Ceramah Master Cheng Yen: Menghormati Kehidupan dan Membabarkan Ajaran Benar

“Saya memberi tahu pelanggan tentang gerakan bervegetaris pada tanggal 11 Januari. Ada gambar buah-buahan dan sayuran yang harus kita makan. Di bagian belakangnya ada situs yang bisa dikunjungi untuk turut berpartisipasi,” ucap Giselle Beh Relawan cilik.

Kita bisa melihat anak perempuan ini terus mengajak para pelanggan. Setelah pulang sekolah dan tidak ada PR yang harus dikerjakan, dia akan menginspirasi cinta kasih para pelanggan. Dia menjelaskan bahwa bervegetaris bisa mendatangkan banyak manfaat sekaligus sebagai wujud mengasihi serta melindungi Bumi dan hewan.

“Awalnya, Ibu mendampingi saya mengajak pelanggan. Sekarang saya sudah lebih berani. Jika mereka dapat bervegetaris, maka hewan-hewan tidak akan terluka,” ucap Giselle Beh, Relawan cilik.

Anak perempuan ini memahami kebenaran. Ada banyak pelanggan yang tersentuh olehnyadan tahu bahwa bervegetaris bermanfaat untuk kesehatan. Dengan bervegetaris, kita juga dapat mengembangkan cinta kasih untuk mengasihi hewan sehingga tidak tega membunuh hewan. Para pelanggan tersentuh dan terinspirasi. Ini sungguh tidak mudah. Kita harus mendidik anak-anak sejak dini agar mereka bisa berinteraksi dengan sesama dan mengasihi hewan. Anak itu bisa berinteraksi dengan sesame dan memiliki rasa keadilan. Dia sungguh menggemaskan. Dia juga tidak pernah menelantarkan PR-nya. Ini sungguh membuat orang tersentuh. Jadi, untuk mengasihi bumi dan meredam perubahan iklim, kita harus menyucikan hati manusia.

Ceramah Master Cheng Yen

Dengan bervegetaris, kita bisa menjaga kesehatan batin sekaligus fisik kita. Bervegetaris baik untuk kesehatan kita. Kita juga harus bervegetaris agar orang-orang tidak beternak dalam jumlah besar. Saat muncul wabah penyakit, hewan-hewan dimusnahkan begitu saja. Begitu muncul penyakit flu burung atau penyakit mulut dan kaki, hewan-hewan yang dibunuh selalu berjumlah ratusan ribu, bahkan jutaan ekor. Pembunuhan hewan secara massal seperti ini menciptakan karma buruk yang sangat besar. Terlebih, kita harus senantiasa ingat bahwa setiap hari, ada lebih dari 150 juta ekor hewan ternak yang dibunuh demi memenuhi nafsu makan manusia. Ini membuat saya teringat akan banyaknya orang yang sedang mengungsi dan banyaknya orang tidak bersalah yang tewas terkena ledakan. Ini akibat pikiran manusia yang menyimpang dan karma buruk kolektif semua makhluk. Karena itu, kita harus bersungguh hati menyelami inti sari Dharma. Saya berharap setiap orang dapat seperti anak perempuan itu, dengan mudah mengajak orang-orang bervegetaris.

Kita juga melihat Bodhisatwa lansia kita yang bisa bersumbangsih dengan mudah. Mereka bersedia melakukan daur ulang dan bisa menjadi teladan dalam hidup orang lain. Mereka melatih ke dalam dan ke luar diri. Baik di toko-toko maupun di dalam gang, semua orang menyambut ajakan mereka. Selain itu, juga ada banyak orang yang turut melakukan daur ulang.

Ceramah Master Cheng Yen

“Pada tahun 1999, Kakak Cai Lü Yao membeli sebuah mobil dan membutuhkan tenaga untuk mengumpulkan barang daur ulang. Saya sangat setuju dengan konsep daur ulang untuk menyelamatkan Bumi. Karena itu, saya pun mulai melakukan daur ulang bersamanya,” ucap Chen Wang Yin-hua, Relawan Tzu Chi.

“Saya mengikutinya melakukan daur ulang. Melihat dia begitu sibuk, saya pun membantunya hingga menjadi kebiasaan,” ucap Lin Li-xiang, Relawan Tzu Chi.

“Tempat tinggal Yin-hua dan Li-xiang berseberangan. Mereka terus melakukan daur ulang selama belasan tahun dengan semangat yang sama. Mereka sudah berusia lanjut, masih mendorong barang daur ulang di jalan. Ini membuat saya sangat tersentuh dari lubuk hati saya. Karena itu, jika ada waktu, kita seharusnya lebih banyak bersumbangsih,” ucap Wu Gui-fen, Relawan Tzu Chi.

“Sekarang kesadaran lingkungan lebih tinggi. Menurut saya, ini adalah hal yang baik. Jika semua orang berpartisipasi dalam kegiatan daur ulang, maka lingkungan juga akan lebih bersih,” ucap Nyonya Cai, Relawan komunitas.

Ini sungguh membuat orang tersentuh. Di komunitas itu, kegiatan daur ulang dilakukan dengan sangat baik. Mereka bisa memilah barang daur ulang di taman. Seorang anggota komite berusia 80-an tahun bahkan bisa menggunakan buku elektronik Tzu Chi. Dia membawanya ke mana-mana agar dia bisa berbagi Dharma.

“Di dalam buku elektronik Tzu Chi, terdapat banyak ajaran Master. Karena terlambat mempelajari Dharma, saya khawatir tidak punya cukup waktu. Jadi, saya harus lebih tekun,” ucap Lin Li-xiang, Relawan Tzu Chi.

Ceramah Master Cheng Yen

Dia tidak menyia-nyiakan waktu. Dia melakukan pekerjaan rumah tangga sambil mendengar Dharma. Dia memanfaatkan waktu untuk mengakumulasi pengetahuan tentang Dharma. Relawan berusia 80-an tahun juga berusaha untuk mendengar Dharma dan mempelajari sejarah Tzu Chi. Lewat majalah bulanan Tzu Chi yang diperbarui setiap bulan, dia bisa memahami hal-hal yang terjadi di seluruh dunia. Dia tidak menyia-nyiakan waktu. Lihat, inilah kehidupannya.

 Jadi, kita harus mengasihi waktu dan memanfaatkan ruang yang ada. Waktu yang kita miliki di dunia ini terbatas. Kita harus mengembangkan nilai hidup kita dengan menjadi penyelamat dalam hidup orang lain. Jangan menyia-nyiakannya. Kita harus memanfaatkan waktu, ruang, dan jalinan jodoh antarmanusia untuk membimbing satu sama lain. Dengan begitu, kita bisa menjadi teladan. Jika kita bisa berbuat demikian, bukankah dunia ini akan menjadi dunia terindah? Sungguh sangat indah. Singkat kata, gerakan bervegetaris bukan hanya digalakkan di Taiwan, tetapi juga di seluruh Asia Tenggara, bahkan di Amerika Serikat juga digalakkan.

“Anda tahu hari ini hari apa?”

“Hari Gerakan 111.”

“Satu orang, satu hari bervegetaris, untuk satu Bumi yang indah,” ucap Michelle Neely, Wakil kepala Obama High School.

“Gerakan bervegetaris hari ini memberi anak-anak pandangan yang berbeda terhadap kehidupan secara umum serta menumbuhkan sikap menghargai terhadap keyakinan orang lain,” ucap Michael Bland, Kepala Obama High School.

Saya berharap gerakan bervegetaris pada tanggal 11 Januari bisa berkembang menjadi setiap orang bervegetaris setiap hari setiap kali makan. Ini juga “gerakan 111”. Saya berharap setiap orang bisa melakukannya. Di dunia ini, kebajikan yang sesungguhnya bisa dilakukan di mana saja tanpa membeda-bedakan tempat. Kebajikan harus dilakukan di mana-mana. Setiap orang adalah manifestasi Buddha.

Meski Buddha Sakyamuni telah meninggalkan kita lebih dari 2.000 tahun, tetapi ajaran-Nya terus bertahan hingga kini. Dengan menerapkan semangat yang sama seperti Buddha, kita bisa menjadi Buddha zaman sekarang. Meski tidak menyombongkan diri sebagai Buddha, kita juga bisa disebut Bodhisatwa. Contohnya Bodhisatwa Manjusri. Beliau membina kebijaksanaan seluas samudra untuk membimbing semua makhluk. Dengan membina kebijaksanaan seluas samudra, kita bisa membimbing semua makhluk di mana pun. Karena itu, kita harus menggenggam waktu untuk mempraktikkan Dharma dalam keseharian. Jadi, kita harus lebih bersungguh hati.

Menghormati kehidupan serta menjaga kesehatan fisik dan batin

Menerapkan pola makan vegetaris untuk hidup berdampingan dengan semua makhluk

Menerapkan konsep daur ulang dan membabarkan ajaran benar

Mengajak orang-orang bervegetaris untuk menciptakan keharmonisan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Januari 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 21 Januari 2017

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -