sesuatu yang dapat dilakukan semua orang. Bertutur kata baik bukanlah hal yang sulit; melakukan hal baik juga bukanlah hal yang sulit. Saya telah mengatakan bahwa tindakan kecil juga adalah pahala. Setelah membeli sayur, kita memasukkan koin ke dalam celengan dan ketika satu koin bertabrakan dengan koin lain, dua koin tersebut seperti sedang berkata, "Berkah akan datang."

Dengan berdonasi, Anda telah menciptakan berkah. Ketika kedua koin mengeluarkan suara, suaranya memberi tahu kita bahwa kita harus menciptakan berkah. Koin-koin itu mengungkapkan terima kasih kepada Anda. Saat saya dan Anda bersama, terciptalah kekuatan. Dengan kekuatan, kita dapat saling mendoakan. Demikianlah prinsip kebenaran. Ini adalah hal yang sangat sederhana, tetapi inilah prinsip kebenaran.

Saya lahir ke dunia untuk memberi tahu hal ini, yaitu semua orang harus berbuat baik. Jalinan jodoh yang kita miliki dan Tzu Chi miliki sangatlah luar biasa. Ini semua karena ada saya, kalian, dan mereka yang berhimpun menjadi satu kelompok. Di sini sangat ramai. Ada Bodhisatwa lansia, ada pula yang paling muda. Berapa usiamu? (Tujuh tahun.) Kamu? (Enam tahun.) Enam tahun? Kamu adalah masinis termuda. Berkendaralah dengan hati-hati. Semoga perjalananmu lancar. Terima kasih.


Bodhisatwa sekalian, kita telah melihat bahwa setiap hal memerlukan kesungguhan hati. Hendaknya kita melewati pergantian tahun dengan kesungguhan hati dan cinta kasih. Saya teringat akan 30 hingga 40 tahun yang lalu, ketika relawan datang ke Hualien, mereka harus naik kereta lambat yang memakan waktu. Lihatlah, kereta itu ada di sini. Relawan lansia kita telah berusia 90 tahun lebih. Lihatlah, mereka masih sangat bahagia. Saya belum pernah naik kereta ini. Kalian semua terlihat sehat dan senang menaiki kereta ini. Saya mendoakan kalian panjang umur, sehat, dan selalu bahagia.

“Sehat selalu, Master.”

Kalian pun begitu. Apakah Anda tengah melakukan daur ulang? (Betul.) Apakah Anda melakukannya setiap hari.

“Ya.”

Terima kasih karena telah melindungi Bumi sehingga kehidupan anak cucu kita akan baik. Para Tzu Cheng dan anggota komite Tzu Chi sekalian, terima kasih atas himpunan kekuatan yang masih sangat kuat. Kekuatan ini tidak hanya kuat untuk hari ini, melainkan setiap hari. Hendaknya kita menjalankan misi Tzu Chi dari kehidupan ke kehidupan. Benar? (Benar.) Baik. Ikutlah saya menapaki Jalan Bodhisatwa di setiap kehidupan. Apakah kalian bersedia? (Saya bersedia.) Baik. Terima kasih. Saya mendoakan kalian semua. 

Membangun hati yang tenteram dan damai
Menghimpun cinta kasih serta membina berkah dan pahala
Berdoa dengan tulus dan bersukacita atas kebajikan
Mewariskan kebajikan ke setiap generasi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 16 Desember 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 18 Desember 2023
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -