Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Kekuatan untuk Melindungi Mata Air Cinta Kasih


Di Afrika, sungguh banyak orang yang kekurangan dan menderita. Kehidupan tidaklah kekal. Demi Bumi dan umat manusia, kita harus menghimpun kekuatan banyak orang, baru bisa menjalankan misi selamanya. Contohnya, di Afrika Selatan, Relawan Pan, Ai-bao, Relawan Shi, dan beberapa relawan lainnya terus menyebarluaskan semangat Tzu Chi.

Saya masih ingat dahulu, masyarakat setempat tidaklah tenteram. Saat itu, para relawan kita bersungguh hati menyalurkan bantuan. Kini, di sana juga ada relawan yang lebih muda, seperti Ya-qi dan Teng-wei. Kita telah memiliki sekelompok relawan muda di sana. Saya berharap kita dapat menginspirasi lebih banyak orang karena Afrika Selatan sangatlah luas dan kering. Yang saya maksud dengan "kering" di sini bukan hanya masalah kekeringan, tetapi juga minimnya relawan. Intinya, kita harus terus merekrut Bodhisatwa dunia.

Saat ini, kita hendaknya mengimbau warga keturunan Tionghoa di sana untuk bersumbangsih bagi Afrika. Ini bagaikan membuka ladang berkah. Membuka ladang berkah juga merupakan kontribusi besar bagi umat manusia. Saya sungguh sangat gembira.

Di Afrika Selatan, selain memiliki relawan yang bersumbangsih dengan cinta kasih Bodhisatwa, kita juga memiliki sebuah rumah baru. Di Johannesburg dan Durban, kita telah memiliki rumah atau ladang pelatihan. Dengan adanya ladang pelatihan, relawan setempat dapat lebih memahami silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi.


Kita telah mengukuhkan mazhab Tzu Chi secara resmi. Kita harus memandang penting silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Kita harus meneruskan mazhab Tzu Chi dari generasi ke generasi. Saya berharap kita semua dapat menghargai jalinan jodoh baik ini. Saya berharap warga setempat yang kekurangan dan menderita dapat tertolong. Asalkan ada insan Tzu Chi di sana, kesulitan hidup warga setempat dapat berkurang dan kehidupan mereka dapat membaik. Tentu saja, edukasi sangatlah penting.

Selain bantuan bagi warga kurang mampu, edukasi juga sangat penting. Contohnya mengajari warga setempat menanam sayuran. Lihatlah, semula tanah di sana sangat kering. Namun, dengan kesungguhan hati, warga setempat dapat menghasilkan sayuran yang hijau. Berbagai jenis sayur sudah bisa dipanen. Yang terpenting, kita memiliki jalinan jodoh untuk berhimpun dan saling memotivasi untuk memperbaiki kehidupan warga setempat.

Kita berusaha untuk memperbaiki kehidupan mereka. Jadi, kita memperbaiki kehidupan mereka dan membimbing mereka ke arah yang lebih baik agar kelak, mereka juga dapat membimbing generasi mendatang. Jadi, dengan bekerja sama dan saling memotivasi, kita dapat membantu warga setempat. Kita selalu mengantarkan barang bantuan ke rumah warga kurang mampu. Kini, saat membina staf dan relawan kita, kita juga membantu keluarga mereka. Inilah salah satu cara kita memberikan bantuan.


Saya berharap kalian dapat memahami makna dari ucapan saya dan lebih memperhatikan orang-orang di Afrika. Bagaimana memperbaiki kehidupan mereka yang kekurangan dan membina insan berbakat di sana? Ini adalah prioritas kita sekarang. Jadi, mari kita bersungguh hati melakukan perencanaan. Saya sungguh bersyukur kepada relawan yang menabur benih Tzu Chi di sana.

“Awalnya, ada warga setempat yang bertanya mengapa Tzu Chi tidak seperti organisasi lain yang membawakan barang bantuan bagi mereka, melainkan datang dengan tangan kosong. Saya lalu berkata pada mereka bahwa sesungguhnya, saya membawa sesuatu yang berharga dan juga dimiliki oleh mereka, yaitu hakikat sejati yang sering diulas oleh Master,” kata Pan Ming-shui relawan Tzu Chi.

“Saya juga menggunakan ajaran Master untuk memotivasi mereka sehingga perlahan-lahan, barisan Tzu Chi makin panjang. Saya ingin melaporkan kepada Master bahwa mereka semua adalah murid Master yang baik. Selama beberapa tahun terakhir ini, apa yang telah mereka lakukan jauh lebih baik dari saya. Mereka akan memikul misi Master untuk menyucikan Afrika,” pungkas Pan Ming-shui relawan Tzu Chi.

Dengan cinta kasih Bodhisatwa, Relawan Pan memulai Tzu Chi di sana. Lihatlah bagaimana dia membantu seorang relawan mengenakan rompi relawan. Dia bagaikan ayah yang penuh cinta kasih. Kita harus terus memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung. Kita harus meneruskan cinta kasih ini untuk membantu warga setempat. Kita harus terus bersumbangsih dengan cinta kasih dan merekrut relawan baru.


Selain Relawan Pan, juga ada Ai-bao dan beberapa relawan senior lainnya. Cinta kasih mereka telah tertanam dalam di Afrika Selatan. Mereka bagai menggali sumur di sana. Saat kita menggali sumur dan menemukan mata air, air akan terus memancar. Para relawan senior telah menggali sumur. Kita harus menjaga sumur ini agar tetap bersih dan terus memancarkan air. Untuk itu, para relawan senior harus terus memotivasi dan membimbing relawan baru.

Saya berharap para relawan senior dapat terus memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih serta para relawan muda dapat membangun tekad dan ikrar untuk mengembangkan nilai kehidupan. Selain mengurus keluarga dan karier, kita juga hendaknya menggenggam kehidupan untuk menjalankan misi Tzu Chi.

Dapat bersumbangsih bagi dunia dengan cinta kasih tanpa pamrih, ini adalah kehidupan yang sangat benar, bajik, indah, dan bernilai. Saya berharap kalian dapat terus merekrut Bodhisatwa. Ajaklah teman-teman kalian untuk bergabung. Kita juga harus memikirkan cara agar makin banyak orang yang tahu tentang Tzu Chi dan dapat bergabung dengan Tzu Chi. Dengan demikian, barulah Dharma dapat meresap ke dalam hati mereka. Saat semua orang dapat menghayati Dharma, maka misi Tzu Chi dapat berlanjut hingga selamanya. 

Menginspirasi insan mulia demi menghimpun kekuatan
Bersumbangsih bagi orang yang membutuhkan dengan kasih sayang tak berujung
Menenteramkan masyarakat dan membantu memperbaiki kehidupan mereka
Bertekad melindungi mata air cinta kasih             
                                                                           
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 07 April 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan Tanggal 09 April 2023
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -