Ceramah Master Cheng Yen: Mengubah Kesadaran Menjadi Kebijaksanaan untuk Memupuk Berkah

Melihat pelantikan relawan dari berbagai negara, saya sangat gembira dan terhibur. Namun, saya juga merasa bahwa kita sudah tidak punya cukup waktu lagi karena makhluk yang menderita di seluruh dunia sangat banyak. Siapa yang bisa menolong mereka? Melihat semua makhluk menderita, Bodhisatwa juga merasa menderita.

Kita bertekad untuk menjadi Bodhisatwa dunia, tetapi waktu yang kita miliki terbatas. Kita juga menua seiring berlalunya waktu. Saya sungguh merasa bahwa kita tidak punya cukup waktu lagi. Di dunia ini, ada banyak hal yang belum dilakukan dan ada banyak orang yang belum dibimbing. Jadi, saya berharap semua orang bisa menjaga pikiran dengan baik. Karena itu, saya terus mengimbau orang-orang untuk mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan.

“Master selalu berkata, “Entah ketidakkekalan atau esok hari yang akan datang terlebih dahulu.” Tidak perlu memiliki uang yang berlimpah. Tahun ini, saya telah berdiskusi dengan istri saya, “Uang kita sudah cukup untuk kebutuhan kita. Putri tunggal kita akan segera lulus dan bekerja, tidak akan menghabiskan banyak uang.” Saya melakukan pengajuan ke perusahaan untuk pensiun 11 tahun lebih awal. Dengan begitu, pendapatan saya berkurang puluhan ribu yuan setiap tahun.  Namun, saya bisa mendedikasikan waktu dan diri saya dengan sepenuh hati di Tzu Chi. Saya merasa bahwa dengan begitu, hidup saya lebih bermakna. Berhubung tubuh saya masih sehat, saya bisa pergi ke berbagai tempat untuk mengajak orang-orang melakukan daur ulang. Bagi saya, mengemban misi Tzu Chi lebih bermakna,” kata Zhang Yubao, relawan Tzu Chi.

Bodhisatwa sekalian, kita semua adalah manusia awam. Kita harus mengubah pandangan dan kesadaran menjadi kebijaksanaan. Inilah yang disebut mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan. Manusia awam biasanya berpikir, “Saya bekerja keras dan bersusah payah demi menghasilkan uang. Saya ingin menghasilkan lebih banyak uang.” Inilah yang dipikirkan manusia awam. Namun, relawan kita bisa mengubahnya menjadi kebijaksanaan.

doc tzu chi

Tidak perlu memiliki uang yang berlimpah. Dia memanfaatkan waktunya guna menjaga kelestarian lingkungan. Dia melakukan daur ulang dengan sepenuh hati. Inilah yang disebut mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan. Tzu Chi melakukan daur ulang dengan sepenuh hati dan melakukan pemilahan secara tuntas. Botol plastik diolah menjadi biji plastik, lalu diolah menjadi benang. Kain yang terbuat dari benang ini dapat digunakan untuk membuat selimut dan pakaian musim dingin. Inilah contoh kebijaksanaan yang mendukung pencapaian segala aktivitas.

Kita mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan yang mendukung pencapaian segala aktivitas. Kita bisa mengubah lima kesadaran, lima indra, dan lima objek menjadi kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan, kita bisa mengubah sampah menjadi kebutuhan musim dingin yang indah. Inilah kebijaksanaan. Kita juga bisa mengubah kesadaran keenam menjadi kebijaksanaan dalam mengamati. Kita harus mengamati dengan saksama apa yang bisa kita lakukan untuk dunia ini dan bagaimana kita menjadi penyelamat dalam hidup orang lain.

Kita harus memilih untuk melakukan hal yang benar. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja. Mengamati dan berpikir secara mendalam, inilah yang disebut kebijaksanaan dalam mengamati. Kita bisa mengubah kesadaran keenam menjadi kebijaksanaan dalam mengamati. Kita juga harus maju selangkah lagi dan mengubah kesadaran ketujuh menjadi kebijaksanaan yang tidak membeda-bedakan. Semua makhluk adalah setara.

doc tzu chi

Kesadaran ketujuh adalah kesadaran berpikir. Kita harus berpikir secara mendalam bahwa semua makhluk adalah setara. Pada hakikatnya, hati Buddha dan semua makhluk tiada perbedaan. Kita harus mengimbau orang-orang bervegetaris agar hewan-hewan tidak dikorbankan demi memenuhi nafsu makan manusia. Jadi, kita harus menghargai kehidupan semua makhluk. Kehidupan semua makhluk adalah setara. Inilah yang disebut mengubah kesadaran ketujuh menjadi kebijaksanaan yang tak membeda-bedakan.

Setelah menyadari bahwa kehidupan semua makhluk adalah setara, kita bisa mengubah kesadaran kedelapan menjadi kebijaksanaan yang jernih dan bulat bagaikan cermin. Dengan demikian, pikiran kita akan terbebas dari kemelekatan dan kerisauan. Tidak ada apa pun yang bisa menodai batin kita. Dengan pikiran yang jernih, kita bersumbangsih tanpa pamrih sekaligus mengucap syukur.

Kita harus memenuhi pikiran kita dengan kebijaksanaan. Jadi, mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan berarti meneladani Buddha. Ini mengandung kebenaran yang dalam. Jangan mengira bahwa mengemban misi Tzu Chi adalah hal yang mudah. Sesungguhnya, itu tidaklah mudah. Contohnya dalam melakukan daur ulang, membungkukkan badan saja tidak mudah. Melakukan daur ulang saja tidak mudah, apalagi bersumbangsih bagi makhluk yang menderita di seluruh dunia?

doc tzu chi

Jika kita tidak mengubah tabiat buruk kita, maka hal yang bisa dilakukan dengan kekuatan satu orang terbatas. Kita harus menghimpun kekuatan semua orang dan bertoleransi. Jika tidak bertoleransi, maka kita tidak akan bisa membimbing sesama. Jika orang-orang tidak bersikap pengertian dan hanya bertindak masing-masing, maka tidak akan terhimpun kekuatan besar.

Jadi, demi menyelamatkan semua makhluk, kita harus menyucikan hati kita terlebih dahulu. Terlebih, untuk mencapai kebuddhaan, kita harus melenyapkan tabiat buruk kita. Jika kita tidak mengubah tabiat buruk kita, tujuan mencapai kebuddhaan akan tertunda. Berapa banyak waktu yang kita miliki untuk ditunda? Itu hanya akan menyia-nyiakan waktu.

Kita harus menggenggam setiap momen dan menganggap setiap detik dalam hidup kita sebagai satu detik yang tiada duanya. Sebersit pikiran yang timbul dalam satu detik dapat memengaruhi seumur hidup kita. Ini berlaku untuk setiap detik. Jadi, kita harus senantiasa menjaga pikiran kita. Detik demi detik dapat mengakumulasi segalanya. Karma buruk bisa terakumulasi seiring berlalunya detik demi detik.

Berkah dan kebijaksanaan juga terakumulasi seiring berlalunya detik demi detik. Dengan berbuat baik satu detik, berarti kita terhindar dari karma buruk satu detik. Karena itu, kita harus mengisi setiap waktu dengan pikiran baik agar tidak ada ruang untuk pikiran buruk dan kita tidak menciptakan karma buruk. Jadi, kita harus menjaga pikiran dengan baik. Apakah kalian memahami maksud saya? (Paham)

Kalian harus menggenggam setiap momen dan mempertahankan tekad untuk selamanya. Mempertahankan tekad untuk selamanya berarti mempertahankan tekad setiap waktu. Bisakah kalian melakukannya? (Bisa) Baik. Jika demikian,

kalian harus tekun dan bersemangat setiap waktu.
Untuk menyelamatkan sesama, harus terlebih dahulu menyucikan hati diri sendiri
Mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan untuk melakukan daur ulang
Menghargai kehidupan semua makhluk dan menggalakkan pola makan vegetaris
Menjaga pikiran serta memupuk berkah dan kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 November 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 28 November 2017

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -