Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Sumber Daya dan Mempraktikkan Kebajikan Setiap Saat


Sungguh senang melihat semuanya dalam keadaan damai, tenteram, dan sukacita. Saya mendoakan kalian semua. Saya sungguh bersyukur melihat insan Tzu Chi Taiwan Tengah berhimpun di sini. Semuanya adalah Bodhisatwa dunia.

Di Tzu Chi, semua orang memiliki kekuatan cinta kasih. Setiap hari, saya melihat peta dunia dan melihat kekuatan cinta kasih insan Tzu Chi yang terus-menerus tersebar di negara yang berbeda-beda. Misi Tzu Chi terus tersebar ke makin banyak negara di dunia. Ini menunjukkan bahwa insan Tzu Chi memiliki keyakinan untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dan melayani di dunia dengan semangat Bodhisatwa bersama dengan Tzu Chi.

Seluruh insan Tzu Chi sangat kompak. Tidak peduli negara, kota, atau wilayah mana pun, ketika terjadi bencana, insan Tzu Chi akan pergi ke sana dan menghimpun kekuatan untuk membawa bantuan. Dengan menghimpun kekuatan, mereka dapat mengumpulkan sumber daya setempat.

Sebelum saya datang ke sini, saya mendengar kabar dari Bapak Chen yang bertanggung jawab atas misi Tzu Chi di Vietnam. Seluruh anggota keluarganya adalah insan Tzu Chi. Dengan nama Tzu Chi, berapa banyak orang yang telah beliau bantu di Vietnam? Sungguh banyak hingga sulit untuk dihitung. Ketika ada yang membutuhkan, mereka akan bersumbangsih di sana dan mengumpulkan sumber daya setempat. Mereka mengumpulkan sumber daya setempat dengan menginspirasi para pengusaha Taiwan untuk turut membantu.


Insan Tzu Chi sungguh membangkitkan cinta kasih dan kebijaksanaan mereka untuk menjalankan misi Tzu Chi secara menyeluruh di Vietnam. Ketika mendengar Tzu Chi, semua orang mengucapkan terima kasih. Tzu Chi telah membangkitkan rasa hormat mereka karena membantu banyak orang di sana. Melihat hal itu, saya sungguh bersyukur. Jika bukan karena jumlah insan Tzu Chi yang banyak, bagaimana bisa Perhimpunan Amal Buddha Tzu Chi atau Yayasan Buddha Tzu Chi tersebar ke banyak negara di dunia?

Hal yang lebih menyentuh saya ialah insan Tzu Chi selalu menjalankan misi Tzu Chi dengan memahami nilai-nilai Tzu Chi dan secara bertahap, mereka dapat mengumpulkan sumber daya setempat serta menyebarluaskan semangat Tzu Chi. Oleh karena itu, saya mengatakan bahwa ketika melihat peta, saya melihat banyak kunang-kunang. Saya juga menganggap diri saya sebagai kunang-kunang.

Saat ini, perkembangan teknologi yang sungguh pesat membuat para ilmuwan dapat memprediksi kapan bencana besar akibat iklim akan terjadi. Setiap hari, saya selalu memperhatikan dalam 86.400 detik sehari, berapa detik yang telah saya lalui? Seiring berjalannya waktu, usia kehidupan kita pun akan berkurang. Hari ini bukan hanya saya yang melaluinya. Semua orang melewati panjang waktu yang sama.

Hari demi hari akan terus kita lewati dan ini adalah hukum alam yang tidak dapat dimungkiri. Dengarkanlah ini dengan saksama. Inilah yang harus kita hadapi. Kehidupan ini sungguh singkat dan kita tidak akan tahu kapan ketidakkekalan akan datang. Oleh karena itu, saya sering memberi tahu semuanya untuk menggenggam waktu yang ada saat ini.


Setiap hari, saya selalu mengingatkan diri saya untuk menggenggam waktu saya saat ini. Kita bagaikan semut yang perlu bekerja lebih keras dan mengerahkan lebih banyak tenaga untuk mendaki lebih tinggi hingga ke puncak Gunung Sumeru. Jangan biarkan kehidupan kita merosot. Hingga napas terakhir, semut ini akan terus mendaki. Ketika kehidupan ini berakhir, di kehidupan selanjutnya, kita akan terus berjuang. Dari kehidupan ke kehidupan, inilah janji yang saya buat untuk diri sendiri. Ketika saya lahir di kehidupan selanjutnya, saya akan terus menapaki Jalan Bodhisatwa dan menemukan kembali jalan Tzu Chi.

Kita telah berjalan di jalan Tzu Chi selama puluhan tahun. Saat ini, dibutuhkan lebih banyak insan Tzu Chi untuk menyebarkan Dharma di masyarakat. Hendaklah kita menabur benih kebajikan di setiap komunitas dan wilayah. Hal yang harus kita lakukan saat ini ialah berusaha untuk menyebarkan Dharma di dunia. Hanya ketika Dharma dipraktikkan secara luas di dunia, barulah dunia akan damai dan harmonis.

Buddha dan Bodhisatwa berulang kali datang ke dunia ini untuk menyelamatkan semua makhluk. Di zaman sekarang, insan Tzu Chi menunjukkan penampilan dan ladang pelatihan yang agung. Insan Tzu Chi terjun ke tengah masyarakat yang penuh dengan kemiskinan dan penderitaan untuk meringankan penderitaan orang-orang. Orang yang menderita membutuhkan Bodhisatwa untuk menjangkau mereka.


Saudara sekalian, kalian dan saya memiliki jalinan jodoh. Dalam kehidupan ini, kita harus membimbing semua makhluk. Inilah jalinan jodoh. Saya sungguh bersyukur. Jangan berkata bahwa kita akan melakukan kebajikan dengan menunggu sampai kekuatan kita terhimpun. Jangan menunggu. Dengan tetes demi tetes sumbangsih, bahkan dengan 50 sen saja, kita bisa mulai bersumbangsih. Butir demi butir beras dapat memenuhi lumbung.

Hendaklah kita bersumbangsih sesuai dengan kekuatan dan kemampuan kita. Jangan memaksa untuk melampaui kemampuan kita. Hendaklah kita menyadari kemampuan kita dan bersumbangsih dengan sesuai. Selama kita memberi dengan ketulusan hati, walaupun sedikit, ini tetap disebut sebagai tekad yang baik. Ketika membangun tekad, berarti kita telah mengolah ladang batin kita. Dengan demikian, ini disebut ladang batin yang baik. Benih kebajikan telah tumbuh di ladang batin kita. Intinya, ladang berkah telah ditaburi dengan benih kebajikan.

Insan Tzu Chi di seluruh negara dan wilayah bersama-sama menggarap ladang batin mereka, memiliki cinta kasih yang melimpah, mempelajari agama Buddha, dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Ini adalah hal yang membuat saya bahagia.

Ada begitu banyak hal yang patut disyukuri karena semua orang telah memberikan sumber daya dan dukungan kepada saya. Terlebih lagi, Dharma dapat tersebar melalui teknologi. Kekuatan menyebarkan Dharma dimungkinkan karena cinta kasih dan sumbangsih dari semuanya. Terima kasih. Saya mendoakan kalian semua. 

Bodhisatwa berikrar membawa bantuan ke seluruh dunia
Mempraktikkan kebajikan setiap saat dan mendaki Gunung Sumeru
Membimbing yang mampu dan menolong yang kurang mampu untuk menabur benih kebajikan
Menghimpun sumber daya dan menggarap ladang batin 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 13 November 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 15 November 2022
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -