Ceramah Master Cheng Yen: Mengukir Jejak Cinta Kasih dan Welas Asih di Ladang Batin
“Master berharap bahwa setelah pementasan adaptasi musikal Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas berakhir, insan Tzu Chi dan semua hal terkait dengan Tzu Chi dapat diingat dalam catatan sejarah dunia. Dalam kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah 2.0, kita berfokus pada beberapa poin penting. Pertama, kita harus menghidupkan ladang pelatihan di komunitas; kedua, melantunkan Sutra dengan irama dalam acara Bulan Penuh Berkah ini; ketiga, kita harus mengumpulkan catatan peristiwa besar dari seluruh dunia,” kata Lü Ci Yue relawan Tzu Chi.
“Sepuluh tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 31 Juli, akibat terjadinya ledakan gas, Master berkata kepada saya bahwa meski beberapa daerah tidak terkena dampak, orang-orang di sekitar sana tetap merasa ketakutan. Jadi, Master meminta kami untuk menenangkan mereka. Pada saat itu, kami mulai membagikan alat pemutar musik yang berisikan ceramah Master kepada setiap keluarga. Terutama lansia, mereka sangat senang menerimanya. Mereka merasa seperti Master tengah berbicara kepada mereka sehingga mereka terus menangis. Saat itu, kami merasa sangat tersentuh,” kata Fang Shang-rong relawan Tzu Chi.
Mengenang masa lalu, hendaknya kita berterima kasih kepada diri sendiri. Semua orang memiliki jalinan jodoh dan berkah untuk dapat bergabung dengan Tzu Chi, menyerap Dharma ke dalam hati, dan meninggalkan jejak dedikasi. Ini sungguh merupakan jalinan jodoh dan berkah. Tentu saja, kita juga harus berterima kasih kepada orang-orang yang telah melayani sepenuh hati.
Jika terus dibicarakan dengan kata-kata, sejarah akan terdengar membosankan. Lebih baik jika kita memiliki gambar untuk diperlihatkan. Ketika ada gambar mengenai sebuah momen bersejarah yang berisikan orang-orang yang bersumbangsih, kita dapat melihat kembali sejarah pada waktu dan tempat tertentu itu.
Lihatlah bencana yang terjadi dalam sekejap di Tainan kala itu. Ketika mengingatnya kembali, kita dapat melihat betapa dunia begitu penuh penderitaan. Kita juga dapat menyadari ketidakkekalan di hadapan kita. Sesungguhnya, apa yang dimaksud dengan ketidakkekalan? Buddha datang ke dunia untuk mengajarkan sebuah pelajaran besar kepada kita, yaitu bahwa dunia ini penuh penderitaan, ketidakkekalan, dan kekosongan. Jika tidak ada gambar, kita tidak dapat menunjukkan ajaran Buddha ini.
Bodhisatwa sekalian, kalian hidup di era kemakmuran. Oleh karena itu, kalian sungguh dipenuhi berkah. Saya berharap bahwa semuanya dapat menggabungkan berkah kalian dengan sejarah Tzu Chi. Oleh karena kalian hidup di era yang makmur ini, saya berharap bahwa kalian dapat melihat sejarah Tzu Chi yang telah direkam. Kita telah menyimpan gambar-gambar, suara, dan cerita dari masa lalu. Namun, kita perlu memanfaatkannya dengan baik. Ci Yue sangat pandai memanfaatkannya. Karena itu, kita semua harus bekerja sama dengannya.
“Pada peristiwa kecelakaan kereta Taroko yang terjadi tanggal 2 April 2021, saat mencari data dan video, saya dapat merasakan tangisan setiap keluarga korban secara mendalam. Mungkin kita tidak dapat terlibat dalam semua peristiwa besar yang terjadi, tetapi kita dapat turut merasakan penderitaan mereka melalui pekerjaan dokumentasi,” kata Li Lun-shuo relawan Tzu Chi.
“Untuk peristiwa besar di berbagai tempat yang telah terlupakan, kami memiliki satu tujuan, yaitu membimbing setiap penonton untuk menghayati dan masuk ke dalam peristiwa tersebut. Kami juga mencari ceramah-ceramah Master yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Catatan peristiwa besar dunia ada dalam Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas dan relawan dari seluruh dunia tengah mempelajari pementasan adaptasi Sutra ini,” kata Lü Ci Yue relawan Tzu Chi.
Kita memilih penggalan sejarah Tzu Chi dan mencari cara untuk menunjukkannya dengan semangat budaya humanis Tzu Chi. Peserta pementasan adaptasi Sutra melafalkan penggalan Sutra "teguh tak tergoyahkan dalam masa tak terhingga" dengan penuh semangat.
Saya telah melihat gerakan kalian yang sangat indah dan rapi. Setiap gerakan telah menggetarkan hati semua orang. Kita telah melihat sekelompok anak muda di Taiwan ini. Orang-orang dari berbagai usia memiliki kesatuan tekad dan ikrar untuk menunjukkan keindahan Tzu Chi sehingga dapat membimbing lebih banyak orang ini. Ini disebut dengan budaya humanis.
Bodhisatwa sekalian, kalian telah berpartisipasi dalam pementasan budaya humanis. Kalian menggunakan gerakan tubuh, slogan, dan isi Sutra untuk menggetarkan hati semua orang. Saya merasa sangat terhormat dan sangat dipenuhi berkah. Saya berterima kasih karena semuanya telah menyerap inti sari Dharma ke dalam ladang batin. Dalam beberapa tahun terakhir, setiap orang telah membawa Dharma ke dalam keluarga. Hal ini jangan sampai terhenti.
Hendaknya kita lebih banyak membagikan Dharma agar dapat menginspirasi orang-orang di dunia. Saya berharap agar kalian semua ingat bahwa inti sari Dharma hendaknya tidak hanya dilafalkan dengan mulut, melainkan kita juga harus memahami makna yang terkandung di dalamnya. Terlebih lagi, melalui gambar-gambar masa lalu yang ditayangkan oleh Da Ai TV, kita dapat melihat betapa banyaknya penderitaan dan peristiwa di tengah masyarakat.
Kita dapat menyerap dan mengingat setiap gambar dalam pikiran kita. Meski kalian tidak melihatnya langsung di masa lalu, kalian dapat melihat gambar yang ada saat ini. Hendaknya kalian membagikan setiap cerita yang ada dalam pementasan adaptasi Sutra. Ini disebut dengan menyebarkan Dharma. Inilah Dharma yang sejati. Dharma ini memberi tahu semua orang bahwa kehidupan ini penuh penderitaan dan ketidakkekalan. Inilah Dharma yang sejati. Oleh karena banyaknya penderitaan di dunia, kita hadir untuk mencurahkan perhatian kepada mereka yang menderita.
Insan Tzu Chi di seluruh dunia terus bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih. Di mana pun ada yang membutuhkan, kita segera pergi ke sana untuk membantu. Hendaknya setiap orang menghimpun tetes demi tetes sumbangsih, baik 50 sen maupun 10 dolar. Janganlah kita melupakan masa celengan bambu. Setiap tahun, bahkan setiap hari, kita harus mengingat semangat masa celengan bambu.
Saya berharap semuanya dapat membuat celengan sendiri. Dengan memasukkan koin setiap hari, kalian telah menciptakan berkah. Jika hanya menaruh koin di dalam kantong kalian, kalian hanya bisa menggunakannya untuk membeli makanan ringan. Hendaknya kita lebih banyak menciptakan berkah bagi dunia.
Adaptasi musikal Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas dipentaskan
Mengukir jejak cinta kasih dan welas asih di ladang batin
Mempraktikkan ikrar dengan ucapan dan tindakan yang selaras
Menyebarkan cinta kasih di dunia dan menciptakan berkah secara luas
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 24 Juli 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 26 Juli 2024