Ceramah Master Cheng Yen: Menjadi Penyelamat, Pelindung, dan Sandaran bagi Sesama
Saat pikiran manusia tidak selaras dan kegelapan batin terbangkitkan,banyak orang di dunia ini yang akan hidup menderita. Agar dapat terus bertahan hidup, mereka harus menghadapi berbagai kesulitan. Mereka terpaksa meninggalkan negara asal mereka dan mengungsi ke negara lain. Di manakah mereka dapat hidup dengan damai? Ini masih tidak pasti.
Mereka menderita atau tidak? Sangat menderita. Bencana akibat ulah manusia sangat menakutkan. Bukan hanya bencana akibat ulah manusia, ketidakselarasan empat unsur alam juga sering menimbulkan bencana. Selain topan, Provinsi Guangdong juga diterjang tornado berkekuatan besar yang mendatangkan hujan deras dan angin kencang. Sungguh, ini semua akibat ketidakselarasan empat unsur alam.
Di seluruh dunia, ketidakselarasan empat unsur alam telah mendatangkan bencana bagi banyak orang. Jadi, saya selalu merasa sangat khawatir. Bencana alam akibat ketidakselarasan empat unsur alam terjadi setiap hari dan setiap waktu di seluruh dunia. Karena itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan dan bersikap tulus.
Kita bisa melihat insan Tzu Chi di Mozambik juga menggelar acara doa dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah. Acara berlangsung dengan sangat tertib. Meski hidup kekurangan, mereka merasa sangat bahagia. Ini semua berkat insan Tzu Chi dari Taiwan yang membawa semangat budaya humanisdan cinta kasih Tzu Chi ke sana. Kita mengimbau semua orang saling mengasihi dan saling menghormati tanpa memandang perbedaan suku, status sosial, dan agama.
Meski hidup kekurangan secara materi, tetapi mereka memiliki batin yang kaya. Pada bulan tujuh Imlek, mereka berusaha untuk menghilangkan takhayul dan berbagi ajaran benar dengan orang-orang. Jika antarmanusia bisa saling mengasihi dan berinteraksi dengan tulus, maka secara alami, masyarakat akan aman dan tenteram. Inilah yang dilakukan insan Tzu Chi di Mozambik. Dharma telah tersebar hingga ke Mozambik.
Ajaran Buddha dapat menyelamatkan dunia, menyelesaikan kesulitan, dan memperkaya batin kita. Ajaran Buddha telah menghapus kesulitan dan keraguan warga Mozambik sehingga mereka dapat membuka pintu hati dan membangkitkan cinta kasih dari lubuk hati mereka. Saat hati kita kaya akan cinta kasih, maka kehidupan kita akan dipenuhi berkah. Lihatlah betapa tulusnya mereka.
Untuk membangkitkan kekuatan cinta kasih, kita harus memiliki pengetahuan dan pandangan benar. Setelah membuka pintu hati kita, barulah kita bisa memperoleh berkah. Kita juga melihat anak-anak penerima bantuan dana pendidikan. Baik di Taiwan maupun luar negeri, pada masa-masa pendaftaran masuk sekolah, pemberian bantuan dana pendidikan kita telah membawa manfaat bagi banyak murid sehingga orang tua mereka tidak perlu mengkhawatirkan biaya pendidikan.
Bantuan bagi warga kurang mampu juga terus kita berikan di seluruh Taiwan. Di setiap tempat, kita bisa melihat jejak langkah insan Tzu Chi. Di Keelung, seorang bapak dan putranya telah tinggal di kandang itik selama belasan tahun. Istri bapak ini mengalami keterbelakangan mental. Kondisi ekonomi mereka juga tidak begitu baik. Berhubung keluarga ini hidup kekurangan, maka mertua bapak ini membawa putri mereka pulang. Berhubung dia tidak sanggup merawat istrinya, mereka pun bercerai. Dialah yang membesarkan putranya. Kehidupan mereka berdua sangat sulit.
Kita pernah memberikan bantuan kepada mereka. Kemudian, bantuan ini dihentikan setelah sang ayah mendapatkan pekerjaan. Namun, tidak disangka, kini dia terkena kanker stadium akhir. Setelah menerima laporan tentang keluarga ini, relawan kita kembali mengunjungi mereka.
Sungguh, kehidupan manusia penuh penderitaan. Jeratan kekuatan karma yang berada di luar kendali mereka membuat mereka tidak bisa membebaskan diri. kita kembali memperhatikan mereka. Kita sudah mulai membantu mereka dan menangani kasus ini lagi. Kita membantu memperbaiki rumah mereka sehingga mereka dapat tinggal di lingkungan yang lebih bersih. Kehidupan mereka sungguh menderita.
Kita juga bisa melihat para staf medis dan dokter kita menjangkau pasien yang tidak bisa keluar untuk berobat. Kepala RS Chien dari RS Tzu Chi Taichung memimpin para staf medis kita untuk mengunjungi pasien.
Luka pada kaki pasien itu sudah mulai memborok karena tidak dibersihkan. Setelah membersihkan dan mengobati lukanya, mereka juga membantu membersihkan rumahnya. Lihat, inilah tabib agung. Kondisi tempat tinggalnya tidak begitu bersih. Jadi, kami berharap staf misi kesehatan dan misi amal dapat bekerja sama.
Selain para staf kita, anak-anak mereka juga turut berpartisipasi untuk mencurahkan perhatian. Tidak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan rasa terima kasih di dalam hati saya. “Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang membantu membersihkan rumah dan mengobati luka saya. Terlebih lagi, selama saya diopname,mereka telah menyelamatkan kaki saya,” ujar penerima bantuan dengan penuh syukur.
Dengan melihat penderitaan, kita dapat menyadari berkah.Lihatlah kondisi orang lain dan bandingkan dengan diri sendiri. Apa lagi yang ingin kita minta? Jadi, saat kita sungguh-sungguh menapaki Jalan Bodhisatwa, kita akan merasa bahwa dibandingkan dengan kekayaan materi, kekayaan batin jauh lebih penting. Kita harus menjadi orang yang kaya materi sekaligus kaya batin agar bisa menjadi penyelamat orang lain. Dengan demikian, barulah kehidupan kita di dunia ini benar-benar bermakna.
Janganlah kita terlalu tamak dan selalu merasa yang kita miliki masih belum cukup banyak. Ini akan membuat kita sangat menderita. Kehidupan manusia tidak terlepas dari waktu dan ruang. Hidup di dunia ini, kita harus menggenggam setiap waktu dengan baik.
Di setiap tempat, semua manusia membutuhkan kekuatan Bodhisatwa untuk memperhatikan satu sama lain.Kedua kasus yang kita lihat tadi terjadi di Keelung dan wilayah tengah Taiwan. Di seluruh Taiwan,kasus seperti ini sangatlah banyak. Jadi, kita membutuhkan Bodhisatwa dunia untuk bersumbangsih secara nyata. Ini membutuhkan kerja keras kita semua.
Membimbing orang-orang untuk memiliki keyakinan benar dan kekayaan batin
Menjadi penyelamat, pelindung, dan sandaran bagi sesama
Dokter humanis mempertahankan tekad untuk menapaki Jalan Bodhisattva
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 6 Oktober 2015
Ditayangkan tanggal 8 Oktober 2015