Ceramah Master Cheng Yen: Mengukir Sejarah dengan Cinta Kasih Tak Terbatas

“Sebagian puing telah dibersihkan, tetapi belum terlihat bangunan baru. Tahun Baru dan Hari Natal sudah hampir tiba, ini adalah hari yang sangat penting bagi mereka. Lewat pembagian bantuan dan baksos, kita berharap bisa membantu mereka membangun kembali rumah mereka agar mereka memiliki harapan untuk masa depan,” tutur Chien Sou-hsin, Kepala RS Tzu Chi Taichung.

Kita bisa melihat kehangatan di Meksiko. Pada tanggal 19 September siang, terjadi gempa bumi di Meksiko. Akibat guncangan gempa bumi, banyak orang yang mengalami berbagai kesulitan untuk membangun kembali rumah mereka. Semua itu terjadi dalam sekejap.

Hingga hari ini, gempa bumi sudah terjadi 3 bulan. Sejak tanggal 24 September, insan Tzu Chi telah menjangkau Meksiko. Selama lebih dari dua bulan ini, insan Tzu Chi telah menyebarkan cinta kasih di Meksiko. Di setiap lokasi bencana, terlihat insan Tzu Chi. Awalnya, kita tidak mengenal siapa pun sehingga sulit untuk menentukan langkah kita. Namun, semuanya berkat jalinan jodoh.

Kita menjalin jodoh baik dengan warga setempat dengan memperluas cinta kasih dan memperpanjang jalinan kasih sayang. Insan Tzu Chi selalu bersumbangsih dengan ketulusan dan cinta kasih sehingga orang-orang bisa memahami kita. Berhubung kita menjangkau warga setempat dengan penuh ketulusan, maka mereka pun bersedia membantu kita. Kita mulai membagikan bantuan pada tanggal 7 Desember. Pembagian bantuan berjalan dengan lancar dan penuh kehangatan.

doc tzu chi indonesia

Kali ini, CEO Da Ai TV, Susan Yeh, juga pergi ke Meksiko. Dia menggunakan keahliannya dan menggenggam waktu yang ada untuk menjelaskan pemandangan yang terlihat. Tentu saja, saya juga sangat bersyukur kepada para staf Da Ai TV yang pergi ke Meksiko selama berhari-hari sehingga bisa mengirimkan laporan mengenai pembagian bantuan di sana ke Taiwan.

“Dengan memberikan bantuan, Tzu Chi juga memberikan semangat bagi korban bencana sehingga mereka dapat bangkit kembali dan kembali mengejar impian mereka. Kami akan selamanya bersyukur kepada Tzu Chi. Untuk berterima kasih kepada Yayasan Tzu Chi, saya menetapkan tanggal 7 Desember sebagai Hari Tzu Chi di Tlahuac,” ucap Rigoberto Salado, Wali kota Tlahuac.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Rangel, Wali kota Xochimilco. Ia berkata, “Bapak Stephen Huang, saya meminta persetujuan Anda untuk menetapkan bulan September sebagai Bulan Tzu Chi di Xochimilco.”

Sementara itu, Enrique Alonso, Wali kota mengucapkan, “Demi berterima kasih kepada orang yang membantu kita, di sini saya menetapkan bulan Desember sebagai Bulan Tzu Chi.”

Bantuan yang diberikan disambut dengan positif olehpara penerima bantuan. Mereka sangat berterima kasih. “Yayasan Tzu Chi memberi saya banyak dukungan dan cinta kasih untuk meringankan beban saya. Saya benar-benar sangat terharu. Hati saya dipenuhi sukacita,” tutur Felipe Julian, korban bencana.

doc tzu chi indonesia

Ada pula yang terkesan dan ingin membantu orang lain. “Kami menyumbangkan uang untuk berterima kasih atas bantuan kalian. Saya ingin mengirimkan rasa syukur ini ke negara asal kalian,” kata Julieffe

korban bencana Jojutla.

“Kalian adalah teladan bagi kami. Kalian mengajari kami untuk saling membantu dan mengasihi. tanpa memandang perbedaan agama, ras, dan bahasa. Saya tidak akan melupakan kalian. Saya juga akan mewariskan cinta kasih kalian,” imbuh Mariana, relawan lokal Meksiko.

Kita bukan hanya menjalankan misi amal dengan tulus di sana, tetapi juga menjalankan misi kesehatan untuk menyelamatkan kehidupan dan meringankan penderitaan pasien. Di sana, tim medis kita langsung menangani pasien.

“Sebelumnya, saya merasa tidak enak badan dan memeriksakan diri ke dokter sekali. Namun, saya tidak memiliki asuransi kesehatan. Beruntung, hari ini ada baksos di sini. Setelah ditangani oleh dokter, saya merasa jauh lebih baik,” ucap seorang pasien bernama Noe.

“Saat datang ke sini, punggung saya sangat sakit. Saya sangat takut datang ke sini karena belum pernah mencoba pengobatan seperti ini. Namun, setelah menjalani akupunktur, saya benar-benar merasa lebih baik. Punggung dan sekujur tubuh saya menjadi relaks,” kata Dona Azarel, yang juga seorang pasien.

“Saat bencana terjadi, sebagai dokter pengobatan Tiongkok, saya tidak tahu apa yang bisa saya lakukan. Setelah datang ke sini, saya mendapati bahwa ada banyak warga yang tertimpa oleh batu bata atau semen sehingga bahu dan pergelangan kaki mereka sakit. Selama lebih dari dua bulan, mereka menahan rasa sakit mereka. Setelah menjalani akupunktur, mereka bisa berjalan pulang dengan gembira dalam 10 hingga 20 menit. Akhirnya, saya merasa bahwa saya bisa memberikan bantuan besar,” jelas Juan Ying-hsu, dokter pengobatan Tiongkok RS Tzu Chi Dalin.

“Seorang pasien berusia 75 tahun memberi tahu saya tentang masalah giginya. Namun, sebelum saya memintanya membuka mulut, dia mengeluarkan sebuah lemon dari sakunya dan memberikannya pada saya dengan dua tangan. Air mata saya meleleh karena mereka sangat menghargai apa yang kita lakukan untuk mereka,” ucap dr. Liao Jing-xing, anggota TIMA Amerika Serikat terharu.

“Bantuan yang kalian berikan dan prinsip kebenaran yang kalian bagikan membuat saya sangat terkesan dan terharu. Saya merasa bahwa saya mengalami kemajuan secara spiritual,” kesan Alejandra, relawan medis lokal.

doc tzu chi indonesia

Dengan meringankan penderitaan di dunia, kita mengukir sejarah Tzu Chi. Asalkan melakukan dokumentasi dengan baik, kita bisa menjadi saksi bagi zaman sekarang dan menulis sejarah bagi dunia.

Hal yang harus disyukuri sangatlah banyak. Dunia ini sungguh penuh dengan penderitaan. Insan Tzu Chi yang pergi ke Meksiko telah kembali. Mereka menginjakkan kaki di Meksiko untuk bersumbangsih secara nyata. Lewat misi yang mereka jalankan, mereka bisa memperoleh kebijaksanaan dan menjadi saksi sejarah zaman sekarang.

Lebih dari 100 relawan dari 13 negara dan wilayah yang pergi ke Meksiko telah berangsur-angsur pulang ke negara masing-masing. Singkat kata, kita harus bergerak untuk melakukan hal yang benar guna mengembangkan nilai hidup kita.

Saat satu negara dilanda penderitaan, para Bodhisatwa dari berbagai negara berkumpul dan bekerja sama untuk menjadi saksi sejarah zaman sekarang dan mengukir sejarah bagi dunia. Jadi, dengan bersumbangsih, kita turut menjadi tokoh sejarah dan bisa mendapat pengalaman yang selamanya sulit dilupakan.

Jadi, saya ingin menyemangati para relawan kita. Asalkan memiliki tubuh yang sehat, kalian bisa menjangkau berbagai tempat dan mengembangkan potensi untuk bersumbangsih bersama. Dengan demikian, kalian juga menulis sejarah bagi diri sendiri dan umat manusia.

Kita juga menabur benih kebajikan di Meksiko. Dengan pergi ke sana dan memberi pendampingan, kita bisa menginspirasi begitu banyak benih cinta kasih. Inilah jalinan kasih sayang yang tak berujung dan cinta kasih yang tak terbatas. Kita harus membina jalinan kasih sayang untuk selamanya dan menginspirasi cinta kasih yang tak terbatas. Saya berharap kita semua dapat selamanya menyemangati satu sama lain.

Selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk menolong korban bencana
Segera memberikan laporan untuk menyiarkan keindahan dan kebajikan
Memberi pengobatan untuk fisik dan batin|
Mengukir sejarah dengan cinta kasih tak terbatas

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 19 Desember 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 21 Desember 2017

Editor: Metta Wulandari
Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -