Ceramah Master Cheng Yen: Menilik Kehidupan dan Memupuk Pahala


Buddha mengatakan bahwa pada hakikatnya, segala sesuatu ialah kosong. Sungguh, tiada satu materi pun yang dapat dipertahankan karena semuanya mengalami fase rusak dan hancur.

Kita hendaklah memahami Empat Kebenaran Mulia karena dunia ini penuh dengan penderitaan. Kita sering melihat perubahan iklim dan bencana akibat ketidakselarasan pikiran manusia. Jadi, empat unsur alam sudah tidak selaras.

Dengan besarnya populasi dunia saat ini, pemikiran manusia juga sangat rumit karena selalu mengumbar nafsu keinginan dan diliputi kegelapan batin.

Kita sering melihat cerobong pabrik yang terus menyemburkan asap. Seiring perkembangan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, cerobong pabrik semakin lama semakin tinggi. Demi menghasilkan produk-produk yang diinginkan oleh orang-orang, manusia menyedot minyak bumi dari bumi dan lautan. Lalu, mereka mengilangnya untuk diolah menjadi berbagai produk guna memenuhi kebutuhan orang-orang.

Selain itu, demi mendongkrak perekonomian, orang-orang didorong untuk melakukan konsumsi. Jadi, semakin banyak sumber daya yang digunakan dan semakin banyak barang yang dibuang setelah digunakan sekali. Ini merupakan siklus yang buruk.


Udara dan bumi telah tercemar. Bumi ini penuh dengan lubang. Ada gunung yang penuh dengan lubang, ada yang hanya tersisa setengahnya, ada pula yang sepenuhnya rata dengan tanah karena hendak dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan ataupun tujuan lainnya. Jadi, lanskap alam terus berubah karena dirusak oleh manusia.

Manusia merusak bumi dan mencemari udara demi memenuhi nafsu keinginan. Namun, kapan nafsu keinginan ini bisa terpenuhi? Nafsu keinginan manusia selamanya tidak akan terpenuhi. Jadi, orang-orang terus mengejar kenikmatan serta mengakumulasi ketamakan, kebencian, kebodohan, dan kesombongan.

Saya sering berkata bahwa segala sesuatu tidak bisa dibawa pergi, hanya karma yang selalu menyertai. Seluruh rintangan karma lenyap adanya, inilah harapan kita semua. Bagaimana kita melenyapkan rintangan karma? Untuk melenyapkan rintangan karma, kita harus bersungguh-sungguh menghapus noda batin. Untuk itu, kita hendaknya memahami penyebab bangkitnya noda batin.

Kita semua berharap dapat mengikis habis Tiga Rintangan. Jika tidak memahaminya, bagaimana kita mengikisnya? Kita harus tahu apa yang tidak boleh dilakukan dan mengingatkan diri sendiri untuk tidak melakukannya. Dengan tidak melakukannya, berarti kita berhenti mengumbar nafsu keinginan.


Kita dapat mengendalikan nafsu keinginan karena kita mengingatkan diri sendiri untuk tidak melakukan hal-hal yang merugikan semua makhluk. Kita juga harus senantiasa menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan. Untuk itu, kita harus terus bersumbangsih bagi dunia.

Belakangan ini, saya sering berkata bahwa kita hendaknya menilik kehidupan kita dan menghitung pahala yang telah kita ciptakan. Mari kita hitung berapa banyak perbuatan baik yang kita lakukan dan prinsip kebenaran yang kita pelajari.

Apakah kita yakin pada semua prinsip kebenaran itu? Jika yakin, apakah kita sudah berikrar? Jika sudah berikrar, apakah kita mempraktikkannya?

Sebagian orang mungkin berkata bahwa mereka akan mempraktikkannya setelah senggang, pensiun, cucu mereka tumbuh dewasa, dan sebagainya. Mereka selalu memiliki banyak alasan. Jadi, kita hendaklah menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan.

Ada banyak orang yang memiliki keyakinan dan ikrar, tetapi tidak melakukan praktik nyata. Jika kita tidak melakukan praktik nyata dan tidak melangkah, kita hanya akan diam di tempat dan selamanya tidak akan mengalami kemajuan. Dengan kata lain, agar kita semakin maju, kita harus bertindak secara nyata.


Meski hanya sedikit kebaikan kecil, kita tetap harus bertekad untuk melakukannya. Dengan bertutur kata dan berbuat baik, semuanya akan menjadi pencapaian kita. Meski hanya sumbangsih kecil, tetapi sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

Bagaimana mengikis habis Tiga Rintangan? Kita harus melenyapkan ketamakan. Bagaikan neraca, seiring terkikisnya ketamakan, karma baik kita akan bertambah. Dengan mengikis ketamakan, kita bisa bersumbangsih dan memupuk karma baik.

Intinya, Bodhisatwa sekalian, kembangkanlah kekuatan cinta kasih kita dalam keyakinan, ikrar, dan praktik nyata. Kita semua bertekad untuk mengikis habis Tiga Rintangan, memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran, melenyapkan seluruh rintangan karma, dan dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa.

Jika bisa mempraktikkan Gatha ini, berarti kita berbudi luhur. Asalkan kita bisa mempraktikkan beberapa hal ini, melatih diri sangatlah mudah.

Mari kita mengecilkan ego hingga bisa merangkul seluruh alam semesta.  

Lima racun batin menimbulkan penderitaan
Memahami Empat Kebenaran Mulia dan memutar roda Dharma
Bersiteguh menapaki Jalan Bodhisatwa
Menilik kehidupan serta memupuk kebajikan dan pahala

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 September 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 02 Oktober 2021
Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -