Ceramah Master Cheng Yen: Menginventarisasi Kehidupan dan Mencatat Sejarah Tzu Chi
Bodhisatwa sekalian, pada setiap momen, setiap orang memiliki pikiran dan perasaan masing-masing. Seiring berjalannya waktu, sulit untuk menyatukan pikiran semua orang di dunia yang tak terhitung jumlahnya.
Saya sering berbicara tentang kesatuan hati agar manusia dapat bekerja sama dalam keharmonisan. Jika kita tidak memiliki kesatuan hati, sulit bagi kita untuk merasakan hubungan antara momen saat ini, kemarin, bahkan sejarah-sejarah Tzu Chi yang telah ada dengan diri sendiri.
Namun, semua orang tahu kalimat ini, "Tekad yang luas dan luhur." Apakah baris selanjutnya?
"Teguh tak tergoyahkan dalam masa tak terhingga." Dapatkah kita merasakan ini? Jika tekad ini sulit untuk kita pahami saat ini, bagaimana bisa bertahan sampai masa yang tak terhingga? Ini tidak mudah. Namun, saya bersyukur atas waktu yang telah berlalu, orang-orang yang saya temui, dan segala hal yang terjadi.
Saya berterima kasih kepada Jing Yuan dan timnya yang telah menceritakan sejarah Tzu Chi. Kisah yang diceritakan sungguh sederhana karena waktu tidak memungkinkan mereka untuk menceritakan semuanya. Namun, saya berharap insan Tzu Chi dapat melihat kembali sejarah Tzu Chi. Sejarah bertujuan untuk dirasakan oleh semua orang. Jadi, saya benar-benar bersungguh hati dan mengerahkan segala upaya bagi misi budaya humanis Tzu Chi.
Misi budaya humanis kita bertujuan untuk melihat kembali sejarah Tzu Chi dan mendokumentasikannya kembali. Di mana kita mendapatkan catatan sejarah kita? Ini benar-benar membutuhkan dua divisi kita, yakni Sejarah dan Penyuntingan. Semuanya harus mengerahkan usaha untuk itu. Tentu saja, saya berharap bahwa insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat menyaksikan program "Sejarah Hari Ini" Da Ai TV.
Semua orang dapat memilih untuk melihat apa yang terjadi pada tanggal tertentu. Oleh karena itu, jangan lupakan tahun-tahun itu dan orang-orang yang ada saat itu. Inilah perjalanan kita. Perjalanan kita tidak hanya di tahun dan hari itu saja. Sungguh, hendaknya kita semua sepenuh hati untuk menginventarisasi sejarah dan kehidupan kita.
“Pada tahun 1998, Master merasa prihatin terhadap warga Gansu yang kekurangan air. Di bawah pimpinan Bapak Wang Duan-zheng, insan Tzu Chi datang ke Dataran Tinggi Gansu yang gersang dan membangun penampungan air di sana. Ini tidak hanya memecahkan masalah warga setempat yang harus menghabiskan waktu untuk mencari dan mengambil air setiap hari, melainkan juga telah menghemat tenaga para warga sehingga mereka dapat bekerja dalam bidang pertanian untuk meningkatkan pendapatan keluarga,” kata salah seorang relawan Tzu Chi Gansu.
“Relawan melakukan perjalanan pulang pergi antara Taiwan dan Tiongkok Daratan. Lama-kelamaan, iklim di sana makin hari makin kering. Meski ada penampungan air, tidak ada air yang dapat ditampung. Demi mengubah kondisi penduduk di sana, Master yang penuh welas asih memulai proyek untuk memindahkan desa mereka,” pungkasnya.
“Pada tahun 2008, relawan dari Taiwan datang kembali dan membawa kabar baik untuk membantu kami pindah ke desa yang memiliki aliran air dari Sungai Kuning. Sejak saat itu, saya, ayah, ibu, dan kakak perempuan saya tidak tidur di atas tempat tidur batu lagi. Kami memiliki kamar tidur masing-masing,” kata Zhou Zhengmei relawan Gansu.
“Sekolah, sarana kesehatan, dan transportasi, semuanya sungguh mudah dijangkau. Saat itu, saya merasa sangat gembira dan bertanya-tanya bagaimana hidup saya bisa begitu indah. Itu adalah waktu yang paling indah sepanjang hidup saya,” lanjut pungkas Zhou Zhengmei.
“Ayah saya sering berkata, ‘Kelak, ketika kamu dewasa, kamu harus membantu orang lain seperti insan Tzu Chi. Kita harus membalas budi mereka. Kita tidak boleh melupakan orang yang telah membantu kita,” pungkas Zhou Zhengmei.
Bertahun-tahun yang lalu, kita telah melihat insan Tzu Chi pergi ke dataran tinggi di Gansu dan membantu pembuatan penampungan air. Kondisi di sana sungguh kering dan kehidupan penduduk penuh kesulitan. Insan Tzu Chi mencurahkan perhatian dengan memindahkan desa mereka ke tempat yang lebih rendah dan menanam pohon di sana. Saat ini, semua pohon telah tumbuh. Sungguh luar biasa. Oleh karena itu, saya selalu berterima kasih kepada insan Tzu Chi.
Setiap orang memiliki hati yang penuh cinta kasih dan sumber jiwa kebijaksanaan. Hal yang perlu kita lakukan ialah memikirkan bagaimana cara menggali lebih dalam untuk mendapatkan air. Ketika telah mendapatkan sumber air, kita dapat menopang kehidupan manusia dan memelihara tanah. Ketika orang-orang bercocok tanam di tanah ini, mereka akan mendapatkan sumber daya makanan yang tak akan putus.
Sekarang, saat kita menceritakan peristiwa masa lalu ini, kisah Gansu telah berlalu lebih dari 20 tahun. Mari kita pikirkan, berapakah usia Tzu Chi saat itu? Insan Tzu Chi sungguh penuh keberanian dalam memikul tanggung jawab dan memikul bakul beras bagi dunia. Sungguh, hendaklah kita menginventarisasi nilai kehidupan. Tentu saja, semua ini adalah proses perjalanan insan Tzu Chi.
Hendaklah semua orang mengingat kembali dan menginventarisasi perjalanan hidup masing-masing. Nilai-nilai hidup Anda sama dengan saya. Saya menyerukan, relawan bergerak; saya memberi arahan, relawan yang berjalan. Sesungguhnya, saya hanya menyerukan, tetapi semua relawan melangkah dengan mantap. Oleh karena itu, saya setiap hari berkata bahwa hendaklah kedua kaki kita melangkah dengan mantap.
Ketika mengingat kembali yang telah dilalui, semuanya sungguh berharga. Meski sudah setiap hari mendengar dan melihat ulasan sejarah Tzu Chi, saya tetap merasa sejarah Tzu Chi sangat kaya. Saya sungguh berharap arsip sejarah kita dapat dikumpulkan dan tersimpan dengan baik.
Menginventarisasi kehidupan dan berpegang teguh pada tekad
Menelusuri sejarah Tzu Chi dari masa lalu hingga masa kini
Menopang kehidupan warga di dataran tinggi
Membangkitkan kebajikan dengan cinta kasih
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 08 Mei 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 10 Mei 2023