Ceramah Master Cheng Yen: Menginventarisasi Tahun yang Lama dan Membawa Harapan di Tahun yang Baru


Hari ini, Empat Misi Tzu Chi berkumpul bersama dalam suasana Tahun Baru Imlek. Saya berharap bahwa tahun yang baru ini akan dipenuhi dengan harapan. Hendaklah kita semua saling mendoakan dan bersyukur karena tahun lalu, kita telah bekerja sama dengan harmonis dalam menjalankan Empat Misi Tzu Chi, bersumbangsih bagi dunia, dan membawa manfaat bagi seluruh dunia.

Dalam menjalankan misi amal Tzu Chi, di mana pun bencana terjadi, kita akan segera membawa bantuan ke sana. Pada tanggal 18 September 2022, terjadi gempa bumi di Taitung dan Yuli. Ketika bencana terjadi, relawan Tzu Chi dari utara, tengah, dan selatan Taiwan bergerak cepat untuk menghubungi satu sama lain. Bahkan, relawan di Hualien juga segera datang.

Baik dari sisi tenaga maupun materi, mereka melakukan semua persiapan secara menyeluruh. Mereka juga membawa peralatan masing-masing. Di sana juga terdapat relawan konsumsi. Ketika satu tangan bergerak, seribu tangan akan turut bergerak. Tidak peduli dari mana mereka berasal, semuanya memiliki kesatuan hati dan pikiran untuk membawa bantuan.

Mereka telah memperbaiki 194 rumah dan membangun 7 rumah. Relawan kita tidak hanya membangun rumah, tetapi juga memperbaiki jalanan sekitar. Saya sungguh bersyukur. Sungguh banyak pekerjaan rekonstruksi yang telah dilakukan dalam waktu yang singkat. Dari sini bisa diketahui betapa banyaknya relawan yang digerakkan. Mereka berinisiatif untuk bersumbangsih.


Sesungguhnya, bencana sering terjadi di dunia ini. Saya sering mengatakan bahwa obat paling mujarab untuk mengatasi perubahan iklim saat ini ialah semua orang harus mengubah hati dan pikiran yang penuh ketamakan menjadi kebajikan untuk bersumbangsih.

Hendaklah kita melakukan yang terbaik dan mengembangkan ketulusan dengan bervegetaris. Bervegetaris menunjukkan cinta kasih agung tertulus kita dalam melindungi kehidupan.

“Kita harus bertutur kata baik, berbuat baik, dan bervegetaris. Janganlah kita menyakiti hewan,” kata Ye Yun-xian Siswi.

Para guru mengedukasi murid TK dengan sepenuh hati. Sesungguhnya, saya juga ingin dengan sepenuh hati menyampaikan kepada murid-murid saya bahwa semua makhluk memiliki nyawa sehingga kita harus melindungi semua makhluk. Contohnya, tim medis kita.

Lihatlah, dua hingga tiga tahun terakhir, pandemi Covid-19 telah merajalela. Seluruh departemen medis telah bekerja keras. Namun, saya selalu mengatakan bahwa kita harus menganggap kerja keras sebagai kebahagiaan karena ikrar seorang dokter adalah menyelamatkan nyawa. Ketika kalian telah menyelamatkan nyawa orang lain menggunakan keahlian kalian, kalian harus mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri.


Proses belajar ilmu kedokteran sungguh tidak mudah. Saat ini, kalian menggunakan keahlian sebagai dokter untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Inilah menciptakan berkah. Ketika menginventarisasi kehidupan diri sendiri, kalian akan mendapati bahwa kalian telah mengembangkan nilai kehidupan dengan menyelamatkan nyawa dan menjaga kesehatan orang lain. Kalian telah melenyapkan penderitaan pasien dan membuat mereka kembali sehat dan tenang. Ini semua membutuhkan tim medis.

Saya berterima kasih kepada para dokter dan perawat. Tentu saja, saya juga berterima kasih kepada tim pendidik. Tanpa pendidikan, kita tidak dapat membina dokter dan perawat yang dapat melindungi kehidupan semua makhluk. Oleh karena itu, pendidikan sangat diperlukan.

“Master mengajarkan bahwa kita harus bisa menjadi perawat yang baik dalam melayani pasien dengan mendengarkan suara penderitaan dan melenyapkan penderitaan orang-orang dengan welas asih dan kelembutan seperti Bodhisatwa Avalokitesvara. Misi kami adalah menjalankan akademi ini dengan baik dan membenahi Pendidikan,” kata Zhang Fu-mei Kepala Akademi Keperawatan Tzu Chi ke-2.

Saya telah melihat Zhang Fu-mei, kepala akademi kita. Belakangan ini, dia selalu ada dalam pikiran saya. Teringat bahwa lebih dari 30 tahun yang lalu, Taiwan bagian timur membutuhkan perawat, begitu pula dengan misi kesehatan kita. Jadi, kita memutuskan untuk membangun akademi keperawatan. Di manakah kepala akademi kita? Saya tidak tahu. Di manakah guru kita? Saya tidak tahu. Namun, akademi itu harus tetap dibangun.


Ketika pembangunan dimulai, kita pun mulai merekrut kepala akademi dan guru. Ini adalah hal yang sungguh tak terbayangkan dan membutuhkan kerja keras. Berkat jalinan jodoh, kita memiliki berbagai cara untuk mencapai tujuan kita.

Pada awalnya, Zhang Fu-mei bekerja di Universitas Hungkuang, Taichung. Saya dengan tulus pergi ke Taichung untuk menemuinya dan mengajaknya untuk bergabung. Dia menyetujuinya tanpa berpikir dua kali. Dalam pertemuan pertama saya dengannya, saya membahas tentang pembangunan akademi ini. Mendengar ucapan saya, dia mengundurkan diri tanpa ragu dan datang ke Hualien dengan tekad yang kuat. Sungguh banyak hal yang dapat dibagikan. Intinya, welas asih dan keberaniannya sungguh luar biasa.

Sumbangsihnya bagi pendidikan sungguh besar. Banyak siswa lulusan akademi kita yang telah terjun ke tengah masyarakat. Mereka melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Dalam masa jabatannya, dia telah membina banyak insan berbakat. Dia selalu mendampingi saya dalam menjalankan Empat Misi Tzu Chi. Sungguh banyak kisah penuh cinta kasih yang patut dibagikan. Bayangannya selalu ada dalam pikiran saya. Saya tidak rela atas kepergiannya. Namun, saya sungguh berterima kasih padanya.

Relawan, dokter, dan perawat sekalian, satu tahun lagi telah berlalu. Selama bertahun-tahun, kita selalu bersungguh hati untuk bersumbangsih bagi dunia. Saya mengucapkan terima kasih kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia. Kita telah menjalankan Empat Misi Tzu Chi sebagai satu keluarga. Hendaklah semuanya berterima kasih dan mendoakan satu sama lain. Saya berharap di tahun yang baru ini, kita semua dapat lebih bersungguh hati dan berusaha untuk bersumbangsih bagi dunia. 

Menginventarisasi kehidupan di tahun yang lama
Bersyukur, berdoa, dan membawa harapan di tahun yang baru
Menjalankan Empat Misi Tzu Chi untuk melindungi dunia
Menjaga dan menjalankan tekad dengan teguh 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 Januari 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 19 Januari 2023
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -