Ceramah Master Cheng Yen: Menginspirasi dan Membimbing Masyarakat


Sebentar lagi tahun ini akan berakhir. Mari kita menggunakan hati yang penuh syukur untuk mengantar tahun ini dan menyambut tahun baru. Kita hendaknya bersyukur atas apa yang telah kita lakukan selama setahun ini. Seluruh insan Tzu Chi memandang ke seluruh dunia dan mencurahkan perhatian bagi dunia. Kalian sering mendengar saya berceramah. Ada banyak bencana yang terjadi di dunia.

Dunia ini penuh dengan lima kekeruhan, juga merupakan tempat berkumpulnya lima alam. Tempat berkumpulnya lima alam ini merupakan dunia yang penuh dengan lima kekeruhan. Lima kekeruhan ini menunjukkan bahwa di dunia ini, orang-orang masih diliputi noda dan kegelapan batin. Noda dan kegelapan batin yang timbul antarmanusia membuat kita tidak bisa melepas atau merelakan orang yang dikasihi dan merasa tidak senang saat bertemu orang yang dibenci. Ada pula orang yang malah harus sering berinteraksi dengan orang yang dibenci. Inilah yang membuat hidup kita menderita.

Dalam hubungan antarmanusia, banyak hal yang tidak berjalan sesuai keinginan kita. Karena itu, timbullah noda batin. Saat noda batin timbul, fisik kita akan tergerak. Fisik dan batin tidak bisa dipisahkan. Begitu noda batin timbul, fisik kita akan merespons dengan banyak tindakan yang melukai satu sama lain. Ini adalah alam manusia. Sebenarnya, terlahir di alam surga atau neraka, itu bergantung pada perbuatan kita. Kita hendak terlahir di surga atau neraka? Ini bergantung pada diri kita. Kita hendaknya senantiasa berlapang hati dan menenangkan diri.


Saat menyaksikan penderitaan di dunia, kita hendaknya bersumbangsih dengan sukacita. Setelah bersumbangsih, kita akan makin bersukacita sehingga memperoleh sukacita dalam Dharma. Sering-seringlah berbuat kebaikan. Bisa berkesempatan untuk bersumbangsih adalah berkah. Dengan menciptakan berkah bagi dunia, kita akan memperoleh sukacita Dharma dan senantiasa bahagia. Ini karena sukacita Dharma membuat hati kita sangat lapang sehingga tidak ada hal yang bisa merisaukan kita. Kita selalu dapat menghadapi dunia dengan kekuatan cinta kasih.

“Master, saya sangat senang.  Saya sangat mengasihi Master. Tenang saja, Master. Sampai sekarang saya masih melakukan kunjungan kasih, survei kasus, dan daur ulang. Saya masih melakukannya. Saya hanya melakukan hal-hal kecil. Saya keluar agar orang lain bisa melihat saya. Itu saja. Berkat doa dari Master, saya masih sehat bugar. Terima kasih. Master, saya masih mengumpulkan donasi dengan mengendarai sepeda listrik yang beroda empat,” kata Cai Kuan relawan Tzu Chi (104 tahun).

Anda mengendarainya sendiri?

“Saya biasanya mengumpulkan donasi di klinik kesehatan. Melihat saya datang ke sana, mantan rekan kerja saya sangat gembira dan terus-menerus menyumbangkan uang,” jawab Cai Kuan.


Tubuhmu sangat sehat dan Anda harus terus menjaganya. Hatimu sangat lapang seperti namamu. Semoga Anda sehat selalu dan panjang umur. Inilah doa saya untukmu.

Di Changhua, Kakak Cai Kuan sudah bersumbangsih lebih dari 30 tahun. Pada awalnya, Kakak Cai Kuan dan beberapa relawan lainnya sering kembali ke Hualien. Mereka bertekad untuk menebarkan benih Tzu Chi di Changhua. Ada banyak orang yang semula menjadi donatur, lalu menjadi komite Tzu Chi.

Insan Tzu Chi seperti Tzu Cheng dan komite yang kita lihat hari ini awalnya tidak mengenal Tzu Chi. Lalu, mereka mendengar tentang Tzu Chi, menjadi donatur Tzu Chi, bahkan bertekad mengenalkan Tzu Chi kepada orang lain serta membantu mengumpulkan donasi hingga sekarang. Kita memiliki komite yang senior dan Tzu Cheng yang juga sangat bersungguh hati.

Menjadi relawan berarti membangun tekad dan ikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa, menjaga tekad, dan menjalankan ajaran. Kita bertekad dan berikrar untuk bersumbangsih di tengah masyarakat. Dalam jangka panjang, kita bersumbangsih bagi komunitas, masyarakat, dan lain-lain. Di mana pun dibutuhkan, kita akan segera bergerak untuk membantu.

Bodhisatwa sekalian, kita jangan menyerah pada usia. Kita hendaknya tekun melatih diri dan senantiasa menyemangati diri sendiri untuk menggenggam waktu yang ada. Meski ada hal kecil dan besar yang menimpa, kita juga harus percaya pada diri sendiri. Kita sudah membangun ikrar agung untuk memiliki hati Bodhisatwa. Kita memiliki misi untuk terjun ke tengah masyarakat. Jadi, kita tetap harus mengambil langkah besar dengan kedua kaki kita.


Bodhisatwa sekalian, kita harus percaya asalkan memiliki tekad dan ikrar, maka kita pasti bisa memperoleh kekuatan. Kekuatan yang dikerahkan para Bodhisatwa ini bagaikan tetes demi tetes air yang dapat memenuhi guci serta membentuk sungai dan lautan. Karena itu, saya sering mengatakan bahwa ini dapat menciptakan pahala seluas lautan. Tetesan air dapat membentuk sungai untuk mengairi bumi secara luas. Jadi, akumulasi dari tetes demi tetes sumbangsih kita dapat membantu banyak orang.

Sumbangsih kita sungguh bernilai. Namun, kekuatan saya sendiri tidak cukup. Hanya ada kekuatan kalian juga tidak cukup. Kita harus merekrut relawan. Kalian harus tekun merekrut relawan. Jangan lupa bagaimana kalian dibimbing, membangun ikrar dan tekad, serta dilantik. Setelah dilantik, kalian harus sama seperti komite senior yang membimbing kalian dahulu, merekrut dan membimbing orang dengan antusias. Jadi, kalian hendaknya bertaut satu sama lain.

Silsilah Dharma dan mazhab Tzu Chi perlu diwariskan dari generasi ke generasi dengan bertaut satu sama lain. Di Dalin, saya mendengar bahwa ada keluarga insan Tzu Chi yang sudah memasuki generasi ke-4. Seluruh anggota keluarganya adalah insan Tzu Chi. Asalkan punya niat untuk bersumbangsih secara nyata, kita bisa menjadi teladan bagi keluarga dan komunitas kita. Jika bisa demikian, kita pasti bisa menolong orang-orang di seluruh dunia. 

Bertemu dengan orang yang dibenci di dunia yang penuh lima kekeruhan
Kerap berbuat kebaikan hingga mencapai Bodhi 
Menjaga tekad dan menjalankan ajaran dengan kekuatan ikrar
Menginspirasi dan membimbing masyarakat          
                                      
   
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 07 November 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 09 November 2022
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -