Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Tetes-Tetes Cinta Kasih dan Gigih Mempertahankan Siklus Kebajikan


Bodhisatwa di seluruh dunia, satu tahun telah berlalu. Saya sering mengeluhkan bahwa waktu berlalu begitu cepat. Namun, semuanya dapat dicapai seiring waktu. Hendaklah kita memendam rasa syukur setiap saat. Kita harus bersyukur karena kita hidup damai dan tenteram. Semua orang adalah orang baik. Ketika orang baik berkumpul, masyarakat akan damai dan tenteram. Jadi, hendaklah kita bersyukur atas hal ini.

Lihatlah badan misi kita. Badan misi amal dapat dengan segera menghubungi organisasi internasional lainnya untuk merencanakan bantuan penyelamatan. Dalam hal administrasi, ketika ketua Tzu Chi memberi pesan atau arahan, para staf segera berkata, "Kita telah bekerja sama dengan suatu organisasi." Oleh karena itu, kita dapat mengetahui bagaimana rencana bantuan dalam waktu singkat.

Begitu pula dengan misi kesehatan kita. Ketika ada seseorang yang membutuhkan bantuan darurat, staf medis akan segera membantu. Tidak hanya 1 orang yang membantu, tetapi sekelompok. Di ruang operasi, tidak hanya 1 atau 2 orang dokter yang berjuang, melainkan ada banyak dokter dan nakes yang membantu.

Sekelompok besar tim medis akan berkumpul dan bekerja sama menyelamatkan nyawa pasien. Ini semua membutuhkan sekelompok orang. Ketika sekelompok orang bersatu dan melakukan hal bajik, ada orang yang terselamatkan. Bukankah dunia memang seperti ini? Dengan adanya banyak orang baik dan perbuatan baik, masyarakat akan damai, aman, dan tenteram.


Saya memberikan ceramah setiap hari. Sesuai dengan kondisi dan waktu saat ini, saya memberikan ceramah kepada semua orang. Setiap manusia memiliki berbagai noda batin dan penderitaan masing-masing. Oleh karena itu, kita harus membimbing orang lain sesuai dengan kondisi dan karakter masing-masing orang. Jika seseorang mengalami sakit pada mentalnya, dia membutuhkan Dharma untuk menyembuhkannya; jika seseorang sakit secara fisik, dia membutuhkan ilmu kedokteran modern untuk menemukan pengobatan yang tepat untuk penyakitnya.

Kehidupan ini penuh dengan penderitaan. Hendaklah kita mendorong semua orang untuk membantu meringankan penderitaan orang lain. Satu tujuan utama Buddha datang ke dunia ialah untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa. Saya mengikuti dan menerima pengajaran Buddha dan datang ke dunia juga dengan satu tujuan besar, yaitu mendorong semua orang untuk menjadi Bodhisatwa. Siapa yang dapat disebut Bodhisatwa? Semua orang yang ada di depan saya adalah Bodhisatwa.

Saya menyebut para dokter dengan sebutan "Tabib Agung". Tabib Agung dapat menyelamatkan nyawa manusia. Buddha juga adalah Tabib Agung yang menyelamatkan jiwa kebijaksanaan manusia. Dokter dan perawat menyelamatkan kehidupan fisik orang; kita menyelamatkan jiwa kebijaksanaan semua orang yang berisi pemikiran, pengetahuan, dan kesadaran.

Pengetahuan adalah hal-hal yang kita ketahui dan pahami. Semua orang penuh akan pengetahuan. Sayangnya, manusia hanya memiliki pengetahuan. Saya sungguh berharap semuanya dapat mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Ketika semua orang dapat menggunakan pengetahuan untuk melakukan hal yang bermanfaat, ini disebut dengan kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan, seseorang hanya akan melakukan kebajikan dan tidak akan melakukan kejahatan.


Ketika seseorang hanya memiliki pengetahuan, dia mungkin melakukan perbuatan baik dan buruk. Ketika sebersit niat baik muncul, mereka akan menciptakan berkah bagi dunia; ketika ada hal yang tidak sesuai harapan dengan alasan apa pun, akan timbul kegelapan batin dan manusia dapat menghancurkan dunia. Kita telah melihat penderitaan dunia.

Gelombang pengungsi telah terjadi pada tahun ini, tepatnya sejak bulan Februari, Maret, bahkan hingga saat ini. Cuaca yang dingin saat ini telah menambah penderitaan mereka. Dengan cinta kasih Tzu Chi, badan misi amal harus segera membawa bantuan bagi mereka. Namun, untuk mengirimkan bantuan, kita membutuhkan orang lain di sana untuk menerima barang bantuan ini dan memikirkan cara untuk memberikannya kepada para pengungsi.

Saya berterima kasih kepada semua insan Tzu Chi di seluruh dunia. Semua orang telah bersatu hati dan menghimpun kekuatan untuk membantu para pengungsi. Hendaklah kita sepenuh hati dalam segala hal. Kita membutuhkan pengetahuan dan kebijaksanaan dari banyak orang untuk menyebarkan kekuatan cinta kasih dan menyalurkan bantuan sesuai dengan kebutuhan. Untuk menghimpun kekuatan cinta kasih ini, di Tzu Chi melakukannya sedikit demi sedikit.

Kita sering melihat celengan bambu Tzu Chi dan mendengar dentingan koin. Setiap dentingan koin adalah sumber daya yang kuat untuk membantu orang lain. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Terkadang, saya akan mendorong para dokter atau pos keperawatan untuk menempatkan celengan bambu di sana.


Baik dokter maupun perawat, ketika memiliki koin di kantong, mereka dapat memasukkannya ke dalam celengan tersebut untuk dapat membantu orang-orang yang membutuhkan. Terkadang, kita juga melihat penerima bantuan turut mengeluarkan koin dari kantongnya untuk bersumbangsih. Ini adalah pemandangan yang sungguh indah.

Sungguh banyak orang menghimpun kekuatan untuk memberikan bantuan besar bagi yang membutuhkan. Para penerima bantuan mengeluarkan uang yang mereka miliki dan turut berdonasi. Inilah sebersit niat baik. Ini disebut dengan kebenaran dan kebajikan. Inilah sifat manusia yang sangat indah. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan.

Kita harus bersyukur karena kita telah menciptakan nilai dalam kehidupan. Namun, waktu terus berlalu dan manusia terus menua.  Saya sendiri pun merasa prihatin atas banyak hal.

Saat ini, saya harus mengerahkan seluruh kekuatan saya untuk membabarkan Dharma. Bahkan, saat ini, sulit bagi saya untuk berjalan. Namun, saya merasa bahwa jika saya masih dapat berdiri, duduk, dan berbicara, tidak peduli bagaimanapun sulitnya, saya akan tetap berusaha mengerahkan kekuatan saya. Inilah nilai dalam kehidupan. 

Semua orang bersatu untuk menciptakan berkah
Memberi bimbingan sesuai kondisi demi menumbuhkan akar kebajikan
Mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan
Menghimpun tetes-tetes cinta kasih dan gigih mempertahankan siklus kebajikan     

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 28 Desember 2022
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -