Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Keharmonisan dengan Ketulusan yang Mendalam


Kita telah melihat upacara pemandian rupang Buddha di Balai Peringatan Chiang Kai-shek, Taipei. Selama bertahun-tahun, upacara ini selalu diadakan di Balai Peringatan Chiang Kai-shek yang memiliki lapangan luas dan terletak di metropolitan. Para sesepuh Buddhis dan guru Dharma yang lebih muda juga selalu hadir dalam upacara tersebut.

Semangat ajaran Buddha dan keagungan Sangha yang terlihat di Balai Peringatan Chiang Kai-shek juga disiarkan oleh Da Ai TV. Seluruh dunia dapat melihat keagungan agama Buddha di Taiwan. Ini sungguh sangat inspiratif. Keagungan ini dapat meningkatkan ketulusan orang-orang.

Selama bertahun-tahun, keagungan seperti ini selalu terlihat. Namun, dalam tiga tahun terakhir ini, upacara pemandian rupang Buddha tidak diadakan di Balai Peringatan Chiang Kai-shek. Kini, setelah tiga tahun, kita kembali mengadakan upacara ini. Kita tetap harus mengungkapkan ketulusan kita agar ketulusan kita dapat menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa.

Tahun ini, banyak orang dengan tulus berdoa semoga dunia tenteram. Selama tiga tahun lebih, pandemi Covid-19 telah membuat orang-orang di seluruh dunia merasa tidak tenang. Untuk menenteramkan hati orang-orang, kita mengadakan upacara pemandian rupang Buddha untuk mengungkapkan ketulusan tertinggi kita. Kita mengungkapkan ketulusan hati kita lewat tindakan nyata.

Saya bersyukur kepada Ci Yue dan sekelompok relawan lain yang menyerukan untuk kembali mengadakan pemandian rupang Buddha di sana. Saya juga bersyukur kepada relawan yang mengatur jalur pergerakan dan para partisipan yang bergerak selangkah demi selangkah dengan mantap dan tertib sesuai jalur.


Selain bernyanyi dengan penuh ketulusan, semua orang juga bergerak dengan kompak sehingga kita dapat melihat pemandangan yang sangat menakjubkan dan indah. Untuk itu, dibutuhkan berbagai persiapan. Saya juga bersyukur kepada para guru Dharma yang memberikan dukungan dan turut berpartisipasi.

“Berhubung kepala koordinator tahun-tahun sebelumnya, Master Hou Xian, tidak enak badan, maka tahun ini, ada empat guru Dharma yang bersama-sama mengemban tanggung jawab ini. Selain saya, juga ada Master Zhi Feng dari Muzha, Master Ru You dari Taichung, dan Master Chang Rui,” kata Bhiksu Ren Rong Pengurus Vihara Delin, Sanchong.

“Untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk, saya bekerja sama dengan guru Dharma lain. Terlebih, beberapa tahun ini, Tzu Chi telah menunjukkan dedikasi tanpa ‘aku’. Dalam ajaran Buddha, tanpa ‘aku’ sangatlah penting,” kata Bhiksuni Chan Wen Pengawas Vihara Chan Fuhui, Beitou.

Ada banyak guru Dharma dari berbagai ladang pelatihan yang turut berpartisipasi dalam pemandian rupang Buddha dan berulang kali mengikuti latihan. Saya sungguh sangat bersyukur.

Hal yang perlu disyukuri sangatlah banyak. Saya yakin bahwa upacara yang agung ini dapat terlihat di seluruh dunia. Ini sangatlah menyentuh. Saya sangat bersyukur. Jadi, baik untuk mengerahkan kekuatan cinta kasih, menginspirasi orang-orang, maupun menunjukkan semangat ajaran Buddha dan keagungan dalam upacara, semuanya membutuhkan ketulusan.


Kita bisa melihat sekelompok anggota Tzu Cheng yang bertanggung jawab menaikkan kanvas besar bergambar Yang Maha Sadar Di Alam Semesta. Kanvas ini sudah tiga tahun tidak dikeluarkan. Tahun ini, kanvas ini akan kembali dinaikkan. Berhubung telah tiga tahun tidak digunakan, kanvas ini perlu dipoles terlebih dahulu. Sungguh, melihat bagaimana relawan kita melakukannya, saya sangat tersentuh dan bersyukur.

Untuk menarik kanvas itu dan menggantungkannya di gerbang Balai Peringatan Chiang Kai-shek yang tingginya mencapai beberapa meter, para anggota Tzu Cheng kita harus memanjat perancah.

“Hati-hati. Berbaliklah baru memanjat. Pelan-pelan, utamakan keselamatan,” kata relawan Tzu Chi.

“Sulit untuk bergerak di sini. Terlebih, setelah memanjat ke sini, kami sama sekali tidak bisa melihat ke depan karena begitu kami mengangkat kepala, helm kami akan menyentuh langit-langit,” kata Jian Qing-song relawan Tzu Chi.

“Berhubung celah ini sangat sempit, maka kanvas yang ditarik mungkin akan tergores oleh kawat besi. Di atas ada banyak kawat besi, bukan? Jika tidak dipasang pelindung dan ada bagian kanvas yang tersangkut, semuanya akan hancur,” kata Xiao Ming-jie Relawan Tzu Chi

“Pada hari upacara pemandian rupang Buddha, berapa lama Anda harus berjongkok di atas?” tanya relawan Tzu Chi.

“Dari dimulainya gladi resik pada sore hari hingga berakhirnya upacara pada sekitar pukul 8 malam,” jawab Xiao Ming-jie.


Para relawan yang masuk ke dalam baru bisa melepaskan tali dan kembali ke bawah setelah upacara pemandian rupang Buddha selesai. Mereka harus melengkungkan badan mereka di dalam perancah selama berjam-jam. Karena itulah, saya merasa bahwa para anggota Tzu Cheng ini sungguh sangat ... Entah bagaimana mengungkapkan apa yang saya rasakan.

Kalian pasti mengerti mengapa saya terus berkata bahwa rasa syukur saya sulit untuk dideskripsikan. Saya sungguh sangat tersentuh. Hal yang perlu disyukuri sangatlah banyak. Harap kita semua dapat mengambil tindakan nyata. Orang-orang dari berbagai sektor dan kalangan masyarakat hendaknya berdoa dengan tulus bagi dunia dan mengerahkan kekuatan cinta kasih untuk menyucikan hati manusia. Inilah tujuan dari upacara pemandian rupang Buddha.

Kita hendaknya senantiasa menyucikan hati kita untuk kembali pada hakikat kebuddhaan yang murni. Inilah makna dari pemandian rupang Buddha. Hati Buddha memang sangat murni. Semua orang memiliki hakikat kebuddhaan. Namun, kita tetaplah makhluk awam yang memiliki noda dan kegelapan batin. Karena itu, kita harus mengingatkan diri sendiri untuk kembali pada sifat hakiki yang murni.

Jadi, upacara pemandian rupang Buddha setiap tahunnya bertujuan untuk mengingatkan orang-orang agar kembali pada sifat hakiki yang murni. Ini merupakan salah satu tujuan dari upacara ini. Saya bersyukur kepada para Bodhisatwa yang menghimpun kekuatan cinta kasih dan menunjukkan ketulusan kalian.     

Upacara pemandian rupang Buddha sangat menggugah hati
Para Sangha bersama-sama menunjukkan keagungan
Para relawan di balik layar memberi dukungan dengan kesabaran
Menghimpun keharmonisan dengan ketulusan yang mendalam

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 17 Mei 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 19 Mei 2023
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -