Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cinta Kasih, Melindungi Dharma, dan Membangun Batu Karang Pelindung


Saya sungguh berterima kasih kepada anggota Tzu Cheng dan komite Tzu Chi wilayah utara yang senantiasa bersumbangsih. RS Tzu Chi Taipei tidak hanya disapu, tetapi juga dibersihkan dengan air. Dari ruang perawatan hingga ruang operasi, tidak ada bagian yang tertinggal untuk dibersihkan oleh relawan. Mereka mengelap semua bagian dengan tangan mereka, termasuk toilet.

Tidak hanya relawan, kepala rumah sakit, wakil kepala rumah sakit, dan para kepala departemen juga turut bersama-sama melakukan pembersihan. Di luar jadwal praktik, mereka memanfaatkan waktu untuk bersumbangsih bersama para relawan. Saat ini, RS Tzu Chi Taipei tampak sangat cemerlang dan bersih. Begitu pula dengan setiap ruang perawatan. Semua pasien sangat kagum.

Saya berterima kasih kepada seluruh Bodhisatwa yang menjaga rumah sakit dengan penuh cinta kasih. Kekuatan cinta kasih mereka sungguh dapat ditemukan di mana-mana. Mereka juga membersihkan pagar yang mengelilingi rumah sakit. Mereka membersihkan pagar di setiap lantai rumah sakit yang secara keseluruhan mencapai 7 ribu meter. Semuanya dibersihkan oleh anggota Tzu Cheng dan komite Tzu Chi. Melihat hal ini, saya teringat akan awal mula dibangunnya RS Tzu Chi Taipei.

Saat itu, kita sangat bekerja keras hingga akhirnya menemukan lahan tersebut dan dapat fokus membuat perencanaan dengan tenang. Sebagai tempat untuk membuat perencanaan, kita memanfaatkan sebuah ruangan besar yang telah tidak digunakan selama bertahun-tahun. Kita membersihkan ruangan tersebut hingga tiap sudut dan celah. Kemudian, proyek pembangunan pun dimulai. Saya sungguh berterima kasih kepada komite Tzu Chi dan para donatur.


Anggota Tzu Cheng membantu pembangunan, sedangkan komite Tzu Chi membantu menyiapkan makanan dan minuman bagi para pekerja yang bekerja di bawah terik matahari untuk mengikat besi beton dan menuangkan semen. Lihatlah, mereka melakukan pembangunan dari lantai bawah hingga atas.

Para anggota komite Tzu Chi menganggap para pekerja sebagai Bodhisatwa dan bersyukur dengan hati yang tulus kepada mereka. Semuanya bersumbangsih dengan sukarela. Hal ini dapat terlihat dari pembangunan rumah sakit yang sangat detail dan cermat. Setelah pembangunan selesai, komite Tzu Chi dan anggota Tzu Cheng membersihkan ruang untuk pertemuan.

Setiap kali saya datang, mereka akan mengajak orang lain untuk datang. Setiap bulan, ketika saya pergi ke sana, mereka selalu mengajak para donatur di Taipei untuk hadir dalam pertemuan. Para donatur, anggota Tzu Cheng, dan anggota komite kita, semuanya mengajak satu sama lain untuk berhimpun. Ini bagaikan riak air. Air yang menetes ke dalam air di baskom akan menimbulkan riak air yang terus meluas. Jadi, orang-orang yang terinspirasi juga makin banyak.

Rumah sakit kita dibangun dari batu bata, semen, dan kayu yang digalang oleh para insan Tzu Chi. Karena itulah, rumah sakit yang besar ini bisa berdiri. RS Tzu Chi Taipei telah menyelamatkan banyak orang. Terlebih lagi, selama pandemi Covid-19 yang terjadi hampir 3 tahun ini, rumah sakit kita dengan berani memikul tanggung jawab.


Kita tahu bahwa untuk merawat pasien Covid-19, para tenaga medis harus mengenakan berlapis-lapis APD hingga tubuh mereka tertutup sepenuhnya. Apakah kalian tahu betapa panasnya itu? Ketika melepaskan APD tersebut, mereka harus melepaskannya lapis demi lapis. Saya melihat bagaimana pakaian kering mereka berubah menjadi basah kuyup dan berubah warna ketika ditanggalkan. Lihatlah keringat yang jatuh dari tubuh staf medis. Inilah pelayanan rumah sakit kita.

Dibutuhkan staf medis untuk melindungi kesehatan dan melindungi kehidupan. Hanya dengan cinta kasih yang tulus, barulah staf medis dapat melindungi masyarakat. Staf medis kita terdiri dari dokter, perawat, apoteker, fisioterapis, dan lainnya. Setiap bagian sangat diperlukan. Jadi, kita harus berterima kasih kepada seluruh bagian yang ada di dalam rumah sakit.

Selain berterima kasih kepada seluruh staf medis yang ada di rumah sakit, saya juga berterima kasih kepada anggota Tzu Cheng dan komite Tzu Chi. Ketika saya memiliki keinginan untuk membangun rumah sakit, mereka membantu saya untuk mewujudkannya. Setelah selesai dibangun, semuanya membantu saya untuk menjaganya. Mereka bukan hanya menjaga bangunan rumah sakit. Mereka juga memahami isi hati saya. Saya berterima kasih kepada dokter dan perawat.


Insan Tzu Chi sungguh datang ke rumah sakit untuk bersumbangsih tanpa pamrih. Saat ada pasien masuk, anggota Tzu Cheng dan komite Tzu Chi akan mendampingi mereka dan mendengarkan suara hati mereka. Di RS Tzu Chi, pasien bisa mendapatkan pengobatan fisik dan batin sekaligus. Saya sungguh berterima kasih kepada seluruh Bodhisatwa. Kita harus ingat akan masa awal Tzu Chi.

Hendaklah kita mewariskan rasa syukur kita generasi demi generasi dan teruslah bersumbangsih tanpa pamrih. Sesungguhnya, kita bisa mendapatkan pahala tanpa kita memohonnya. Kita harus bisa menciptakan pahala kita sendiri. Untuk mendapatkan pahala, kita harus bersumbangsih. Kita akan menuai apa yang telah kita tabur.

Saat mengenang bagaimana kita telah bersumbangsih, kita akan merasa bahagia. Jadi, kita bersumbangsih dengan sukarela dan sukacita. Terima kasih atas sumbangsih dan kekuatan cinta kasih Bodhisatwa sekalian. Terima kasih. 

Mendedikasikan cinta kasih untuk RS Tzu Chi
Membangun batu karang pelindung dengan tetes demi tetes sumbangsih
Menghimpun kekuatan orang banyak bagaikan riak air yang terus meluas
Mewariskan semangat sumbangsih dari generasi ke generasi 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 01 Juni 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 03 Juni 2023
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -