Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cinta Kasih demi Menolong Semua Makhluk

Tahun yang baru akan segera tiba. Adakah kita bersyukur atas setiap hari yang telah kita lalui? (Ada) Terlebih lagi, kita harus membangkitkan ketulusan untuk menyambut hari-hari di masa depan. Setiap hari kita harus bersyukur. Tinggal di tengah masyarakat yang begitu damai dan sejahtera, kita sungguh harus bersyukur dan tahu berpuas diri.

Tadi, sebelum saya masuk kemari, seorang relawan cilik memberikan celengan bambu. Selain itu, sekelompok remaja Tzu Shao juga mengumpulkan celengan bambu mereka. Saat ditanya, “Untuk apa kalian mengumpulkan ini semua,” mereka menjawab, “Kami ingin menolong anak-anak Suriah.”

Kemarin, saat tiba di sini, saya juga mendengar gemerincing uang logam yang dituang dari celengan bambu oleh semua orang hingga memenuhi guci. Bayangkan, di dalamnya ada uang 10 sen, 50 sen, 5 dolar, 10 dolar, bahkan mungkin uang 50 dolar juga tidak sedikit. Lihat, inilah himpunan tetes demi tetes kekuatan cinta kasih. Kita tak boleh meremehkan uang yang kecil. Bukankah 51 tahun yang lalu Tzu Chi juga dimulai dari uang 50 sen? Pada masa-masa itu, dalam buletin bulanan, kita merekapitulasi donasi para donatur. Ada yang menyumbang 5 dolar per bulan, ada yang menyumbang 10 dolar, semua tercatat.

Ceramah Master Cheng Yen

Kita mencatat data donatur setiap anggota komite. Setiap donasi berkisar antara 5 dolar, 10 dolar, 15 dolar, dan paling banyak 20 dolar. Inilah kondisi 51 tahun yang lalu. Kita memulai Tzu Chi dari masa-masa sulit Kita memulai Tzu Chi dari masa-masa sulit hingga berkembang seperti saat ini.

Kita juga melihat Relawan Gao Ai. Dia berkata, “Saya berusaha mati-matian demi pembangunan rumah sakit.” Dia bekerja membersihkan Jembatan Huazhong. Setiap hari, mulai pukul dua dini hari, dia sudah mulai menyapu. Pada pukul 4 subuh, dia mulai berjualan sayuran. Ini dia lakukan demi mengumpulkan dana pembangunan rumah sakit. Dia melakukannya sejak berusia 50-an tahun. Kini dia sudah berusia lebih dari 80 tahun. Dua sampai tiga tahun lalu, saya berkunjung ke Sanxia untuk melihat pembuatan rumah rakitan yang akan dikirim ke Filipina. Di sana saya melihat dia memikul rangka baja. Saat melihatnya, saya terkejut dan bertanya, “Berapa usiamu?” Dia menjawab, “Master, usia bukan masalah. Saya baru 80-an tahun, belum 90 tahun.” Begitulah jawabannya. Dia tetap bersumbangsih sampai sekarang. Jumlah donaturnya mencapai ratusan keluarga.

Bodhisatwa sekalian, jejak bantuan kemanusiaan kita sudah menjangkau setengah dari jumlah negara di seluruh dunia. Semua ini terwujud berkat tekad setiap orang, termasuk para donatur yang menyumbang setiap bulan.

Ceramah Master Cheng Yen

Berapa rata-rata donasi setiap orang per bulan? (Seratus dolar) Seratus dolar? Jika satu bulan satu orang rata-rata menyumbang seratus dolar, maka untuk mengumpulkan 100 dolar per bulan, berapa yang harus disisihkan dalam sehari? (3,3 dolar) 3,3 dolar. Hanya dengan menyisihkan 3,3 dolar setiap hari, kita dapat menolong banyak orang yang menderita. Sungguh, kita bukan ingin menghitung jasa.

Sekarang saya tanya kalian semua. Apakah kalian sibuk? Sibuk? (Sibuk) Apa yang membuat kalian sibuk? (Tzu Chi) Benar, kalian semua sangat sibuk. Kalian sibuk melakukan kegiatan. Apakah kegiatan kalian adalah rekreasi? (Bukan) Adakah kalian pergi berkemah atau bertamasya? (Tidak) Kalau begitu, apa yang kalian lakukan? (Menjalankan Tzu Chi) Benar. Di tengah masyarakat, kita begitu sibuk. Kegiatan di komunitas adalah pendidikan bagi masyarakat. Semuanya tak lepas dari misi amal.

Dalam menjalankan semua ini, kita memperlakukan semua orang dengan welas asih yang setara. Inilah yang kita lakukan di berbagai komunitas di masyarakat. Baik warga kurang mampu, lansia yang hidup sendirian, maupun yang lainnya, semua kita beri perhatian. Dari skala kecil hingga besar, semua yang kita lakukan adalah demi masyarakat. Kita menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Kita juga melestarikan lingkungan demi Bumi ini. Kita bukan hanya mengasihi sesama manusia, tetapi juga melindungi Bumi. Misi pendidikan juga tak pernah berhenti.

Ceramah Master Cheng Yen

Misi pendidikan juga terus dijalankan di komunitas, termasuk pendidikan kesehatan fisik dan batin serta kegiatan bagi lansia penderita demensia. Para kepala, wakil kepala, dan para staf dari semua Rumah Sakit Tzu Chi memanfaatkan waktu libur mereka bukan untuk berekreasi, melainkan untuk membantu membersihkan tempat tinggal para lansia. Para dokter memiliki status yang tinggi, tetapi mengapa mereka bisa merendahkan hati dan terjun untuk melayani orang yang menderita? Itu adalah sumbangsih yang tulus. Mereka memadukan misi amal dan misi kesehatan, begitu pula dengan misi pendidikan.

Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih harus diwujudkan dalam sumbangsih yang tulus. Semua yang kita lakukan ini tidaklah palsu. Kita semua bersumbangsih dengan tulus. Jadi, inilah ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi.

Organisasi kita juga merupakan organisasi Buddhis. Segala yang kita lakukan tidak lepas dari prinsip ajaran Jing Si. Prinsip ini mengajarkan kepada kita untuk membimbing semua orang untuk terjun ke tengah masyarakat demi menciptakan berkah dan menjalin jodoh baik. Inilah yang disebut praktik Enam Paramita yang juga merupakan praktik Bodhisatwa. Inilah yang disebut Jalan Bodhisatwa.

Bodhisatwa sekalian, hati kita harus bagai teratai. Kita harus memiliki welas asih Buddha dan tekad Bodhisatwa. Bisa? (Bisa) "Hati Buddha, tekad Guru" berarti memiliki welas asih agung seperti Buddha dan memiliki tekad yang teguh seperti Bodhisatwa. Bisa? (Bisa) Baik. Saya mendoakan kalian yang hari ini dilantik. Saya juga mendoakan seluruh insan Tzu Chi yang telah menghimpun kekuatan cinta kasih.

Tahun demi tahun berlalu. Waktu tak berhenti bergulir. Kita harus memanfaatkan waktu yang ada dan jangan membiarkan waktu berlalu sia-sia. Saya mendoakan semoga di tahun yang baru tekad kita semakin dalam dan teguh sehingga bisa mantap melangkah di Jalan Bodhisatwa. Inilah harapan terbesar saya terhadap kalian.

Misi amal, kesehatan, dan pendidikan berkaitan erat

Menjangkau orang-orang yang menderita di semua lapisan masyarakat

Menghimpun tetes-tetes cinta kasih demi menolong semua makhluk

Menjadi bagai teratai yang tak tercemar meski berada di tengah masyarakat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 November 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 27 November 2016

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -