Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Kekuatan Bersama untuk Meringankan Penderitan


“Kami datang ke pengungsian ini karena serangan bom dan penembakan. Saya takut jika kami masih tinggal di apartemen,
bukan hanya apartemen yang akan hancur, kami pun mungkin akan mati. Semoga perang yang mengerikan ini dapat berakhir secepat mungkin. Benar. Kami hanya menginginkan kedamaian,” kata Tamara pengungsi Ukraina.

Kita bisa melihat di tempat-tempat yang jauh, ada begitu banyak orang yang menderita. Akibat perang antara Rusia dan Ukraina, warga sipil yang tidak bersalah terkena dampak serius. Mereka semula tinggal di lingkungan yang damai dan tenteram. Namun, kini rumah-rumah mereka hancur dalam sekejap. Banyak yang telah kehilangan orang terkasih.

Kita bisa melihat foto-foto yang digantung di sebuah pagar kawat. Semua itu adalah foto orang-orang yang telah meninggal akibat perang. Bahkan beberapa di antaranya tidak dapat dimakamkan. Melihat kondisi mereka, saya sungguh merasa pilu.

Kita juga melihat antrean kendaraan yang sangat panjang. Berapa lamakah mereka harus mengantre? Mereka harus mengantre selama tiga hari untuk melewati perbatasan. Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Amerika Serikat, Debra Boudreaux, membagikan protein bar yang mengandung nutrisi tinggi kepada para pengemudi agar mereka dapat bertahan di tengah antrean itu hingga kendaraan mereka melewati perbatasan.


Berbagai organisasi amal dan LSM internasional, seperti Tzu Chi, telah menghimpun kekuatan bersama untuk membantu para pengungsi dari Ukraina. Kita bekerja sama dalam kegiatan pembagian kartu belanja agar para pengungsi dapat memperoleh barang kebutuhan di toko-toko dengan kartu tersebut. Kita juga membagikan kartu uang tunai yang setara dengan uang tunai agar para pengungsi dapat membeli barang kebutuhan dengan kartu tersebut. Demikianlah upaya LSM dan organisasi amal internasional lainnya dalam membantu para pengungsi saat ini.

Kini, kita semua harus berhimpun bersama. Entah kapan perang ini akan berakhir. Dalam cuplikan ini, kita melihat bagaimana Hu Guang-zhong dari Turki dan Debra Boudreaux beserta para staf dari AS mendedikasikan diri di Polandia. Mereka semua telah menjadi saksi sejarah zaman sekarang bagi dunia.

Di tengah kondisi dunia yang tidak tenteram ini, relawan kita tidak hanya dapat membantu para pengungsi di sana, tetapi juga dapat saling mengenal LSM internasional lainnya dan belajar satu sama lain dengan penuh sukacita. Kelak, kita dapat saling berbagi informasi dan menyatukan kekuatan bersama untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang menderita di dunia. Dengan demikian, apa yang harus dilakukan tidak akan terulang atau terlewatkan. Untuk itu, dibutuhkan insan penuh kasih untuk memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih. Jadi, relawan kita bersumbangsih di sana dan saya hanya memberikan saran dari sini.


Setelah menerima laporan dari mereka, saya pun berpesan kepada mereka untuk bersungguh hati dalam melindungi dan menjaga diri sendiri, baik dari segi sandang, papan, maupun pangan. Saat diri sendiri selamat dan sehat, barulah mereka dapat membantu para pengungsi di sana. Jadi, ada banyak hal yang saya khawatirkan. Namun, relawan kita di sana bersumbangsih dengan sukarela untuk menenteramkan kehidupan para pengungsi. Saya sungguh sangat bersyukur kepada mereka.
Meskipun kita tidak bisa pergi ke sana, tetapi mereka telah mewakili kita pergi ke sana. Meskipun kita tidak dapat mengulurkan tangan untuk merangkul dan menghibur para pengungsi, tetapi mereka telah melakukannya. Demikianlah estafet cinta kasih.

Kita hendaklah menunaikan tanggung jawab kita untuk mendukung mereka dari belakang. Kita harus terus menyemangati mereka untuk bersumbangsih semampu mereka karena semua insan Tzu Chi di seluruh dunia akan memberi dukungan kepada mereka. Maksud dari bersumbangsih semampu mereka ialah mereka harus menyediakan kebutuhan para pengungsi.


Para pengungsi yang menerima bantuan dan LSM lainnya telah menyaksikan bagaimana Tzu Chi menyediakan barang bantuan dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Selain itu, jumlah uang dalam kartu uang tunai yang kita bagikan tidaklah sedikit. Saya bersiteguh bahwa kita harus memberikan dana yang cukup bagi para pengungsi untuk melanjutkan perjalanan mereka. Kita bukan memberikan bantuan ala kadarnya. Untuk itu, kita harus memberikan dukungan kepada relawan kita dari belakang.

Kita selalu memikirkan bagaimana cara menghimpun barang bantuan dan kekuatan dari semua orang agar dapat membentuk kekuatan besar. Kekuatan ini adalah kekuatan cinta kasih. Kita berharap dengan kekuatan cinta kasih agung ini, para relawan kita yang kini berada di Polandia dapat bersumbangsih bagi para pengungsi dari Ukraina. Kita hanya bisa melakukan yang terbaik dengan segenap hati dan tenaga, tidak ada cara lain.  

Warga menderita di tengah perang yang sedang berlangsung
Para relawan menempuh perjalanan yang jauh demi menyatukan cinta kasih
Menghimpun kekuatan bersama untuk membangkitkan kebajikan
Teguh mendukung para relawan untuk bersama-sama membantu para pengungsi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 April 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 28 April 2022
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -