Ceramah Master Cheng Yen: Mengubah Kesesatan Menjadi Kesadaran dan Memulai Hidup Baru

Setiap tahun, di saat-saat seperti ini, saya sangat gembira melihat relawan dari berbagai negara kembali untuk menjalani pelantikan. Saya sangat gembira melihat kalian karena kalian akan memikul bakul beras bagi dunia. Saya yakin demikianlah tekad dan ikrar kalian, benar tidak? (Benar) Kesempatan untuk terlahir sebagai manusia sangat langka dan berharga. Kita bukan hanya terlahir sebagai manusia, tetapi juga berkesempatan mendengar Dharma dan melakukan praktik nyata di Jalan Bodhisatwa.

Ini sungguh merupakan kesempatan yang sangat langka dan berharga. Terlahir sebagai manusia, hal paling bermakna yang bisa kita lakukan adalah terjun ke tengah masyarakat dan menjadi penyelamat dalam hidup orang lain. Apakah kalian memiliki ikrar seperti ini? (Ya) Saya yakin demikian. Karena itulah, kalian bergabung dengan Tzu Chi. Setelah mengenal Tzu Chi, kalian bersedia mengikuti pelatihan relawan. Kalian telah mengikuti pelatihan selama paling sedikit tiga tahun.

Setelah memahami Tzu Chi, kalian bertekad untuk memasuki mazhab Tzu Chi. Saya yakin kalian semua memiliki tekad dan ikrar. Kita juga mendengar beberapa relawan berbagi kisah mereka. Sebelum mendengar Dharma, mereka memiliki pandangan dan arah tujuan yang menyimpang. Namun, setelah mendengar Dharma, mereka memperbaiki diri. Saya sangat tersentuh mendengarnya.

doc tzu chi

“Sebelum mengikuti ceramah Master, saya sering berselisih dengan suami saya. Sebelum mendengar Dharma, kelakuan saya sungguh tidak baik. Saya sering bergunjing. Namun, setelah mengenal Tzu Chi, saya mempelajari banyak Kata Renungan Jing Si. Huruf yang saya kenal terbatas, tetapi Kata Renungan Jing Si mudah dipahami. Salah satunya berbunyi, ‘Sebaik apa pun hati seseorang, jika tabiat dan tutur katanya tidak baik, maka tidak dapat dianggap sebagai orang baik,” ujar Chen A-hua, relawan Tzu Chi.

“Pada tahun 2013, ayah tiri saya didiagnosis terkena kanker. Dia mempunyai tiga orang anak, tetapi hanya saya dan ibu saya yang merawatnya usai dia menjalani operasi. Jadi, saya sangat membenci saudara-saudara saya. Pada tahun 2014, saya mulai bersumbangsih di Tzu Chi. Saat bersumbangsih, hati saya dipenuhi sukacita. Saat pergi ke panti wreda untuk mengadakan upacara pemandian rupang Buddha bagi lansia yang mengalami keterbatasan gerak, hati saya dipenuhi sukacita tanpa saya tahu penyebabnya,” tutur Zhao Hong, relawan Tzu Chi.

“Saat menilik kembali diri sendiri, saya heran mengapa saya malah begitu perhitungan dengan keluarga sendiri dan tidak bisa menjaga keharmonisan dengan saudara-saudara saya. Kemudian, saya mengikuti ceramah Master. Suatu hari, saya mendengar Master mengulas tentang mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan. Saat itu, bagai ada yang menyalakan lentera hati saya. Saya berpikir, “Benar, saya harus mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan.” Setiap hari, pikiran yang bergejolak mendorong kita untuk berbuat salah. Saat menilik kembali diri sendiri, saya sangat menyesal. Saya merasa bahwa kegelapan dan noda batin saya timbul karena saya tidak menjaga pikiran saya. Sekarang, saya bisa memperlakukan keluarga saya dengan penuh sukacita setiap hari. Saya juga mengemban misi Tzu Chi dengan penuh sukacita. Karena perubahan sikap saya, sekarang saudara-saudara saya pulang setiap minggu untuk membesuk ayah saya dan merawatnya bersama. Ayah saya telah jatuh sakit lima tahun lebih. Namun, sekarang keluarga saya sangat harmonis dan bahagia,” sambungnya.

doc tzu chi

Saya mendengar kalian bertepuk tangan setelah mereka berbagi kisah mereka. Kalian bertepuk tangan karena mereka telah memperbaiki kehidupan mereka, benar tidak? (Benar) Sungguh, orang yang bisa mengubah kesesatan menjadi kesadaran sangat mengagumkan. Mereka menyadari kebenaran setelah mendalami Dharma. Saya sangat tersentuh mendengar kisah mereka. Ini merupakan persembahan terbaik bagi saya.

Kembalinya kalian ke Taiwan untuk menjalani pelantikan merupakan hadiah dan persembahan besar bagi saya. Saya bisa melihat kalian memperbaiki kehidupan dan memahami kebenaran. Prinsip kebenaran harus diterapkan di dalam keluarga, lalu diperluas ke masyarakat. Masyarakat yang berbudi pekerti dan karakter manusia yang berkualitas, inilah hadiah yang ingin saya berikan pada kalian.

Melihat kalian menyerap prinsip kebenaran dan memperoleh manfaat darinya, ini merupakan kenikmatan terbesar bagi saya. Melihat kalian memperoleh manfaat, saya sangat gembira. Inilah persembahan terbesar. Saya sangat gembira. Saat ini, ada relawan dari Tiongkok di Kompleks Tzu Chi Sanchong dan Banqiao. Kita sangat berjodoh bisa berkumpul bersama untuk mendengar Dharma. Ini merupakan jalinan jodoh yang sangat istimewa. Saya sangat bersyukur.

doc tzu chi

Bodhisatwa sekalian, setelah mendengar pengalaman orang lain, kalian harus memperoleh manfaat darinya. Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran. Mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Kita harus mendalami ajaran Jing Si agar bisa menuju arah yang benar dalam hidup kita. Berhubung mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia, maka kita harus membuka jalan sendiri.

Setelah memiliki arah yang benar, kita harus melakukan praktik nyata di Jalan Bodhisatwa. Kita harus membuka jalan sendiri. Panjang atau pendeknya jalan yang dibuka bergantung pada ketekunan kita. Dengan membuka jalan ini, berarti kita juga membentangkan jalan untuk membimbing semua makhluk. Dengan membuka jalan menuju arah yang benar, kita bisa membimbing orang-orang menapaki Jalan Bodhisatwa bersama.

Kita harus membimbing orang-orang yang berjodoh dengan kita untuk meratakan jalan. Untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat, kita harus melakukan praktik nyata untuk menginspirasi orang-orang. Saya berharap masyarakat bisa harmonis dan setiap orang bisa menapaki Jalan Bodhisatwa untuk mencurahkan perhatian kepada sesama dan menyebarkan kekuatan cinta kasih ke seluruh dunia.

Bodhisatwa sekalian, mulai sekarang, kita harus melakukan segala kebajikan untuk menginspirasi kecemerlangan dan kebajikan dalam keluarga dan masyarakat. Mulai sekarang, kita harus membuang kegelapan batin dan tabiat buruk di masa lalu. Inilah yang disebut meninggalkan kegelapan menuju kecemerlangan. Kita harus menghindari segala perbuatan jahat dan melakukan segala kebajikan.

Orang yang bisa melakukan praktik nyata setelah mendengar Dharma sangat mengagumkan
Mengembangkan nilai hidup dengan menjalankan ikrar agung
Mengubah kesesatan menjadi kesadaran dan memulai hidup baru
Melakukan segala kebajikan sebagai persembahan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 November 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 24 November 2017

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -