Ceramah Master Cheng Yen: Menghormati Langit, Mengasihi Bumi, dan Menghimpun Berkah
Dalam hidup manusia, ketidak kekalan bisa datang kapan
saja.
Pada pukul 09.19 malam tadi, Jiuz haigou,
Sichuan diguncang gempa bumi berkekuatan 7,0 SR.Setelah itu, gempa susulan masih
terus terjadi.Para geolog menyatakan bahwa dalam beberapa hari mendatang, gempa
susulan berkekuatan tinggiakan sering terjadi. Karena itu, warga harus sangat
waspada.Sungguh, setiap orang hendaknya bermawas diri, berhati tulus,dan
meningkatkan kewaspadaan terhadap ketidakselarasan unsur tanah.Sangat penting
untuk bermawas diri, berhati tulus, dan
meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, di Liangshan, Sichuan juga terjadi tanah
longsor yang menimbulkan kerusakan besar.Kini, perubahan iklim menjadi sangat
ekstrem karena terkurasnya sumber daya alam, pencemaran,
dan lain-lain.Karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, setiap
orang hendaknya bermawas diri, berhati
tulus, meningkatkan kewaspadaan, dan
melindungi bumi.
Relawan Li dan istrinya adalah relawan Tzu Chi yang sangat
senior. Mereka sangat berdedikasidan terus mempertahankan semangat untuk
melindungi bumi.Inilah arah tujuan dan prinsip mereka.Terlebih, kini angka
konsumsi manusia telah melampaui SDA yang dihasilkan oleh Bumi.Karena itu, semua
orang harus berhemat dan bersungguh hati. Semua orang harus tahu untukmenghormati
langit dan mengasihi bumi. Menghargai berkah dan menciptakan berkah, ini sangatlah penting. Ini merupakan tanggung jawab semua
orang di seluruh dunia, bukan
hanya negara-negara tertentu.Dimanapun berada, insan Tzu Chi selalu berusaha
untukmengimbau orang-orang melakukan daur ulang. Sungguh,
ini merupakan tanggung jawab setiap orang.Kita semua hidupdi kolong langit dan
di atas bumi yang sama. Jadi, Bumi adalah tempat tinggal kita. Bumi yang luas
bisa dijadikan perlindungandan sumber daya alam bisa menopang kehidupan kita.
Bisakah kita tidak memedulikan dan tidak menghargai Bumi?
Saya terus berkata bahwa, “kita
harus menghormati langit, mengasihi bumi, dan
menghimpun berkah.Antar sesama manusia harus saling menyemangati untuk
menciptakan dan menghimpun berkah. Kita harus menghimpunjalinan jodoh baik
dengan orang lain”.
Kita juga melihat di Mongolia Dalam,insan Tzu Chi mengadakan
acara ramah tamah agar orang-orang dapat berkumpul bersama dan berbagi kebahagiaan
dari menolong sesama. Bukan
hanya orang beradayang bisa menolong sesama. Himpunan sedikit demi
sedikit kekuatan cinta kasih juga bisa membawa manfaat bagi orang banyak. Kita
juga bisa melihat penyebaran penyakit yang sangat serius di Myanmar belakangan
ini.Beberapa hari mendatang, dokter kita mungkin akan pergi ke sana untuk
berbagi dengan tenaga medis setempat bagaimana cara menjalankan proses karantina
dengan ketat dan mencegah penyebaran penyakit.Mereka membutuhkan bimbingan
dokter kita. Mereka sangat kekurangan obat-obatan dan masker. Karena
itu, insan Tzu Chi Malaysia segera menyiapkan dan mengirimkannya ke sana.Inilah
kondisi di Myanmar sekarang. Setelah Myanmar diterjang Badai Nargis pada tahun
2008,kita terus memberikan bantuan di Myanmar hingga sekarang. Kini kita bisa
melihat warga setempat menerapkan semangat Tzu Chi dalam kehidupan sehari-hari dan
terinspirasi untuk saling menolong. Kini, penyaluran bantuan bencana di Myanmar dilakukan
oleh relawan setempat secara mandiri. Insan Tzu Chi setempat menghimpun kekuatan
bersama untuk bersumbangsih bagi yang membutuhkan.
“Kami mengemban misi Tzu Chi dengan gembira.Karena itu, kami sangat kompak.Karena jarak tempat tinggal kami cukup jauh,kami harus saling menghubungi untuk mengikuti kegiatan bersama. Kami masih belajar dari relawan di Yangon.
Kami berterima kasih atas dukungan mereka dalam setiap kegiatan”.
“Kami sangat ingin menguasai bahasa
Mandarinkarena hanya dengan begitu, kami baru bisa memahami ceramah Master secara langsung. Dengan
belajar bahasa Mandarin bersama, hubungan antarsaudara se-Dharma semakin
dekat.Kami juga menjadi lebih pengertian dan lapang hati”.
Karena mereka ingin mempelajari bahasa Mandarin, maka relawan
kita dengan tekun mengajari mereka bahasa Mandarin. Di
antara mereka, juga ada seorang guru yang turut
belajar, “Saya sangat menyukai
Kata Renungan Jing Si Master Cheng Yen. Setiap kalimat sangat bermakna.Jadi, saya
tidak pernah absen.Saya ingin berbagi dengan murid-murid saya tentang apa yang
saya pelajari di sini dan menyebarkan semangat dan filosofi Tzu Chi”.
Guru ini mendirikan sebuah sekolahdi wilayah terpencil. Karena
di wilayah itu tidak ada sekolah, beliau pun mendirikan sekolah di sana.Beliau
memiliki banyak murid, tetapi ruang kelasnya sedikit. Karena itu, insan Tzu
Chipergi ke sana untuk mencurahkan perhatian. “Di Malaysia tidak ada kondisi seperti ini.Sungguh, kondisi
mereka sangat sulit”.
“Saya sangat berterima kasih kalian
bersedia datang untuk mendirikan ruang kelas. Perbedaan terbesar antara Tzu
Chidan organisasi lain adalah relawan Tzu Chi menjangkau lokasi yang
membutuhkan untuk memberikan bantuan secara langsung”.
Saat mengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun, beliau mendengar kisah celengan beras dan merasa sangat
tergugah.Setelah pulang, beliau
juga menggalakkan semangat celengan beras.Jadi, kisah celengan beras telah
tersebar di wilayah terpencil itu.
“Saya membawa celengan beras pulang ke rumah dan
berkata kepada ibu saya bahwa,dengan menyisihkan segenggam beras setiap kali akan memasak ke
dalam celengan ini, kami juga bisa berbuat baik.Ibu saya setuju, maka kami pun
melakukannya”.
“Saat kami mengalami kesulitan, relawan Tzu Chi
datang membantu kami. Kini warga di wilayah lain mengalami kesulitan.Meski tidak
bisa menjangkau mereka, tetapi kami berharap beras yang kami sumbangkan bisa
digunakan oleh relawan Tzu Chi untuk menolong lebih banyak orang”.
Ini sungguh sangat menyentuh. Seperti inilah kekuatan cinta kasih. Bukan hanya orang berada yang bisa beramal. Sesungguhnya, orang kurang mampu juga bisa membangkitkan cinta kasih. Dengan menyisihkan sebuah koin atau segenggam beras saja, kita sudah bisa melakukan amal besar.
“Awalnya, saya tidak berani menggalakkan semangat celengan beras, juga tidak tahu bagaimana menjelaskannya.Jadi, saya memulainya dari tetangga saya.Tidak disangka, mereka sangat tertarikdan bersedia menyambut semangat celengan beras”.
“Saya merasa bahwa menyisihkan beras sangat baik.Ini adalah perbuatan baik,
saya akan terus melakukannya. Saya akan memenuhi celengan beras saya setiap bulan”.
Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Setiap orang mencurahkan sedikit cinta kasih bisa mendatangkan manfaat besar. Ini sungguh luar biasa.Jadi, janganlah kita meremehkan kekuatan kecil.Dalam kehidupan sehari-hari, kita jangan beranggapan bahwa pola hidup diri sendiri yang boros tidak akan berdampak bagi Bumi. Untuk memperbaiki kondisi iklim dan menciptakan ketenteraman bagi Bumi, tindakan setiap orang sangat bermakna. Jika setiap orang meremehkan dampak dari tindakan diri sendiri, maka Bumi akan semakin tidak tenteram.
Jadi, saya berharap setiap orang dapat membangkitkan cinta kasih. Kita harus menghormati langit, mengasihi bumi,dan menghimpun berkah.Gempa bumi kerap terjadidan menimbulkan kerusakan. Bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan. Mencegah penyebaran penyakit di Myanmar. Menghimpun berkahdengan sedikit demi sedikit cinta kasih.
Gempa
bumi kerap terjadi dan menimbulkan kerusakan
Bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan
Mencegah penyebaran penyakit di Myanmar
Menghimpun berkah dengan sedikit
demi sedikit cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 9 Agustus 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 11 Agustus 2017