Ceramah Master Cheng Yen: Mengurangi Emisi Karbon demi Melindungi Bumi

Hari ini, ada lebih dari 3.000 relawan daur ulang yang berkumpul di tiga ruang besar. Ada begitu banyak relawan yang datang hari ini, ini sungguh tidak mudah. Ada pula anggota Tzu Cheng dan komite kita yang turut melakukan daur ulang bersama para relawan daur ulang. Di antara para relawan daur ulang, juga ada yang menjadi anggota Tzu Cheng dan komite. Singkat kata, Tzu Chi merupakan sebuah keluarga besar. Kemarin, saya bertemu dengan seorang relawan berusia 88 tahun yang sangat menggemaskan.

“Master, terima kasih. Terima kasih atas kegiatan yang Master berikan. Dengan melakukan daur ulang, saya tidak merasa bosan,” kata Nenek Jiang He.

Benar.

Nenek yang menggambarnya. Nenek menggambar sepasang tangan,” kata Lu Su-sheng Putri Nenek Jiang He.

Tangan Nenek. Tangan yang kamu gambar ini sangat indah.

“Terima kasih,” kata Nenek Jiang He.

Kamu juga menggambar kukunya. Hebat.

“Terima kasih, Master,” kata Nenek Jiang He.

Ini adalah tangan terindah.

“Di posko daur ulang, semua orang sangat menghormatinya. Karena itu, dia suka pergi ke posko daur ulang,” kata Lu Su-sheng.

“Semua orang di sana memanggil saya nenek,” kata Nenek Jiang He.

Ceramah Master Cheng Yen

Dia berkata, “Saya bekerja keras seumur hidup. “Sejak berusia 8 tahun, saya harus merawat adik-adik dan saudara sepupu saya.” Setelah menikah, dia tetap harus bekerja keras. Dia juga merawat tujuh anaknya dan membimbing mereka hingga sukses. Dia mengurus rumah tangganya dengan baik. Berhubung mengikuti kegiatan daur ulang, putrinya pun mengajaknya, “Ibu sudah lanjut usia. Jangan khawatirkan urusan rumah tangga lagi, tak akan ada habisnya. Mari kita lakukan daur ulang.”

Jadi, dia melakukan daur ulang bersama putrinya. Dia melakukannya dengan penuh sukacita. Kemarin, dia banyak berbagi tentang kisah hidupnya. Saya sangat tersentuh mendengarnya. Saya merasa bahwa dia sungguh sangat tangguh. Dia sungguh mengagumkan.

Saya juga bertemu dengan seorang relawan lain. Dia berkata, “Semua orang memanggil saya Mama Luo.” Seperti orang-orang pada umumnya, dia menikah setelah tumbuh dewasa. Setelah menikah, akibat ketersesatan suaminya, hidupnya penuh penderitaan. Dia membesarkan anak-anaknya dengan menjadi pedagang kaki lima. Dengan menjadi pedagang kaki lima, dia bisa menghidupi keluarganya. Anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat sukses.

Ceramah Master Cheng Yen

Kini dia telah lanjut usia. Dia telah berkontribusi di posko daur ulang selama belasan tahun. Dia berkata bahwa karena kesalahan suaminya, mereka sekeluarga harus meninggalkan kampung halaman dan dia harus berdagang di tepi jalan. Apakah suaminya sudah memperbaiki diri? Mungkin dibutuhkan jalinan jodoh istimewa agar suaminya bisa memperbaiki diri.

Namun, jalinan jodoh istimewa ini belum ada. Dia sangat marah terhadap suaminya sehingga menjadi agak temperamental. Dia berkata bahwa suatu kali, saat berkunjung ke Griya Jing Si, dia melihat Kata Renungan Jing Si yang berbunyi, “Marah adalah menghukum diri sendiri dengan kesalahan orang lain.” “Marah adalah kegilaan sesaat.”

Melihat kata-kata itu, dia perlahan-lahan memperbaiki temperamennya. Dia telah mengubah tabiat buruknya menjadi tabiat baik. Dia terlihat sangat optimistis dan tidak terlihat seperti orang yang temperamental. Dia sungguh merupakan orang yang sangat optimis. Singkat kata, memiliki keluarga yang harmonis merupakan kehidupan yang paling bahagia. Masa-masa pahit dalam hidupnya telah berlalu. Kini dia menjalani hidup dengan bahagia. Hidupnya juga penuh makna.

Seorang relawan daur ulang lain juga mengalami kondisi yang sama. Setiap keluarga memiliki masalah masing-masing. Relawan ini juga mengalami masalah dengan suami dan anak-anaknya yang membuatnya sangat menderita. Namun, ayah mertuanya sangat baik padanya. Ayah mertuanya yang telah berusia 105 tahun terus-menerus menyemangatinya, “Kamu harus bergabung dengan Tzu Chi dan ikut melakukan daur ulang. Bergabunglah dengan Tzu Chi dan lakukan daur ulang. Saya bisa merawat diri sendiri. Kamu cukup menyiapkan makanan untuk saya tiga kali dalam sehari. Saya bisa merawat diri sendiri.”

Ceramah Master Cheng Yen

Dia sangat bersungguh hati dalam merawat keluarga dan berbakti kepada ayah mertuanya. Dia juga mengemban misi Tzu Chi dengan penuh sukacita. Suaminya juga terpengaruh olehnya dan perlahan-lahan memperbaiki diri. Berkontribusi di posko daur ulang telah membawa dampak positif bagi keluarganya.

Jadi, Bodhisatwa sekalian, posko daur ulang juga merupakan ladang pelatihan kita. Setiap orang bersungguh hati dan tidak menyia-nyiakan satu detik pun untuk bersumbangsih bagi dunia. Kita bukan hanya melakukan daur ulang, tetapi menjalankan Empat Misi Tzu Chi. Ajaran Jing Si adalah giat mempraktikkan jalan kebenaran.

Mazhab Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Ajaran Jing Si mengajarkan kita untuk menerapkan semangat dan filosofi ajaran Buddha dalam mengemban misi di tengah masyarakat. Inilah ajaran Jing Si. Inti sari ajaran Jing Si harus terus kita wariskan. Kita harus membangun ikrar agung dari lubuk hati kita.

“Dua puluh tujuh tahun kegiatan daur ulang Tzu Chi. Menjaga kebersihan barang daur ulang dari sumbernya. Melakukan pemilahan secara mendetail. Kebersihan lingkungan terjaga dengan baik. Kita semua merupakan permata Master. Master tidak perlu khawatir,” kata Nenek Luo Ni-bi.

 Benar, kalian semua merupakan permata bagi saya, Bumi, Bodhisatwa, dan para Buddha. Bodhisatwa sekalian, kekuatan cinta kasih kalian dibutuhkan untuk melindungi Bumi. Jika kita bisa mengurangi pencemaran, maka dampak emisi karbon terhadap iklim akan berkurang dan Bumi akan selamat. Kontribusi setiap orang dapat menciptakan keselamatan dan berkah bagi semua orang. Saya mendoakan kalian dengan tulus.

Saya juga bersyukur kepada relawan daur ulang kita yang berkontribusi setiap hari. Setiap kontribusi kalian akan membuahkan hasil, berkah dan kebijaksanaan yang tak terhingga dan keluarga kalian aman dan tenteram. Terima kasih.

Mendengar kisah hidup relawan lansia yang bekerja keras dan menderita seumur hidup

Memperbaiki tabiat buruk dan memperoleh kedamaian

Para relawan daur ulang merupakan permata para Buddha

Mengurangi emisi karbon demi melindungi Bumi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 28 November 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 30 November 2016

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -