Ceramah Master Cheng Yen: Menjadi Teladan dalam Dunia Pendidikan
Melihat kesungguhan hati para
orang tua murid dan anak-anak yang begitu patuh, saya sangat tersentuh. Saya bertemu dengan guru
yang memiliki kesatuan hati dan tekad. Saya lebih bersyukur melihat
para guru yang memiliki cinta kasih dan kesabaran sehingga kami dapat mengemban misi pendidikan untuk
menumbuhkan jiwa kebijaksanaan anak-anak.
Saya berterima kasih atas cinta
kasih guru terhadap para murid. Sebagai guru, kami harus menjadi teladan yang baik untuk para murid serta
mengajarkan mereka untuk menjaga diri dengan baik agar kelak dapat menjadi tiang
penyangga bagi masyarakat.
Sungguh, pendidikan adalah sebuah pekerjaan yang sangat mulia. Setelah
bertumbuh dewasa, para siswa harus dapat menapaki jalan yang benar dengan
langkah yang stabil serta bertanggung jawab dan berkontribusi bagi masyarakat. Untuk
mencapai semua ini, guru harus memiliki pola pikir yang
benar dan mengembangkan potensi semaksimal
mungkin untuk memberikan pendidikan. Jadi, pendidikan merupakan sebuah
ladang pelatihan untuk membimbing anak-anak agar menapaki jalan yang benar.
Jadi, profesi guru sangatlah
dihormati orang. Untuk dihormati orang, kita harus memiliki perilaku yang benar. Guru
adalah teladan bagi para siswa. Bagaimana
sikap seorang guru, demikianlah sikap murid hasil
didikannya.
Di tengah dunia yang penuh
kebodohan ini, manusia harus menerima pendidikan. Karena itu, ada tingkat pendidikan taman
kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah
menengah, dan perguruan tinggi. Setahap demi setahap
tingkatan itu membuat
kita terus melangkah maju. Di mana tempat yang membutuhkan
bantuan, kita selalu dapat melihat Tzu Chi.
“Hari ini saya sangat gembira melihat upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan Tzu Chi International School di Malaysia. Pencapaian misi pendidikan Tzu Chi di Taiwan membuat kita merasa percaya diri dan dipenuhi harapan. Setelah sekolah yang indah ini diresmikan pada tahun 2020, ia akan membawa daya hidup yang baru bagi pendidikan di Malaysia,” petikan wawancara Huang Wen-si, Guru TK Tzu Chi di Malaysia.
“Mulai hari ini, misi pendidikan Tzu Chi di Malaysia akan memasuki tonggak sejarah yang baru. Dengan berpegang pada ajaran Master, kami akan mengembangkan cinta kasih tanpa pamrih dan kesungguhan hati untuk membangun sekolah yang penuh harapan ini,” petikan wawancara Ceng Lian-feng, Kepala Sekolah TK Tzu Chi di Malaysia.
Saya sangat tersentuh karena
selama ini Tzu Chi di Malaysia hanya menyediakan pendidikan tingkat taman kanak-kanak. Di sini
tidak ada sekolah menengah dan
universitas Tzu Chi. Hari yang saya tunggu-tunggu akhirnya
tiba. Saya dapat melihat harapan generasi anak-anak kita. Tzu Chi ingin memberikan pendidikan yang menyeluruh agar para
murid dapat melangkah di jalan yang benar. Pendidikan tidak bisa kekurangan nilai
budaya humanis.
Nilai budaya humanis dapat membimbing anak-anak agar dapat
bersikap dengan benar. Pada
tingkatan taman kanak-kanak, kita harus
menyediakan lingkungan yang baik bagi para
murid TK. Anak-anak bagaikan secarik kertas
putih. Untuk membimbing mereka agar memiliki sikap yang baik, kita harus
memulainya dari kehidupan sehari-hari.
Kita harus mengajarkan mereka tata krama dalam keseharian, meliputi
cara berpakaian yang sopan serta cara
memegang mangkuk dan sumpit. Kita mengajarkan
mereka bagaimana cara berpakaian
yang sopan. Karena hal tersebut menunjukkan rasa hormat terhadap diri
sendiri sekaligus terhadap orang lain.
Sejak kecil, kebiasaan hidup
anak-anak harus dibimbing dengan baik. Anak-anak juga harus diajarkan
cara melipat baju dan cara merapikan peralatan makan. Kita harus mengajarkan kemampuan
untuk bertahan hidup kepada mereka. Pendidikan
ini harus dimulai dari kehidupan
sehari-hari agar mereka tidak mengandalkan hidup pada orang lain. Dengan
pendidikan seperti ini, mereka
akan dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Pendidikan ini harus dimulai
dari kecil. Apakah anak sekolah dasar juga perlu
dibimbing? Tentu saja. Anak
sekolah dasar lebih dewasa dari anak TK. Mereka
harus lebih memahami tata krama dalam hidup. Karena itu, mereka harus dapat bersikap lebih baik. Begitu pula dengan anak sekolah menengah. Anak
sekolah menengah harus belajar tata krama
saat berinteraksi dengan orang dan dalam
melakukan suatu hal.
Terlebih lagi
mahasiswa-mahasiswi. Mereka harus mempelajari etika dalam kehidupan sosial, bagaimana
cara menghormati diri sendiri, serta
bagaimana cara menghormati orang lain. Mereka
tidak boleh tidak memiliki tata krama. Apakah
seseorang yang berpenampilan tidak rapi bisa
disebut orang yang berpendidikan?
Orang yang berpendidikan harus memiliki sikap yang baik. Dari sikap
seseorang, dapat terlihat apakah
orang itu berpendidikan atau tidak. Ini dapat
terlihat dari sikap kita di dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam
memberikan pendidikan, guru harus memiliki
sikap yang baik baru dapat mendidik anak-anak. Tata krama dan sikap guru menjadi
teladan bagi para murid. Jika dapat
demikian, bukankah kita sudah membangun pendidikan yang baik bagi masyarakat? Kehidupan
masyarakat dapat harmonis dan indah berkat
kerja keras dan sumbangsih para guru.
Kita juga melihat nilai
budaya humanis Tzu Chi di Thailand telah
terlihat oleh Menteri Pendidikan Thailand. Tahun ini,
mereka menawarkan para guru untuk
belajar budaya humanis Tzu Chi saat
liburan musim panas.
“Kelas pelatihan kali ini berfokus pada semangat
dan nilai Tzu Chi. Di
tengah pelajaran juga ada praktik nyata. Saya berharap semua
partisipan dapat
menyerap semangat ini yang baik dan terinspirasi untuk melakukan kebaikan,” petikan wawancara Menteri
Pendidikan Thailand.
Semoga para guru dapat
mengajarkan anak-anak dari
kebiasaan hidup sehari-hari serta
mengajarkan anak-anak untuk
melindungi bumi dengan cara menghemat listik dan air. Meski semangat dan idealisme ini berasal
dari Taiwan, tetapi mereka dapat merasakannya lewat
kegiatan.
Setiap partisipan harus
merasakan pentingnya berbakti. Bahkan guru laki-laki juga harus merasakan ketidaknyamanan
pada saat mengandung. Inilah
yang mereka pelajari dalam kelas pelatihan budaya humanis. yang dilakukan para guru di Thailand. Semua
relawan Tzu Chi hendaknya belajar dari mereka.
Sebagai guru, kita harus sangat bersungguh hati. Tzu Chi
telah mendirikan sistem pendidikan yang menyeluruh dimulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi demi
memberikan lingkungan pendidikan yang baik. Tujuan
dari pendidikan budaya humanis Tzu Chi adalah
untuk menyebarkan nilai budaya humanis Tzu Chi ke seluruh
dunia.
Selain di Sekolah Tzu Chi, kita juga berharap ia dapat mengakar di
sekolah-sekolah lain. Di Hari
Guru Taiwan ini, kita semua harus saling menyemangati untuk terus memegang teguh niat awal
untuk menjadi guru. Kalian harus senantiasa mengingat tekad
awal saat memutuskan untuk menjadi guru.
Saya sangat berterima kasih dan mendoakan semua guru dengan tulus semoga
perjalanan di dunia pendidikan ini dapat
senantiasa lancer dan dapat mencapai misi sesuai harapan. Saya berterima kasih dan
mendoakan kalian semua dengan tulus. Terima
kasih.
Guru
menjadi teladan bagi para muridnya
Mengajarkan
tata krama kehidupan kepada anak-anak
Mendalami
nilai budaya humanis Tzu Chi dan merasakannya secara
langsung
Mengembangkan
potensi diri untuk membangun keteladanan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 28 September 2017