Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Jalinan Jodoh Baik dan Melenyapkan Penderitaan
Cinta kasih sangat dibutuhkan di dunia ini karena banyak orang yang menderita. Mengapa orang-orang bisa menderita? Karena perpaduan sebab dan kondisi. Buddha berkata bahwa akumulasi kekuatan karma lah yang menimbulkan penderitaan di dunia ini. Bagaimana melenyapkan penderitaan? Tentu, ini harus dimulai dari diri sendiri. Jika kita bisa memahami Dharma dan hukum karma, maka secara alami, kita bisa melenyapkan noda dan kegelapan batin serta mengikis karma buruk.
Selain itu, kita juga bisa bersumbangsih bagi makhluk yang menderita. Penderitaan di dunia ini sungguh banyak. Kita harus mengetahui penyebab penderitaan orang-orang dan mencari cara untuk melenyapkan penderitaan mereka. Kita harus bekerja sama, baru bisa membentuk kekuatan besar. Inilah yang senantiasa dilakukan oleh insan Tzu Chi. Kita harus membangkitkan welas asih dan secara langsung menjangkau orang-orang yang dilanda penderitaan untuk melenyapkan penderitaan mereka.
Di Yordania, kita bisa melihat para pengungsi dari Suriah karena Suriah berbatasan dengan Yordania. Jika bisa melewati perbatasan, maka mereka bisa bertahan hidup. Namun, ada pula yang tertembak saat berupaya melarikan diri. Di perbatasan antara Suriah dan Yordania, para pengungsi berjuang antara hidup dan mati. Beruntung, mereka diterima di Yordania dengan tangan terbuka. Kita telah menolong pengungsi dari berbagai negara di Yordania. Sudah 5 tahun lebih kita memberi bantuan kepada pengungsi Suriah di Yordania. Insan Tzu Chi Yordania memberi pendampingan jangka panjang.
Welas asih Ji Hui bagai welas asih Bodhisatwa Ksitigarbha. Selama beberapa waktu, Ji Hui sangat ingin kembali ke Taiwan, tetapi tidak tega meninggalkan suku warga Badui yang selama bertahun-tahun menerima bantuan Tzu Chi. Ji Hui tidak tega pada mereka yang dilanda penderitaan sehingga tidak bisa meninggalkan mereka, terlebih pengungsi. Dia telah memberi pendampingan dalam jangka panjang. Kali ini, dia juga mendampingi pengungsi Suriah dalam jangka panjang. Dia menghadapi berbagai rintangan dan merasakan tekanan besar. Karena itu, timbul sebersit niat untuk meninggalkan Yordania. Pada malam itu juga, dia bermimpi bahwa saya berkata padanya, “Ji Hui, kamu jangan menyerah.” “Saya bersedia mempersembahkan darah dan daging saya bagi para pengungsi.” Dia pun terjaga dan kembali membangun ikrar Bodhisatwa. Bodhisatwa Ksitigarbha berikrar untuk tidak mencapai kebuddhaan sebelum neraka kosong. Demikian pula dengan murid saya yang berada di Yordania ini. Dia tidak tega meninggalkan orang-orang yang menderita. Karena itu, dia kembali berikrar untuk menolong orang-orang yang menderita.
Relawan Hu di Turki juga membangkitkan welas asih untuk menolong orang yang membutuhkan. Lewat tayangan Da Ai TV, kita sering melihat relawan Hu dan relawan lainnya mendampingi anak-anak pengungsi. Kini, ada lebih dari 3.000 anak yang bisa menerima pendidikan di sekolah yang layak. Berkat curahan perhatian dan bimbingan Relawan Hu, ada banyak relawan setempat yang turut memberi pendampingan. Kita juga memberikan pendidikan budaya humanis. Cinta kasih mereka telah terbangkitkan. Contohnya saat Tainan diguncang gempa bumi, mereka juga segera berdonasi untuk membantu Taiwan. Mereka menuangkan isi celengan bambu untuk menolong korban gempa di Tainan. Relawan kita juga menjangkau Serbia dan berbagai wilayah lainnya untuk mencurahkan perhatian dan menolong orang yang membutuhkan. Inilah kekuatan cinta kasih yang tidak mementingkan jalinan jodoh serta perasaan senasib dan sepenanggungan.
Kita selalu menghimpun kekuatan cinta kasih. Jadi, kita harus membangun ikrar agung. Ada orang yang merasa bahwa Tzu Chi tidak memberi bantuan di Taiwan dan hanya memberi bantuan ke negara lain. Janganlah kita berpikir bahwa Taiwan membutuhkan bantuan. Alangkah baiknya jika Taiwan bisa menjadi negara yang dipenuhi berkah dan selalu menolong orang lain. Kita harus terus menyebarkan kekuatan cinta kasih.
Lihatlah, para guru Buddhis juga hadir hari ini. Mereka merupakan mentor batin. Kekuatan cinta kasih dapat membimbing semua makhluk. Dengan menyelaraskan pikiran dan memutar roda Dharma, dunia akan aman dan tenteram.
Anggota Asosiasi Polisi Tzu Chi berikrar melindungi Dharma dengan welas asih dan menyebarkan praktik Bodhisatwa ke seluruh dunia.
Relawan donor sumsum tulang berikrar membebaskan semua makhluk dari penderitaan dan menyelamatkan kehidupan tanpa takut bekerja keras.
Anggota Asosiasi Guru Tzu Chi berikrar membina insan berbakat dengan cinta kasih, welas asih, suka cita, dan keseimbangan batin.
Guru dan murid Tzu Chi berikrar menggarap ladang berkah dan mengembangkan potensi kebajikan.
Anggota komisaris kehormatan berikrar membentangkan inci demi inci jalan dengan cinta kasih mendukung Master menjalankan misi dengan penuh welas asih, mengikuti langkah Master dengan Empat Ikrar Agung, dan mempertahankan tekad awal untuk selamanya.
Terima kasih, Bodhisatwa sekalian. Cinta kasih adalah satu kesatuan. Meski memiliki profesi yang berbeda-beda, tetapi kalian menjalankan tugas masing-masing untuk bersumbangsih bagi dunia. Kini, melihat kalian semua berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang, saya sangat terharu dan bersyukur. Kita hanya berharap semua makhluk terbebas dari penderitaan, tidak mengejar kebahagiaan pribadi.
Melihat kalian mengerahkan kekuatan untuk
mendukung saya, bagaimana
mungkin saya tidak lebih bekerja keras? Intinya, kekuatan cinta kasih yang saya saksikan saat ini semakin memperteguh keyakinan saya. Saya sangat bersyukur kita memiliki jalinan jodoh untuk berkumpul bersama. Cinta kasih berkesadaran ini akan bertahan dari kehidupan ke kehidupan. Saya bersyukur atas ikrar kalian. Saya mendoakan kalian. Terima kasih. Mari kita bersama-sama berpadu
dalam cinta kasih. Terima kasih.
Menjalankan ikrar Bodhisatwa untuk menolong para pengungsi
Membantu anak-anak pengungsi bersekolah serta melenyapkan rasa benci dan dendam
Menghimpun jalinan jodoh baik di seluruh dunia
Menciptakan dunia yang harmonis dengan melenyapkan penderitaan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Januari 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina