Ceramah Master Cheng Yen: Menjadi Cahaya yang Menyinari Dunia
Bodhisatwa sekalian, waktu bisa mendukung segala pencapaian. Pukul
berapa kalian bangun di pagi hari? Di Griya Jing Si, suara ketukan kayu mulai
terdengar pukul 03.50 pagi. Namun, saya sudah bangun pukul 03.20 pagi untuk
menggerakkan tubuh saya dan bermeditasi sebentar.
Begitu mendengar suara ketukan kayu, saya pun meninggalkan tempat
tidur dan mulai beraktivitas seperti yang lainnya. Saat kebaktian di aula utama
dimulai, saya juga mulai melakukan penghormatan kepada Buddha. Setelah membaca
Sutra, saya pun keluar untuk memberikan ceramah. Aktivitas saya dimulai dari
pukul 03.20 pagi.
Kemudian, saya menyesuaikan aktivitas saya dengan yang lainnya. Saya
merasa, jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidur hingga pukul 8 pagi, maka
dalam sehari, saya sudah “hidup” 4,5 jam lebih lama dari mereka. Apa kalian
paham? (Paham) Saat hidup kita berakhir, kita bisa tidur dengan tenang. Kita
tidak perlu bangun lagi dan bisa tidur dengan tenang.
Namun, saya belum bisa tidur dengan tenang sekarang. Saya tetap
harus bangun pagi untuk menjalankan tugas saya setiap hari. Benar, kehidupan
bagaikan lilin yang terbakar di kedua sisinya. Namun, jika terbakar dengan
stabil, maka setiap inci lilin akan menghasilkan cahaya.
Saya berharap, kita jangan menyia-nyiakan cahaya dari lilin ini. Kita
harus menggenggam waktu yang terus berlalu untuk membawa manfaat bagi sesama. Apa
kalian paham? (Paham) Jadi, kita harus sungguh-sungguh menggenggam waktu.
Kita bisa melihat Tzu Chi Filipina mulai menggelar baksos pada
tahun 1995. Dari tahun 1995 hingga kini, April 2017, sudah berapa lama? Sudah
lebih dari 20 tahun. Singkat kata, waktu bisa mendukung segala pencapaian.
Jika kita berbuat baik, maka seiring berjalannya waktu, kita bisa mengembangkan
nilai hidup kita secara maksimal. Tanpa menyia-nyiakan waktu, hidup kita akan
sangat bermakna. Seperti yang saya katakan, dengan bangun 4,5 jam lebih awal
dari orang lain, saya bisa melakukan banyak hal.
Demi ajaran Buddha, saya memberikan ceramah pagi dan menghadiri
pertemuan pagi relawan. Setelah pukul 9 pagi, saya mulai menjalankan misi demi
semua makhluk. Jadi, demi ajaran Buddha dan semua makhluk, inilah misi saya
setiap hari. Saya memanfaatkan hidup saya untuk menjalankan misi saya dan
memanfaatkan waktu untuk mendukung segala pencapaian.
Saya sangat memuji Tzu Chi Filipina karena mereka telah menjadi
teladan Tzu Chi. Bagaimana mereka menjadi teladan Tzu Chi? Usai menjabat
sebagai ketua Tzu Chi Filipina, ketua Tzu Chi Filipina pertama mengemban
tanggung jawab sebagai wakil ketua untuk membantu ketua Tzu Chi Filipina kedua,
yakni Manuel Siao.
Setelah menjabat sebagai ketua selama enam tahun, Manuel Siao juga
menjadi wakil ketua. Lalu, Alfredo Li menjabat sebagai ketua. Selama berapa
tahun? Sembilan tahun. Selama 9 tahun ini, dia juga sangat bersungguh hati.
Saat Filipina beberapa kali dilanda bencana besar, para insan Tzu
Chi di Filipina bekerja sama dengan harmonis untuk memberikan bantuan bencana dan
bersumbangsih. Kini Henry Yunez menjabat sebagai ketua. Manuel Siao juga
kembali menjabat sebagai wakil ketua untuk membantunya.
“Kakak Henry, bolehkah Anda kemari? Letakkan kedua tangan Anda di
sini. Bungkukkan tubuh Anda. Dialah yang akan memimpin Kereta Lembu Putih
Filipina,” kata Lin
Xiao-zheng, Ketua Tzu Chi Filipina pertama.
Kita bisa melihat para relawan mendorong Henry ke depan membentuk
Kereta Lembu Putih.
“Insan Tzu Chi Filipina berikrar di hadapan Master untuk menyerap
Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya secara nyata, merekrut 500.000
donatur, dan bekerja sama dengan harmonis sebagai wujud persembahan kepada
Master. Master tidak perlu khawatir,” kata para insan Tzu Cho Filipina.
Baiklah, 500.000 donatur. Jika 500.000 ditambah 500.000, menjadi
berapa? (Satu juta). Baik. Saya yakin pada kalian dan mendoakan kalian. Terima
kasih.
“Terima kasih, Master.”
“Jika kalian bisa bekerja sama dengan harmonis, ini bukanlah target
yang sulit. Saya mendoakan kalian. Terima kasih”.
“Terima kasih atas doa Master”.
Para Bodhisatwa di Filipina bekerja sama untuk mempraktikkan
semangat Mahayana. Dengan adanya lembu dan kereta, mereka bisa membantu banyak
orang melewati mara bahaya di dunia dan menuju tempat yang aman. Selain
membabarkan Dharma, kita juga harus membimbing semua makhluk. Ada banyak orang yang
sedang menunggu kalian. Saya berharap setiap relawan dapat menginspirasi relawan
yang tak terhingga.
Bodhisatwa sekalian, kita harus memanfaatkan hidup kita. Dengan
menghimpun kekuatan, tidak ada hal yang mustahil. Segala sesuatu berawal dari
sebersit niat. Niat ini berasal dari hati Buddha dan dituangkan ke dalam
praktik Bodhisatwa.
Hati Buddha adalah hati yang penuh welas asih. Praktik Bodhisatwa
membutuhkan kebijaksanaan, kebajikan, dan keberanian. Singkat kata, saya
berharap kita semua memiliki satu tujuan yang sama.
Mengenang sejarah kita sangatlah penting. Janganlah kita melupakan
sejarah kita. Kita juga jangan melupakan tekad awal kita. Saya berbagi sejarah
Tzu Chi dengan kalian karena berharap kalian dapat membangun tekad untuk masa
mendatang.
Apa kalian paham? (Paham) Saya berharap kita semua dapat bersatu
hati dan bekerja sama dengan harmonis. Dengan demikian, merekrut 500.000
donatur di Filipina tidaklah sulit. Merekrut sejuta donatur juga sangat mudah. Apa
kalian paham? Kalian paham atau tidak? (Paham)
Kalian yakin dengan jawaban kalian? (Yakin) Baik, saya mendoakan
kalian semoga ikrar kalian untuk merekrut sejuta donatur bisa terwujud. Saya
mendoakan kalian. Jika sudah merekrut sejuta donatur, kalian harus segera
memberi tahu saya, saya akan memberi kalian target baru lagi. Baiklah, terima
kasih. Saya mendoakan kalian.
Ini yang disebut menjaga ketenteraman negara. Jika negara
tenteram, bisnis kalian juga akan berkembang. Apakah kalian punya keyakinan?
(Ya) Saya mendoakan kalian. Terima kasih.
Menjadi cahaya yang menyinari dunia
Mengembangkan potensi kebajikan tanpa menyia-nyiakan waktu
Merekrut sejuta donatur demi menjaga ketenteraman negara
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 2 April 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 4 April 2017