Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Kekuatan untuk Menolong Semua Makhluk

Demi dunia ini,kita berusaha melakukan semua yang bisa kita lakukan.Apa pun yang dilakukan oleh insan Tzu Chi,semuanya demi kebaikan masyarakat,baik dalam negeri maupun luar negeri. Setiap relawan menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya secara nyata. Mereka menyatukan ajaran duniawi dan nonduniawi yang telah mereka pelajari untuk bersumbangsih bagi orang yang menderita dan membutuhkan bantuan di seluruh dunia.

Pagi ini, kita kembali menerima laporan harian dari relawan kita yang berada di Serbia. Kemarin, pemimpin Gereja Ortodoks Timur mengundang insan Tzu Chi untuk mengunjungi gerejanya. Gereja tersebut sangat megah. Beliau berbagi ajarannya dengan relawan kita dan relawan kita juga berbagi dengannya tentang semangat ajaran Buddha. Kita juga menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antaragama. Semua agama mengajari umatnya untuk mengasihi semua makhluk dan bersumbangsih bagi orang yang menderita. Akar dari setiap agama adalah cinta kasih. Jadi, semua orang hendaknya berinteraksi dengan penuh cinta kasih dan saling menghormati. Karena itulah, Buddha mengajarkan latihan menyeluruh, latihan tanpa henti, latihan jangka panjang, dan latihan penghormatan kepada kita.

Mempelajari ajaran Buddha tidak terlepas dari Empat Latihan ini. Melatih diri secara menyeluruh berarti tidak melewatkan ajaran apa pun. Kapan dan di mana pun kita berada, saat ada orang yang membutuhkan bantuan atau mengalami penderitaan, baik fisik maupun batin, kita harus bersumbangsih bagi mereka karena semua itu merupakan ladang pelatihan. Jadi, kita harus menggenggam waktu. Setiap tempat merupakan ladang pelatihan. Kita hendaknya mendalami semua ajaran kebenaran. Jadi, kita harus mempraktikkan latihan menyeluruh, latihan jangka panjang, latihan tanpa henti, dan latihan penghormatan.


Antarmanusia hendaknya saling menghormati. Saya sungguh sangat bersyukur. Kita bisa melihat nasi Jing Si telah dikirimkan ke Serbia kemarin. Kita mengirimkannya dari Hualien ke Taipei,lalu dilanjutkan ke Taoyuan. Hari itu, kiriman tersebut akan tiba di Turki.Pada tanggal 18 malam, kiriman tersebut akan tiba di Serbia. Ini semua berkat cinta kasih. Meski kita dipisahkan oleh lautan yang luas dan gunung yang tinggi, tetapi cinta kasih tidak dapat dipisahkan. Tidak peduli betapa jauhnya jarak, betapa luasnya lautan, dan betapa tingginya gunung, asalkan ada cinta kasih, maka kita dapat menjangkau orang-orang yang berjarak ribuan kilometer dari kita.

Salah seorang Qingxiushi kita sudah berangkat ke Serbia kemarin. Saya berharap kita dapat menyediakan nasi yang hangat bagi para pengungsi di  Serbia selama sepuluh hari. Kita mengirimkan berbagai rasa nasi Jing Si. Saya sungguh sangat bersyukur. Pikiran saya senantiasa dipenuhi rasa syukur. Di Serbia, Relawan Yang tetap membantu menyediakan makanan. Dia berharap setiap pengungsi dapat mengonsumsi makanan hangat. Ini juga merupakan kekuatan cinta kasih. Tentu, kita harus menyerap Dharma ke dalam hati, baru bisa bersumbangsih dengan hati yang tulus.

Kita bisa melihat insan Tzu Chi Malaysia yang mendengar ceramah pagi saya dengan tekun dan bersemangat. Sekelompok Bodhisatwa cilik mendengar Dharma bersama relawan dewasa. Mereka bahkan membuat catatan dengan sepenuh hati. Berhubung usia rata-rata mereka baru 10 tahun, banyak orang yang merasa ragu apakah anak-anak itu dapat memahami Dharma. Sesungguhnya, mereka bisa memahami-Nya.  “Saya harus lebih bersungguh hati,” ujar Lin Jia-qi yang berusia 10 tahun.”Bagaimana caranya?” tanya relawan.“Setelah mengerjakan pekerjaan rumah,baru boleh menonton televisi,”terang Lin Jia-qi memberikan perumpamaan. “Kekurangan terbesar manusia adalah ketamakan. Anak-anak selalu menginginkan mainan dan manisan. Kita harus berpuas diri, menyadari berkah,menghargai berkah, dan menciptakan berkah,” ucap Li Jia- yin menambahkan. Kedua anak ini merupakan dua dari sekelompok anak yang rutin mengikuti ceramah pagi Master Cheng Yen seetiap hari Sabtu pukul 5 subuh.


Para orang tua berusaha untuk membina keteguhan anak-anak mendengar Dharma agar mereka dapat melanjutkan jalinan jodoh ini dari kehidupan ke kehidupan. Karena itu, setelah mendengar Dharma, anak-anak diajak pergi makan pagi, lalu lari pagi di taman. Ini semua demi membina keteguhan anak-anak dalam mendengar Dharma. 

Kondisi keamanan di Johor Bahru tidak begitu baik. Namun, relawan kita tetap mendengar Dharma meski tempat tinggal mereka cukup jauh dari kantor Tzu Chi. Berhubung telah bertekad untuk mendengar Dharma, mereka tidak merasa takut. Salah seorang relawan laki-laki pergi ke kantor Tzu Chi setiap subuh untuk menyalakan komputer. Selain itu, dia juga harus berpatroli di sekitar sana karena kondisi keamanan tidak begitu baik.


Lihatlah, baik relawan perempuan maupun relawan laki-laki, semuanya merupakan Bodhisatwa. Sebelum langit terang, mereka telah keluar rumah untuk mendengar Dharma. Dengan ketekunan dan semangat mereka, mereka bisa mengatasi berbagai kesulitan. Setiap hari, mereka mendengar ceramah pagi saya tanpa henti dan secara menyeluruh tanpa melewatkan satu hari pun. Rasa hormat mereka terhadap Dharma sungguh membuat orang tersentuh. Meski Buddha sudah tidak berada di dunia ini, tetapi kita sangat beruntung karena bisa bersama-sama melatih diri di Tzu Chi.

Melihat keteguhan tekad mereka dalam mendengar Dharma, saya sungguh sangat tersentuh. Melihat mereka seperti ini,saya merasa bahwa saya harus lebih bersungguh hati. Jadi, kita harus saling menyemangati agar dapat melatih diri untuk selamanya. Kita harus melatih diri dalam jangka panjang,tanpa henti, dan secara menyeluruh. 

Kita juga harus menghormati Dharma. Jadi, kita harus terus menyelami kebenaran di dalam ajaran Buddha. Inilah yang harus kita lakukan dengan tekun dan bersemangat.Melihat dunia yang penuh penderitaan ini, kita sungguh harus memiliki kesatuan hati.Jika antaragama dapat bekerja sama untuk tujuan yang sama,maka kekuatan yang terhimpun akan semakin besar. Jika bisa demikian, maka tidak akan ada penderitaan di dunia ini.

Cinta kasih tanpa pamrih tidak memandang perbedaan agama

Mengirimkan barang bantuan ke Serbia lewat udara

Bodhisatwa cilik mendengar Dharma dan mempraktikkan Empat Latihan

Bertekad melatih diri di jalan yang benar

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Maret 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 19 Maret 2016
Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -