Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cinta Kasih dan Kebajikan untuk Mencerahkan Dunia

Waktu sangat cepat berlalu. Setelah bulan Desember berlalu, tibalah tahun baru. Jadi, bulan demi bulan berlalu, tahun pun terus berganti. Jadi, kita harus menggunakan hati yang penuh syukur untuk mengantar tahun yang lama dan menyambut masa depan. Semoga tahun yang baru adalah tahun penuh berkah dan kebijaksanaan.

Untuk memiliki berkah dan kebijaksanaan, kita harus bertekad dan berikrar. Untuk memperoleh berkah, kita harus bertekad dan berikrar. Berkah didapat dengan berbuat baik. Kebijaksanaan harus dilatih baru bisa bertumbuh. Untuk menciptakan berkah, kita juga harus menggenggam jalinan jodoh atau kesempatan. Semoga kita dapat menggenggam jalinan jodoh berkah.

Semoga di tahun yang baru semua orang hidup tenteram serta dapat bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong untuk menumbuhkan jalinan jodoh berkah dengan sukacita.

Kebajikan dan cinta kasih Tzu Chi telah berjalan selama lebih dari 50 tahun. Dalam hubungan antarmanusia, insan Tzu Chi saling mengajak dan mendorong untuk bersumbangsih.

 

Saya melihat para insan Tzu Chi sudah tidak muda lagi. Namun, semuanya masih sangat bersemangat dan aktif di komunitas. Ada yang melakukan daur ulang, ada pula yang menjalankan survei kasus.

Saat ada pengajuan kasus amal, semua orang membangkitkan hati Bodhisatwa. Sejauh apa pun lokasi si calon penerima bantuan, para relawan bersedia meninjau untuk memahami bantuan apa yang dibutuhkan. Kita bersumbangsih sebisa mungkin dengan cinta kasih demi melenyapkan penderitaan dan memberi kebahagiaan.

Saat orang memiliki penderitaan, kita berusaha melenyapkan penderitaan itu. Kita berusaha bersumbangsih dan mendampingi dengan penuh cinta kasih agar mereka berbahagia. Di saat yang sama, kita juga membimbing mereka, salah satunya untuk melakukan daur ulang.

Selama kita masih hidup, kehidupan kita harus bermanfaat. Para lansia yang hidup sebatang kara, tak melakukan apa-apa, dan tak punya teman untuk diajak bicara akan merasa bosan dan tak berguna. Insan Tzu Chi akan menyemangati mereka dan mengajak mereka untuk berkegiatan. Semua orang bisa berpartisipasi dan bersumbangsih dengan sukacita.

Posko daur ulang sungguh merupakan tempat yang penuh kebahagiaan dan kegembiraan. Insan Tzu Chi sangat mementingkan pelestarian lingkungan. Ini dimulai sejak 30 tahun lalu, saat saya mengimbau orang-orang agar melestarikan lingkungan dengan kedua tangan yang saat itu tengah bertepuk. Jika dilihat saat ini, sepasang tangan yang melestarikan lingkungan ini adalah tangan yang terindah.

 

Lihatlah para insan Tzu Chi, para relawan daur ulang lansia yang berseragam abu-abu, sangat cekatan, bersih, dan rapi. Tidak terlihat tanda-tanda tua pada diri mereka. Di antara mereka, ada yang sudah berusia 90-an tahun, ada yang 80-an tahun, 70-an tahun, dan 60-an tahun. Mereka semua sangat rapi, tertib, dan teratur. Tidak terasa bahwa mereka adalah lansia.

Gerakan tangan mereka sangat serentak. Begitu pula saat mereka berdiri dan duduk. Semua itu menggambarkan Dharma. Dharma telah meresap ke dalam hati. Pikiran mereka begitu terfokus. Saat diminta memperagakan "Bodhisatwa", mereka langsung memperagakannya.

Setiap orang sangat rapi dalam memperagakannya. Meski sudah lanjut usia, mereka tetap kompak. Saat ditanya mana yang disebut lansia, saya tak dapat mengenalinya. Mereka mengenakan pakaian yang sama. Ada yang berusia 20-an tahun, ada yang 90-an tahun. Suasananya sangat indah.

Keindahan ini bersumber dari hati yang selaras. Keindahan ini bersumber dari gerakan yang tangkas. Mereka begitu kompak. Kita tak bisa melihat gerakan mana yang salah. Tidak ada. Semuanya sangat sempurna dan rapi. Inilah keindahan Tzu Chi.

 

Bodhisatwa sekalian, 55 tahun yang lalu, Tzu Chi dimulai dari sebersit niat kebajikan dan cinta kasih. Hingga kini, semakin banyak orang yang bergabung dan berhimpun. Arah kita tidak pernah menyimpang. Inilah Jalan Bodhisatwa. Kita membuka dan membentangkan jalan agar orang-orang dapat menapakinya.

Para insan Tzu Chi harus terjun ke tengah masyarakat. Para warga lansia di berbagai komunitas juga harus kita ajak untuk berkegiatan. "Anda sudah lanjut usia. Mari berkegiatan di posko daur ulang." Pelestarian lingkungan juga merupakan isu global, sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim. Jadi, segala yang Tzu Chi lakukan selalu berkaitan dengan alam semesta ini.

Meski pelestarian lingkungan terkesan sederhana, tetapi sesungguhnya berkaitan erat dengan prinsip kebenaran alam semesta. Ia berhubungan erat dengan iklim. Jadi, kita harus sangat memperhatikannya. Segala yang kita lakukan dan kita ucapkan, semuanya mengandung kebajikan. Jalan yang kita tapaki adalah Jalan Bodhisatwa.

Kita mengulurkan tangan tak lain untuk menolong semua makhluk dan mewujudkan dunia yang indah. Jadi, saya berharap kita semua dapat menolong semua makhluk yang menderita dan memberi kebahagiaan. Inilah yang harus kita lakukan bersama. Dengan mengubah pola pikir, kita akan dapat menciptakan berkah bagi masyarakat.


“Murid Jing Si di Yilan berikrar: bersatu hati, bergotong royong, dan saling mengasihi; membangun stupa permata yang kukuh; hidup rukun dan menjalin jodoh baik; mewariskan silsilah Dharma Jing Si dengan tekad yang tak berubah; menggalang Bodhisatwa dan membuka kebijaksanaan. Mohon agar Master terus tinggal di dunia. Mohon agar Master terus tinggal di dunia. Mohon agar Master terus tinggal di dunia dan melanjutkan pembabaran Sutra Teratai serta mewariskan Dharma Agung.”

Saya telah melihat ketekunan dan semangat kalian. Tzu Chi di Yilan dimulai dari tekad Bapak Li yang menyediakan sebidang lahan untuk kita. Kalian terus menanam sebutir demi sebutir benih dan membuka jalan selangkah demi selangkah hingga Tzu Chi di Yilan bisa seperti hari ini.

Bodhisatwa sekalian, dari kehidupan ke kehidupan, pikiran kita senantiasa tertuju pada kebijaksanaan yang penuh cinta kasih. Kita harus menghimpun kekuatan bersama dan bersama-sama berusaha.

Kekuatan cinta kasih harus dihimpun setetes demi setetes. Dengan begitu, stupa permata yang cemerlang dan menjulang dapat terbangun. Terima kasih kepada kalian semua. Kalian semua telah memupuk kekuatan cinta kasih ini. Terima kasih.

Saya mendoakan semoga semuanya mengembangkan berkah dan kebijaksanaan dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Selamat Tahun Baru. Semoga semuanya sesuai harapan. Terima kasih.

Mengantar tahun yang lama dan menyambut tahun baru dengan membangun tekad
Menghargai jalinan jodoh untuk mengembangkan berkah dan kebijaksanaan
Saling menginspirasi dan menyemangati di tengah masyarakat
Menghimpun cinta kasih dan kebajikan untuk mencerahkan dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Desember 2020     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 25 Desember 2020
Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -