Ceramah Master Cheng Yen: Mengingat Sejarah dan Waspada terhadap Bencana


Kehidupan ini tidak kekal dan bumi bersifat rentan. Alam memiliki kekuatan yang besar. Saat unsur alam selaras, orang-orang akan selamat. Ketika ketidakselarasan terjadi, ada suatu energi yang dihasilkan. Ketika energi di bumi ini terakumulasi hingga titik tertentu, lapisan kulit bumi akan mengalami pergeseran. Bencana kali ini termasuk berbahaya. Namun, saya sangat bersyukur.

Kali ini, RS Tzu Chi Yuli mengerahkan banyak tenaga untuk melakukan penyelamatan. Saya sangat bersyukur karena meski hari itu adalah hari Minggu dan para tenaga medis berada di rumah, tetapi begitu mendengar berita tersebut, semuanya segera berinisiatif untuk kembali ke rumah sakit. Setelah ada tenaga kerja, upaya penyelamatan berjalan dengan cepat. Saya sangat bersyukur atas upaya untuk meminimalkan dampak bencana. Setelah bencana berlalu, kita baru menyadari bahwa kita masih cukup beruntung.

Dahulu, saya terus berkata bahwa harus mawas diri dan bervegetaris dengan tulus. Selama beberapa waktu, saya terus berkata seperti itu untuk mengimbau orang-orang berdoa demi keselamatan umat manusia. Gempa kali ini membuat saya teringat pada gempa bumi 21 September 1999 yang sudah berlalu 23 tahun. Sekitar pukul 1 pagi tanggal 21 September 1999, gempa bumi yang berkekuatan besar terjadi. Saya juga pergi ke luar karena gempanya berlangsung lama. Setelah itu, saya menyaksikan siaran berita tentang kondisi bencana yang parah dan mulai ada korban jiwa dan luka-luka.


Saat itu, saya menerima panggilan yang menyampaikan bahwa kondisi bencana di Taichung sangat parah, banyak gedung yang runtuh, korban jiwa dan luka-luka berjatuhan. Orang di telepon itu bertanya apakah saya bisa menyediakan kantong jenazah. Awalnya, saya masih tidak paham apa itu kantong jenazah. Dia menjelaskan bahwa itu adalah kantong untuk membungkus jenazah. "Separah itukah? Berapa yang dibutuhkan?" Dia menjawab, "Lima ratus kantong.” “Sebanyak itu?" Setelah menutup telepon, dia menelepon lagi. "Master, sepertinya 500 kantong tidak cukup, kami butuh 1.000 kantong.” “Benarkah?” “Ya, Master, sejumlah itu yang dibutuhkan." Saat saya baru mulai berdiskusi dengan yang lainnya untuk membeli kantong jenazah, dia kembali menelepon, "Master, apakah boleh menyiapkan 2.000 kantong?"

Bencananya begitu parah. Jika diingat kembali, situasi saat itu sungguh menyedihkan. Selama itu, saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi. Para relawan segera bergerak saat langit baru terang. Insan Tzu Chi mengatasi kendala transportasi di Taichung dan Changhua untuk berkumpul di Puli dan Nantou. Mereka mulai membagikan sarapan dan mendirikan pusat penanggulangan bencana. Di sana, mereka menerima kasus, menyurvei lokasi bencana, memberikan penghiburan, serta menyediakan barang kebutuhan. Peristiwa ini sungguh menyedihkan untuk dikenang. Saat mengingatnya kembali sekarang, saya juga tidak tahu bagaimana mengatakannya. Namun, kali ini saya merasa bersyukur.


Kemarin, tempat penampungan darurat sudah disiapkan. Dibutuhkan ruang, waktu, dan barang bantuan untuk membantu para korban bencana. Barang bantuan sudah disediakan dalam waktu singkat. Bisa dilihat bahwa insan Tzu Chi memiliki tekad yang sama dan bergerak cepat untuk memberikan penghiburan. Semua ini berkat kerja sama antarmanusia. Mereka membangun tekad dan bekerja sama dengan kesatuan hati. Jadi, saya sangat terharu dan bersyukur. Saya berharap bencana kali ini cepat berlalu.

Dalam satu atau dua tahun terakhir, saya terus mengulas tentang pelajaran besar. Di saat seperti ini, bencana terjadi akibat ketidakselarasan empat unsur alam. Pertama-tama, kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Kewaspadaan itu sangat diperlukan. Kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Kejadian kemarin menjadi sebuah pelajaran bagi kita.


Mengenai ketahanan bangunan terhadap gempa, kini kontraktor harus lebih berhati-hati untuk membangun struktur bangunan yang tahan gempa. Selain itu, perabot rumah harus ditata dengan baik. Antisipasi juga harus dilakukan pada rak barang di toko untuk mengurangi kerugian yang mungkin terjadi.

Kita juga harus berusaha untuk mengurangi perusakan daerah pegunungan. Sekarang, banyak yang mengeksploitasi pegunungan. Orang yang mengejar peluang bisnis terus menjalankan bisnis untuk mencari keuntungan. Pada akhirnya, bisnis yang dijalankan juga dapat membawa kerusakan. Orang berbisnis untuk mencari keuntungan. Namun, beberapa bisnis bisa membawa kerusakan, seperti kerusakan gunung dan alam. Contohnya ialah industri pariwisata. Semua ini saling berkaitan. 

Ketidakselarasan unsur tanah mengakibatkan gempa bumi 
Mengingat sejarah dan giat mengantisipasi bencana 
Melindungi tanah dan air dengan mengurangi nafsu keinginan pribadi
Mawas diri dan tulus berdoa bagi keselamatan umat manusia    

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 September 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 21 September 2022
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -