Ceramah Master Cheng Yen: Menginspirasi Sesama untuk Membuka Jalan dan Membimbing Semua Makhluk
“Mendengar relawan dari
berbagai wilayah berbagi pengalaman, saya sangat terharu.Perasaan ini seperti sumur-sumur
batin kita telah digali. Karena itu, setelah pulang, kami harus tekun mendalami
Dharma. Itu harus segera dilakukan. Seperti yang Master Cheng Yen katakan, asalkan
sesuatu itu benar maka lakukan saja,” kata Du Boyang, relawan Tzu Chi dari Changchun.
“Kisah yang dibagikan
relawan lain membuat jalan pikiran saya semakin jernih dan menyeluruh, dari
sisi hukum, struktur organisasi, hingga kesepahaman dan kesepakatan tim. Ini
membuat jalan pikiran saya lebih jernih. Yang terpenting, saya kembali untuk
mempelajari cara kerja sama tim, lalu menjalankan misi amal dan pelestarian
lingkungan lalu menjalankan misi amal dan pelestarian lingkungan di komunitas,”
kata Wang Ju,
relawan Tzu Chi asal Hainan.
Tahun ini saya sudah
berusia 80 tahun. Namun, berhubung telah memilih jalan ini maka saya harus
mempraktikkan ajaran Master Cheng Yen dan terjun ke tengah masyarakat. Saya
harus bersungguh-sungguh menjalankan misi Tzu Chi,“ kata Zhu Yanqiu, relawan Tzu
Chi Guangzhou bertekad.
Sungguh, Dharma
dibutuhkan di dunia ini. Dibutuhkan orang yang bertekad untuk mendengar Dharma agar
bisa memperoleh pemahaman dan mempraktikkannya secara nyata. Setelah mempraktikkannya,
mereka juga bisa berbagi pengalaman dengan orang-orang. Kita berharap bisa
menyebarkan ajaran Jing Si ke seluruh dunia. Saya berharap orang-orang dapat
menyelami Dharma, mendapatkan intisari Dharma, dan mempraktikkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Ajaran Jing Si adalah giat
mempraktikkan jalan kebenaran. Setelah mendengar kalimat ini, apakah kalian
sungguh memahaminya? Sudahkah kalian memahami jalan kebenaran? Sudahkah kalian
membangun tekad agung? Sudahkah kalian menyelami Sutra untuk memahami kebenaran
di dalamnya dan mengembangkan kebijaksanaan hingga seluas lautan? Sudahkah
kalian melakukannya?
Sudahkah kalian membangun tekad dan ikrar agung untuk menyebarkan Dharma di tengah masyarakat dan membimbing orang-orang menapaki Jalan Bodhisatwa? Dalam membimbing orang-orang, kita menggunakan cinta kasih, bukan kekuasaan. Kita harus menggunakan kelembutan. Meski kita membangun tekad dan ikrar agung
serta bersedia
bersumbangsih, tetapi tanpa kehangatan cinta kasih dan tutur kata yang lembut, prinsip
kebenaran apa pun tidak bisa menginspirasi orang lain. Jadi, untuk membimbing
orang-orang, kita harus menyentuh hati mereka. Jika perbuatan kita benar maka
orang lain akan terinspirasi untuk bekerja sama dan berbagi tugas dengan kita. Dengan
demikian, selangkah demi selangkah, mereka
akan semakin dekat dengan kita dan bersedia turut mengemban tanggung jawab. Inilah
yang harus kita lakukan.
Jalan Bodhisatwa ini
sangat panjang. Karena itu, kita harus membentangkan setiap inci jalan dengan
cinta kasih. Berpegang pada ajaran Jing Si berarti giat mempraktikkan jalan
kebenaran. Kita harus berikrar membimbing semua makhluk tanpa membeda-bedakan
di mana mereka berada ataupun kaya dan miskin. Kita harus membimbing semua
makhluk. Jika memiliki jalinan jodoh, kita harus membimbing mereka. Ikrar agung
kita adalah membimbing semua makhluk dengan menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia.
Dengan ajaran dalam Sutra, kita membentangkan jalan di dunia. Kita harus
membentangkan setiap inci jalan dengan cinta kasih hingga ke setiap penjuru
dunia, komunitas, dan keluarga. Kita membentangkan jalan cinta kasih ke setiap
komunitas. Bukan hanya membentangkan jalan, kita juga harus menapakinya dengan
mantap hingga menyentuh hati orang-orang. Dengan demikian, orang-orang akan
terinspirasi untuk menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia. Lalu, mereka bisa
membimbing lebih banyak orang menapaki jalan ini. Inilah yang harus kita
lakukan sebagai Bodhisatwa dunia.
Ajaran Jing Si dimulai
dari generasi kita. Selama saya masih hidup maka murid-murid saya adalah
generasi pertama. Kita adalah orang yang membuka dan membentangkan jalan. Kita
menggunakan cinta kasih untuk membuka dan membentangkan jalan agar generasi
penerus kita bisa menapaki jalan ini dengan mantap untuk selamanya. Kita harus
terjun ke tengah masyarakat untuk memahami kebenaran yang terkandung dalam
hal-hal yang sangat kecil serta sumber dari noda dan kegelapan batin. Saat
orang-orang diselimuti oleh noda dan kegelapan batin, dengan berdiri di sisi
mereka untuk mendengarkan, mengamati, dan menganalisis kondisi mereka, kita
akan menyadari bagaimana interaksi antarmanusia menimbulkan noda batin dan
penderitaan yang sulit dilenyapkan. Pandangan
pengamat lebih objektif. Setelah mendengar Dharma, kita bisa mempraktikkannya untuk
melenyapkan noda batin orang-orang. Kita bisa menjelaskan masalah mereka dan
menasihati mereka. Setelah mereka menerima nasihat kita dengan pikiran terbuka,
kita pun tahu bahwa Dharma yang kita bagikan telah mendatangkan manfaat.
Dengan mempraktikkan
Dharma di dunia, kita bisa mengembangkan kebijaksanaan dan potensi kebajikan
kita. Kita terbebas dari noda batin karena telah menyerap Dharma ke dalam hati.
Setelah terjun ke tengah masyarakat, kita baru menyadari bahwa “kita juga
pernah memiliki noda batin yang sama sebelumnya”. Lewat orang lain, kini kita
bisa melihat sumber noda batin. Apakah kalian paham?” (Paham)
Setelah melihat sumber
noda batin, kita harus memutuskannya. Inilah yang disebut memutus noda batin dan
melenyapkan kegelapan batin. Inilah cara menapaki Jalan Bodhisatwa. Kita harus
terjun ke tengah masyarakat. Tidak ada jalan lain. Jadi, Jalan Bodhisatwa Tzu
Chi mementingkan praktik nyata. Kita menapaki dan membentangkan jalan sendiri. Setelah
memahami kebenaran, kita membentangkan jalan sendiri. Inilah ajaran Jing Si dan
mazhab Tzu Chi. Kini kita harus membangun tekad dan ikrar untuk meratakan jalan
ini. Ini membutuhkan tekad dan ikrar agung. Meski harus sangat bekerja keras, tetapi
seperti yang diulas dalam bab Praktik Damai dan Sukacita, kita harus
bersiteguh. Kita harus menjaga perbuatan, ucapan, dan pikiran serta membangun
ikrar agung. Dengan demikian, kita baru bisa sepaham, sepakat, dan bertindak
bersama dalam satu Jalan Bodhi yang lapang. Untuk membimbing dan membuka jalan,
dibutuhkan ikrar agung. Untuk membimbing dan membuka jalan, dibutuhkan ikrar
agung. Kita harus berfokus pada perbuatan, ucapan, dan pikiran kita di jalan
ini. Kita semua adalah rekan seperjalanan di Jalan Bodhisatwa. Karena itu, kita
harus bekerja sama dengan harmonis agar kekuatan kita bisa meningkat. Dengan
kesatuan hati semua orang, barulah jalan ini bisa terbentang dengan baik dan
kita bisa membimbing lebih banyak orang. Saat hati manusia tersucikan, barulah
Lima Kekeruhan di dunia ini bisa dilenyapkan.
Mempelajari, mempraktikkan, dan mewariskan ajaran
Jing Si
Berikrar menyebarkan mazhab Tzu Chi dan membentangkan
jalan kebenaran
Menginspirasi orang-orang untuk membimbing makhluk
yang tak terhingga
Saling mendukung di
Jalan Bodhisatwa
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 Oktober 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina