Ceramah Master Cheng Yen: Menghormati Langit, Mencintai Bumi, dan Mempraktikkan Kebajikan
“Dalam konferensi internasional ini, semua orang membahas tentang perubahan iklim, tetapi mereka masih mengonsumsi produk hewani. Kita mengatakan bahwa kita ingin menyelamatkan Bumi, tetapi kita masih dikelilingi oleh banyak makanan dari daging hewan. Pada tahun 2020, Tzu Chi dan sekelompok anak muda mempromosikan suatu tujuan, yaitu mengubah makanan yang disajikan di COP,” kata Qiu Yao-yang relawan Tzu Chi AS.
“Konferensi tahun ini telah memecahkan rekor. Saya ingin membagikan kepada semuanya bahwa selama 1 tahun ini, kami sangat berusaha untuk berinteraksi dengan delegasi di Dubai dan menyerukan kepada semua orang untuk bervegetaris. Kami memiliki metode untuk mengubah sajian makan dalam konferensi ini dari yang biasanya sebagian besar produk hewani, saat ini berubah menjadi produk nabati dua pertiganya,” pungkas Qiu Yao-yang.
Di dunia, kita harus memiliki pemikiran ini bahwa bahkan seekor semut kecil pun tetap tekun dan berusaha mewujudkan ikrarnya untuk mendaki Gunung Sumeru. Beberapa waktu ini, setiap hari saya selalu berkata bahwa berbagai hal di dunia bukan dilakukan oleh orang yang memiliki kekuatan, melainkan orang yang tadinya tidak memiliki kekuatan, tetapi bersedia melakukannya.
Saya juga sering mengatakan kepada semuanya bahwa kita harus memiliki keyakinan pada kekuatan ikrar semua orang. Kita juga harus yakin pada kekuatan bersama. Hal yang lebih penting ialah kekuatan ketulusan dari semua agama. Inilah tiga kekuatan yang penting. Aspek waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia harus terpenuhi.
“Di COP28, saya memberikan contoh dengan menceritakan apa yang kami lakukan di RS Tzu Chi. Ketika ada staf baru yang masuk, kami akan mengajarinya untuk memilah sampah. Saat melakukan daur ulang, kami membaginya dalam 9 kategori. Setiap hari, kami akan menghitung berapa banyak sampah medis yang dihasilkan oleh setiap bangsal perawatan. Sesungguhnya, membuat semua orang mengerti adalah hal yang sangat penting. Dengan demikian, kita dapatt mengurangi jejak karbon hari demi hari. Hal yang sangat penting lainnya ialah menerapkan vegetarisme,” kata Lin Ming-nan Wakil kepala RS Tzu Chi Dalin.
“Makanan adalah hal yang dapat kita bahas setiap hari dan dari pilihan makanan yang kita konsumsi, kita dapat mengurangi emisi karbon. Dengan mempraktikkannya sendiri, barulah kita dapat menginspirasi orang lain dan mereka menjadi tahu bahwa kita dapat melakukan banyak hal,” pungkas Lin Ming-nan.
Saat ini, bencana sedang terjadi di depan kita. Kita harus memperhatikan dan sadar akan hal ini. Inilah waktunya untuk kita membangkitkan kesadaran. Lebih dari 30 tahun yang lalu, saat bepergian dari Hualien ke Taichung, saya memiliki satu kebiasaan. Saat guru saya berada di Taichung dan saya telah sampai di sana, saya akan memberi hormat padanya pada keesokan harinya.
Pada hari itu, saya keluar pagi-pagi sekali. Relawan Li dari Taipei mengemudi untuk mengantar saya. Jadi, saat berada di Taichung, dia selalu keluar di pagi hari untuk menjemput saya dan saya duduk kursi penumpang bagian depan. Saat melewati sebuah pasar malam, embusan angin membawa sebuah gumpalan kertas dan menutupi kaca depan kami. Kertas itu mengenai kaca depan kendaraan kami dengan suara yang mengejutkan. Itu adalah karton dari kotak kertas. Saya sungguh terkejut dengan suara itu.
Saat itu, saya telah berpikir bahwa kecelakaan bisa saja terjadi dalam sekejap akibat kertas yang tertiup angin tersebut. Kejadian itu membekas dalam pikiran saya. Selama puluhan tahun terakhir, baik masalah besar maupun kecil, saya menganggap semuanya sebagai hal yang besar. Hal kecil pun saya anggap sebagai hal besar yang penting. Ini adalah peringatan diri. Ketika bencana akan terjadi di dunia ini, kita sebagai manusia perlu menyadarinya terlebih dahulu.
Saat kejadian itu, tidak ada angin atau apa pun dan tiba-tiba saja embusan angin muncul. Mobil kami tidak bergoyang dan kami tidak melihat benda-benda beterbangan. Namun, tiba-tiba angin bertiup cukup kencang sehingga mengangkat karton dari tanah dan membawanya ke arah mobil kami. Meski kejadian ini bukan masalah besar, tetapi saya selalu mengingatnya. Saat ini, yang harus kita takutkan ialah kejadian seperti angin yang berembus tiba-tiba itu. Saat ini, kita semua harus meningkatkan kewaspadaan.
Dibutuhkan manusia untuk menjalankan hal-hal di dunia di arah kebajikan. Hal yang sangat kita perlukan saat ini ialah arah menuju kebajikan. Hendaknya kita dapat membimbing semua orang. Lihatlah insan Tzu Chi di konferensi itu. Saat mereka muncul, sebelum berbicara, mereka berpakaian rapi dan berperilaku baik. Ini menunjukkan keseriusan mereka. Tidak penting bagaimana orang melihat kita, hendaknya kita memahami cara mencintai diri sendiri.
Saat berada di atas panggung, baik duduk, berdiri, maupun bergerak, semuanya sangat rapi. Saya sangat memperhatikan perilaku dan tutur kata. Saya berharap semua orang dapat bersatu hati, tulus, dan memiliki keyakinan. Keyakinan ini bukan semata-mata tentang agama, melainkan yakin akan suatu tujuan hidup. Hendaknya kita memiliki tujuan yang sama tanpa membeda-bedakan agama. Hendaknya kita dengan tulus hati menghormati langit dan mencintai bumi. Hendaknya semua orang mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan.
Pengetahuan ialah tentang mengetahui hidangan mana yang enak dan mengetahui restoran mana yang memasak daging dengan lebih baik. Sebagian orang masih sering memilih-milih makanan. Mereka masih ingin melihat hewan yang akan mereka makan disembelih hidup-hidup. Betapa kejamnya ini. Dengan adanya orang-orang yang mengonsumsi daging, dunia kita akan makin kejam. Apa konsekuensi dari melakukan tindakan kejam ini? Hukum karma.
Ajaran Buddha senantiasa mengatakan tentang kegelapan batin dan karma kolektif semua makhluk. Di dunia yang luas ini, lihatlah, semua telah tercemar. Hendaknya kita mencintai Bumi ini. Berhubung manusia tengah merusak Bumi, kita harus menginspirasi mereka untuk menghormati langit dan mencintai bumi.
Menghimpun semangat untuk membangun ikrar
Bersatu hati melenyapkan bencana dan mempraktikkan kebajikan
Mawas diri dan tulus bervegetaris
Menghormati langit, mencintai bumi, dan menghimpun berkah
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 23 Desember 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 25 Desember 2023