Ceramah Master Cheng Yen: Mengubah Karma Buruk dengan Melindungi Kehidupan


Saya selalu mengingatkan semua orang untuk mawas diri dan berhati tulus serta memetik pelajaran besar. Sungguh, dalam waktu yang sangat panjang ini, setiap hari kita mendengar berita tentang pandemi Covid-19. Setiap orang menjaga jarak fisik demi mencegah penularan virus.

Sesungguhnya, yang kita butuhkan ialah kerja sama dalam keharmonisan dari setiap orang, saling mencurahkan cinta kasih dan perhatian, serta menaati protokol kesehatan. Jika kehidupan kita berada di jalan yang benar, barulah kita akan hidup aman dan tenteram.

Cinta kasih merupakan manifestasi dari jiwa kebijaksanaan kita. Dalam kehidupan, cinta kasih merupakan apa yang kita tunjukkan saat memiliki kebijaksanaan. Karena itu, saya sering kali mengimbau semua orang untuk menuju ke arah yang benar dan tidak menyimpang dari norma.

Kita harus menaati norma. Untuk itu, kita harus memiliki cinta kasih yang cukup. Cinta kasih seperti itulah yang paling bajik dan indah. Karena itu, kita harus sungguh-sungguh menggunakan kebijaksanaan kita.

Dalam keseharian, ketika berinteraksi dengan sesama dan menghadapi berbagai perkara, hendaklah kita memiliki hati yang bajik dan cinta kasih yang murni tanpa noda. Demikianlah kita mengembangkan kebijaksanaan kita. Dengan memiliki pikiran yang murni, kita tidak menyimpang dari jalan yang benar, melainkan memiliki cinta kasih terhadap semua kehidupan, itulah cinta kasih yang penuh kebijaksanaan.


Dalam menghadapi pandemi kali ini, semoga setiap orang dapat sungguh-sungguh tersadarkan dan mulai mengubah pola hidup mereka dengan tulus bervegetaris. Bervegetaris berarti berusaha untuk tidak mengonsumsi daging. Untuk melakukannya, hanya butuh sebersit niat saja.

Dari pola makan nonvegetaris beralih ke pola makan vegetaris, dapat menguji apakah kita memiliki cinta kasih yang tulus dan apakah kita memiliki tekad yang penuh kebijaksanaan. Dengan memiliki tekad yang bijaksana dan cinta kasih, itulah cinta kasih bijaksana yang murni tanpa noda.

Hewan juga memiliki kesadaran. Namun, manusia menjadikan hewan, seperti ayam, bebek, dan hewan lainnya sebagai makanan yang disajikan di atas meja. Ini adalah kekeliruan. Manusia sungguh sangat kejam. Manusia tidak menyadari kekejaman mereka dalam hal ini sehingga menciptakan karma buruk akibat membunuh hewan. Tidak ada yang bisa menghentikan akibat dari karma buruk kolektif semua makhluk.

Lihatlah bencana alam yang terjadi di dunia ini. Selain banjir dan kebakaran hutan, juga ada perang yang menimbulkan gelombang pengungsi. Melihat ini, saya sungguh merasa tidak sampai hati. Di mana pun bencana terjadi, ada sekelompok relawan kita yang muncul untuk melindungi dan menjaga para korban. Sayangnya, kekuatan relawan kita masih terbatas.


Selama dua hari ini, saya terus berpikir, Tzu Chi telah berdiri selama lebih dari 50 tahun. Kita harus menyerukan kepada lebih banyak orang untuk bergabung bersama kita agar makin banyak insan Tzu Chi yang menyebarluaskan cinta kasih dan memperpanjang jalinan kasih sayang. Dengan demikian, kita dapat menyelamatkan Bumi dan seluruh umat manusia.

Kita harus menyelamatkan semua makhluk, bukan hanya umat manusia saja. Untuk menyelamatkan umat manusia, kita harus menyelamatkan hati semua makhluk terlebih dahulu. Dengan demikian, semua ini akan lebih mudah dilakukan.

Mari kita mengimbau semua orang untuk mengurangi konsumsi makanan hewani atau sekaligus menggalakkan untuk beralih dari pola makan nonvegetaris menjadi vegetaris. Dengan demikian, semua orang dapat membangkitkan cinta kasih yang murni dan tulus. Mari kita berdoa dengan tulus. Semoga gema doa kita dapat menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa.

Meskipun para Bodhisatwa sangat penuh welas asih dalam membimbing semua makhluk, tetapi jika semua makhluk tidak ingin mendengarnya, para Bodhisatwa juga tak berdaya. Berhubung karma buruk semua makhluk sangat berat, energi dari aliran jernih pun sulit untuk ditingkatkan.


Untuk mengatasi karma buruk yang berat ini, semua makhluk harus tercerahkan dan berpaling dari keburukan menuju kebaikan. Hanya dengan begitulah, kita baru dapat meningkatkan energi kebaikan. Hanya dengan mengurangi niat buruk, barulah kita dapat mengikis karma buruk kita. Jadi, makin banyak keburukan, makin berat pula karma buruk kita. Dengan demikian, kita mungkin terjatuh ke neraka. Sebaliknya, karma baik akan membawa kita menuju surga.

Bagaimana kita menyelamatkan semua makhluk untuk keluar dari neraka? Dengan menciptakan berkah di dunia. Dengan demikian, barulah kita dapat menuju surga. Hendaklah kita bersumbangsih bagi dunia tanpa pamrih.

Saat menapaki Jalan Bodhisatwa, kita akan terbebaskan selamanya dan tidak akan pernah tersesat lagi. Semoga setiap orang dapat memiliki jalinan jodoh untuk mendengar seruan saya sehingga Dharma dapat terus tersebar kepada semua orang. Tiada cara lain dalam mempraktikkan ajaran Buddha.

Semoga setiap orang dapat memiliki keyakinan yang tulus serta mengasihi, melindungi, dan menyelamatkan kehidupan. Mari kita mengasihi, melindungi, dan menyelamatkan semua kehidupan. Dengan demikian, keharmonisan dunia pun dapat terwujud.  

Menjaga hati dan pikiran serta menaati protokol kesehatan
Mewujudkan keharmonisan dunia dengan saling mencurahkan perhatian
Menyelamatkan kehidupan dengan beralih dari pola makan nonvegetaris menjadi vegetaris
Menumbuhkan jiwa kebijaksanaan dan mengembangkan welas asih

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Maret 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 14 Maret 2022
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -