Ceramah Master Cheng Yen: Menghormati dan Hidup Berdampingan dengan Semua Makhluk

Kita bisa melihat betapa paniknya orang-orang di seluruh dunia. Mereka berebut memborong barang kebutuhan sehari-hari. Hati manusia menjadi tidak tenang. Saya sungguh tidak tega melihatnya.

Dalam Sutra dikatakan bahwa saat muncul wabah penyakit, resep yang paling mujarab ialah semua orang bertobat secara mendalam. Tanpa pertobatan secara mendalam, sulit untuk meredam wabah penyakit.

Kini kita menggalakkan pola makan vegetaris agar setiap orang dapat bertobat secara mendalam. Mengapa kita harus bervegetaris? Karena sebelumnya, manusia telah membunuh banyak hewan. Peternakan terus berkembang demi memenuhi nafsu makan manusia. Kini populasi manusia sudah melebihi 7,7 miliar jiwa. Bagaimana dengan hewan? Setiap hari, lebih dari 200 juta ekor hewan dijagal. Setiap tahun, lebih dari 77 miliar ekor hewan kehilangan nyawa.

Bayangkanlah, dalam setahun, lebih dari 77 miliar ekor hewan kehilangan nyawa. Ini belum termasuk hewan akuatik. Hewan yang berdarah panas saja dijagal lebih dari 77 miliar ekor per tahun. Setiap hari, bagaikan manusia, hewan ternak juga bernapas dan menghasilkan kotoran yang dapat menimbulkan pencemaran bagi udara dan bumi. Berapa banyak hewan ternak yang juga bernapas seperti kita?

 

Bumi bukan hanya tempat tinggal manusia, tetapi juga tempat tinggal semua makhluk. Namun, manusia telah menjagal hewan-hewan dengan kejam. Inilah karma buruk kolektif yang diciptakan oleh manusia. Kini orang-orang merasa takut karena perebakan wabah. Ini akibat kekuatan karma buruk. Apakah kini orang-orang sudah tersadarkan? Belum.

Lihatlah bagaimana kita menggalakkan pola makan vegetaris. Kepala RS Tzu Chi Hualien juga menggalakkan pola makan vegetaris. Kepala RS Chao dari RS Tzu Chi Taipei berharap setiap orang di rumah sakit dapat mengonsumsi makanan vegetaris di pujasera rumah sakit dengan kupon senilai 50 dolar NT yang diberikan oleh pihak RS.

Kita juga melihat di RS Tzu Chi Taichung, Kepala RS Chien terjun secara langsung untuk mencurahkan perhatian dan mengantarkan teh hangat. Mereka memikirkan berbagai cara untuk menyemangati orang-orang dengan cinta kasih. Begitu pula dengan Kepala RS Lai di RS Tzu Chi Dalin.

Selain itu, juga ada Wakil Kepala RS Lin yang sering berbagi di dunia internasional tentang manfaat pola makan vegetaris dan masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh makanan hewani.

 

Selama bertahun-tahun, insan Tzu Chi terus berbagi kebenaran dan mengimbau orang-orang untuk bervegetaris. Namun, tidak banyak orang yang bervegetaris. Demi meredam perebakan wabah kali ini, kita juga menyerukan pola makan vegetaris.

Belakangan ini, ketua pelaksana kita mengunjungi berbagai instansi pemerintah di Taiwan. Kita berharap setiap orang yang diisolasi di rumah dapat bervegetaris dan memperoleh asupan gizi yang cukup. Karena itu, kita bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk mengantarkan bahan pangan instan dan buku Kata Renungan Jing Si.

Insan Tzu Chi juga menyediakan makanan vegetaris bagi para staf di Kantor Pemerintah Kota. Makanan vegetaris juga sangat harum dan lezat. Apa sulitnya bervegetaris? Bervegetaris sangatlah mudah. Namun, di tengah kesesatan, banyak orang yang menganggapnya sangat sulit. Pada hakikatnya, hati, Buddha, dan semua makhluk tiada perbedaan. Dengan mengubah pola pikir, kita bisa kembali pada hakikat kebuddhaan.

Setiap orang bisa mencapai kebuddhaan dan menjadi Bodhisatwa, tetapi banyak orang yang membiarkan dirinya tetap menjadi makhluk awam. Ini sungguh disayangkan. Kita hendaknya mengembangkan cinta kasih dan hidup berdampingan dengan semua makhluk. Kita harus mengasihi dan menghormati kehidupan. Demikianlah hati Bodhisatwa dan Buddha.

 

Setiap orang bisa mencapai kebuddhaan dan menjadi Bodhisatwa. Dengan mengubah pola pikir kita, dunia ini akan terselamatkan. Jika bisa hidup berdampingan dengan virus, kita bisa meredam perebakan wabah. Jika kita tidak mengganggu kehidupan virus, ia tidak akan mengganggu manusia dan akan mencari inang lain. Jadi, semua makhluk harus hidup berdampingan.

Kita juga melihat seorang pengusaha di Malaysia. Saat putranya akan menikah, dia menyarankan untuk mengadakan perjamuan vegetaris. Jadi, tidak ada hewan yang dijagal dan setiap orang mendoakan mereka dengan penuh sukacita. Perjamuan yang murni dan penuh sukacita ini sungguh mengagumkan. Pesta pernikahan putranya penuh sukacita dan sangat indah. Mengadakan perjamuan tanpa membunuh hewan, bukankah begitu sangat baik?

Singkat kata, semua bergantung pada sebersit niat.

Bodhisatwa sekalian, detik demi detik terus berlalu. Saya terus mengulang masalah yang sama karena sebuah masalah kecil dapat memengaruhi seluruh dunia. Saya berharap perebakan wabah kali ini dapat segera diredam. Memulihkan sendi kehidupan manusia bergantung pada sebersit niat. Mari kita bersatu hati, berdoa dengan tulus, bervegetaris, berhenti membunuh, dan membina cinta kasih.

Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih.

Perebakan wabah membuat orang panik
Resep mujarab untuk meredam wabah ialah semua orang bertobat
Berdoa semoga sendi kehidupan manusia pulih serta bervegetaris dengan tulus
Menghormati dan hidup berdampingan dengan semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Maret 2020 
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 21 Maret 2020
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -